webnovel

Bab 299 akhir perang 4

"ha ha ha ha akhirnya aku bisa membalas mu dewa martial" ratu parasit menunjukan expresi kejamnya pada Kim Soohyun sambil membanting cambuk nya terus menerus ke lantai.

"sebenarnya aku tidak terlalu membenci mu, berkat mu aku bisa bertemu jingso. tapi tetap saja aku ingin kamu merasakan apa yg aku rasakan saat menjadi budak iblis"

dan mereka akhirnya mulai mencambuk Kim Soohyun dengan penuh semangat.

***

di bangku penonton, aku membawa Kim Hanna duduk di pangkuan ku.

"di di, sangat membosankan melihat ini, lebih baik bermain di pohon dunia."

"ya ya, ini waktunya teh siang kami."

"suami ku, aku ada les balet hari ini."

"semua toko di berbagai dunia juga mulai sibuk."

"kenapa tidak bawa saja bumi ini masuk ke dunia kita."

"ya ya kakak Medusa benar, kita bisa mengawasi nya dari tempat kita."

aku menggelengkan kepala ku dan segera membuka portal untuk masuk ke dunia inti.

"jangan banyak alasan, kembali saja jika kalian bosan"

"he he he he"

mereka semua bergegas masuk ke dalam dunia inti menyisakan Kim Hanna yg masih duduk di pangkuan ku.

"apa mereka tidak bisa membuka portal sendiri, bukankah mereka dewi."

"dunia ku sangat terisolasi, hanya aku yg memiliki hak untuk membawa orang masuk atau keluar."

"mm.." Kim Hanna mengangguk lembut. "tapi ini sangat kejam." lalu dia kembali menatap Kim Soohyun yg di cambuk habis habisan.

darah merah bercecer di lantai dan setiap dia akan mati, ratu parasit akan mulai memulihkannya.

"ha ha ha ha aku mencintai mu jingso... tidak sia sia ratu ini menjadi pelacur mu" tawa gila ratu parasit bergema yg membuatku mendesah tak berdaya.

"jingso tolong hentikan, kami mohon." tapi aku mengabaikan tatapan memelas Harem Kim Soohyun dan segera melambaikan tangan ku untuk mengirim mereka keluar dari dimensi cermin.

mereka yg di kirim keluar dari dunia cermin hanya bisa terdiam untuk sesaat sebelum menundukkan kepalnya sambil meneteskan air mata.

"apa yg harus kita lakukan, kekuatan kita sudah hilang."

"apa lagi yg bisa kita lakukan, kita hanya bisa menunggu. aku yakin jingso tidak akan membunuhnya."

"lalu bagaimana dengan kekuatan kita."

"jangan katakan itu, bersyukur bahwa dia tidak mengambil nyawa mu"

10 jam kemudian di ruang tamu bangunan 101, semua Harem Kim Soohyun yg masih menunggu dengan cemas segera berubah saat melihat kemunculan ku, Kim Hanna dan Kim Soohyun.

mereka menatap kami dengan bingung karena, expresi Kim Soohyun terlihat biasa biasa saja seakan tidak terjadi apa apa.

yg lebih mengejutkan lagi adalah saat aku mengembalikan kekuatan mereka.

lalu aku ikut duduk di sofa ruang tamu bersama Kim Hanna.

"aku harus melakukan itu untuk membuat rasa sakit yg mengganjal di hati kedua istriku hilang, aku harap kalian mengerti dan tidak menyimpan dendam pada ku" mereka semua tertegun sejenak dan akhirnya expresi lega muncul di wajah mereka.

"tetap saja itu sakit"

"bah..hanya seperti itu sudah mengeluh."

"apa kamu pernah merasakannya."

"tidak, karena aku selaku kabur jika ada sesuatu yg di luar kemampuan ku."

mereka tertegun sejenak sebelum tertawa bersama.

"jadi selama ini kamu pergi ke dunia di mana Gabriel di kirim." tanya Han soyoung.

