2 Meef

Setelah menceritakan semua tentang apa yang terjadi dengan aku semalam, teman-teman ku tidak henti-hentinya mentertawakan nasib ku. Mau tau tidak? kakak tingkat di kampus ku memakai aplikasi itu, aku mengetahuinya karena profilnya lewat dalam beranda Tinder ku. Gara-gara itu aku tidak ingin melanjutkannya.

Juli: "Kemaren bilang gamau download tapi malah download haha"

Tyas: "Bener kan apa kata gua" ejek Tyas

Mili: "Gua ga ikut-ikutan yak"

Naya: "Diem gak"

Aku tidak ingin membahas ini tolong. Hal yang sangat memalukan.

Hari ini hujan turun, hari yang sangat pas untuk ditemani secangkir kopi panas, novel romansa yang di padukan dengan alunan musik aransemen piano. Surga dunia yang tidak pernah tergantikan, jangan lupakan aroma petrictor yang memberi kenyamanan tersendiri untuk ku. Aku yang lebih memilih untuk menyendiri di pojok kursi ku, mengabaikan obrolan dari teman-teman ku. Mereka sudah hafal betul jika saat-saat seperti ini aku tidak bisa di ganggu. Setelah menurut ku cukup untuk menuliskan beberapa bait kata, aku pun memutuskan untuk pulang mumpung hujan reda alasan ku padahal aku hanya ingin pulang saja, ingin beristirahat.

Apa tanggapan kalian tentang seseorang yang suka dengan K-Pop? atau biasanya mereka di sebut dengan K-Popers. Pasti kalian akan beranggapan seperti "Apa sih suka sama begituan buang-buang waktu aja" atau "bikin boros". Jujur, aku dulu juga punya pikiran seperti itu karena dulu aku lebih tertarik dengan buku yaa meski saat ini juga masih namun sudah tidak se fanatik dulu. Aku sekarang seorang K-Popers. Aku menyukai banyak boygroup dan girlgroup, biasanya mereka menyebut dengan Mulfand atau yang berarti Multi Fandom. Aku menyukai mereka karena lagu-lagu mereka yang bagus, gerakan yang sangat kompak juga perjuangan mereka dari sebelum debut. Dari semua itu terdapat pengalaman baru yang bisa aku pelajari.

Mulai dari situ, aku semakin tertarik dengan "Bagaimana cara berpikir lelaki Korea lainnya?" pertanyaan-pertanyaan baru akan muncul seiring dengan banyaknya oknum yang memamerkan kemesraan mereka dengan kekasih Koreanya. Yaa.. perempuan Indonesia mempunyai kekasih lelaki Korea. Apa mereka sanggup menjalani hari dengan jarak yang begitu jauh? Aku tersanjung dan rasanya ingin mencoba juga, hitung-hitung untuk mengisi hari-hari yang semakin terasa hampa.

Setelah mencari tau aplikasi yang biasanya digunakan untuk mereka yang mencari lelaki Korea aku pun mendownload nya, namanya Meef. Hampir sama dengan Tinder namun dominan di pakai oleh lelaki asing. Aku pun mengatur jarak dan memilih Korea Selatan sebagai tempat utamanya (kan memang tujuan ku itu hehe). Kemudian aku memasang profil dengan foto yang menurut ku sudah seperti gaya perempuan Korea pada umumnya, feminim. Mengatur bahasa apa yang bisa aku gunakan, aku menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lalu aku mengatur usia, sekitar usia 20-26.

selesai.

Kemudian notifikasi ku dipenuhi oleh permintaan pertemanan. Aku menolak dan menyukai banyak lelaki. Hingga akhirnya aku menemukan satu lelaki yang menarik perhatian ku.

di bionya bertuliskan

"hi friends, nice to meet you.

hallo apa kabar? aku bisa bahasa Indonesia dan ingin belajar bahasa. aku suka martabak"

Aku menyukainya balik.

Tringgg...

Jeongeun: "hi cute friend"

avataravatar