webnovel

Sister Prostitution for Your Money (21+)

Berbagai jenis bunga memiliki filosofinya sendiri. Mereka sering kali dijadikan sebagai lambang cinta, kasih sayang, kesedihan dan lainnya karena menyimpan berbagai pesan bermakna yang mendalam. Kehidupan manusia sama halnya dengan bunga, mengalami masa bahagia saat tumbuh dan berkembang, namun akan kembali ke tanah saat sudah tiba waktunya. Banyak hal yang datang dan pergi begitu saja tanpa disangka-sangka ketika menjalani kehidupan yang tak seindah bunga ini, tak jauh berbeda dengan kehidupan Kaori dan Misaki. Banyak hal yang harus dilewati oleh kakak beradik itu, mulai dari hidup tanpa orang tua, bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga terlibat di dalam pekerjaan yang terlarang. Kaori terpaksa bekerja di sebuah klub malam. Hingga suatu malam, Kaori bertemu Ryuu, seorang pria muda dan kaya raya yang terpikat oleh kecantikannya. Ryuu jatuh cinta dan berniat "membeli" Kaori dari dunia malam untuk menjadikannya istri. Tapi Kaori tahu, pernikahan itu bukanlah cinta, melainkan kepemilikan. Ia menolak, meski tawaran uang yang diberikan sangat besar. Namun dia sadar bahwa biaya hidupnya terus menekan, Kaori berada diambang keputusasaan. Dalam keputusan paling gelap yang pernah dia ambil, Kaori menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari harga dirinya sendiri, adiknya. Tapi ternyata, keputusan itu membawa Kaori ke jurang penyesalan, ketika cinta, keluarga dan harga diri bertabrakan dalam satu tragedi.

Sinta_Koumori · Realistic
Not enough ratings
224 Chs

Harus Merelakannya

Tanpa sepengetahuan Kei, diam-diam Kaori mendatangi kamar Urano. Dia ingin mencari tahu lebih banyak tentang latar belakang Addison dan Yukari. Saat itu, Urano sedang mencatat laporan keuangan panti bersama dua pengurus lain, dan mereka terkejut saat Kaori tiba-tiba membuka pintu.

"Ada apa, Kaori-chan?" tanyanya.

Dengan suara pelan, Kaori berkata, "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu, Urano-san. Ini penting bagiku."

"Tak bisakah dibicarakan besok saja?" tanya salah satu pengurus panti.

Kaori menggeleng. "Aku ingin membicarakannya sekarang juga. Jika kau sibuk, aku akan menunggu di ruang baca."

Tanpa menunggu jawaban dari Urano, Kaori menutup pintu lalu melangkah perlahan menuju ruang baca. Ia menunggu cukup lama sampai Urano datang, karena pengurus itu harus menyelesaikan beberapa laporan terkait panti terlebih dahulu.