"ya, aku membersihkan kotoran yg suami kalian buat."

"begitu cepat"

"walupun cepat, kau bisa melakukannya berhari hari tanpa henti."

dan mereka kembali tertegun dengan wajah memerah secara perlahan.

"suami ku, bukan itu yg mereka maksud." Kim Hanna menarik telinga ku dengan kesal dan aku segera berkata. "apa aku begitu cepat."

"tentu saja tidak, aku keluar tiga kali sebelum kamu keluar." tapi segera Kim Hanna menutup mulutnya dan menatapku dengan kesal.

"kamu menjebak ku lagi" lalu dia memukul bahu ku tanpa ampun, sampai aku memeluk pinggangnya dan mencium bibirnya yg akhirnya membuat Kim Hanna melunak.

"jingso sangat mahir menjinakkan wanita." seru yeonju

"tidak ada yg istimewa itu karena kami saling mencintai sama seperti kalian dan pria sok keren ini, aku yakin di dalam hatinya dia sudah mengutuk ku berkali kali"

"jika urusan mu sudah selesai segera pergi dari sini." balas Kim Soohyun sambil menatap ku dengan kesal.

"ok ok jangan marah bukankah kita keluarga, aku hanya ingin pamit pada kalian semua."

"kemana kamu akan pergi." soyuong menatap kami berdua dengan penasaran.

"pergi menyelamatkan dunia" tapi telinga ku segera di tarik kembali oleh Kim Hanna.

"kamu hanya ingin menjemput gadis gadis."

"jika aku tidak ada, berapa tahun lagi kamu akan melajang. kamu bahkan tidak pernah berkencan dengan pria mana pun."

"itu..itu.." Kim Hanna menunjukan expresi panik sesaat sebelum berteriak dengan kesal. "aku hanya belum menunjukan pria yg cocok."

tapi aku menjawab dengan santai. "mereka semua takut pada mu, jika aku tidak menculik mu dan langsung menjatuhkan mu di tempat tidur apa menurutmu."

"aku sudah menolak, tapi kamu memaksanya"

"ohhh siapa yg berkata 'cintai aku sebagai wanita' setelah semua itu atau kamu ingin aku memutar balik waktu dan aku tidak akan menculik mu, percayalah hal itu mudah bagi ku."

"jangan jangan... tidak apa apa seperti ini" Kim Hanna langsung melunak dan memelukku lengan ku dengan erat.

"ha ha ha ha" mereka semua kembali tertawa melihat pertengkaran kami.

"seberapa kuat kamu sebenarnya?"

"jangan.." haeyon segera menghentikan Kim Soohyun. "jika kamu adalah bintang maka jingso adalah galaksi itu sendiri atau bahkan alam semesta, aku sudah sering memperingatkan mu."

"dengarkan istrimu ada batas bagi bintang untuk berkembang, jadi jangan terlalu gegabah mengambil keputusan."

"lalu kenapa kamu bisa ada di dunia ini dan menjadi teknisi."

"jika bosan aku akan berenkarnasi ke dunia lain dan mulai dari awal lagi, bukan kah itu seru. di hina, cinta yg di tolak, bahkan di pukuli karena salah paham, drama cinta yg romantis, wanita cantik yg memelukmu dengan erat sambil berkata 'jingso.. aku sangat mencintai mu." aku sedikit memperagakan apa yg aku katakan. "hal hal yg membuat jantung berdetak kencang seperti ini, kamu tidak akan menemukannya jika kamu sudah ada di posisi yg sangat tinggi."

"...." mereka hanya terdiam sambil mengedipkan mata yg membuatku mendesah.

"aku tahu kalian tidak akan mengerti" lalu aku menepuk pundak Kim Hanna. "kita akan pergi, apa kamu ingin mengatakan sesuatu pada sepupu mu"

"apa lagi yg perlu di katakan."

"baiklah, maka kita pergi"

Next chapter