1 BAB 1 Kecelakaan

Dibawah langit cerah tak berawan, berhembus angin semilir menyejukan suasana. Hari itu aku memberanikan diri mengukapkan perasaanku padanya. Namanya Hara gadis cantik dikelasku pendiam dan pemalu. Meski cantik namun karna sifatnya yang pemalu, dia tidak memiliki teman di kelas. Cuman aku yang betah untuk berbicara dengannya.

"Arka kemana kamu akan membawaku?" Samar samar terlihat pipi merona dari gadis tersebut.

"Tenang aku akan membawamu ketempat spesial, oke" tanpa menghiraukan kegelisahannya, aku menarik lengannya dan menuntunnya ketempat yg sudah aku persiapkan.

Waktu berlalu, tidak banyak yang kami bicarakan. Masing-masing hanya terdiam tanpa kata. Meski begitu aku bahagia bisa menggenggam erat tangannya. Seolah dunia hanya milik kami berdua.

"Arka, tempatnya masih jauh ya" pipinya yang memerah memancarkan keindahan alami.

"Sebentar lagi, tepat disebarang jalan sana" dengan senyum aku terus membimbing gadis tersebut menyebrangi jalan. Namun sebelum sampai disebarang jalan, aku dihentikan.

"Arka, tunggu sebentar" dengan paksa ia melepas tanganku.

"Hara, ada apa?" Ketika berbalik aku melihat, ia berusaha mengambil gantungan kunci yang aku berikan ketika ulang tahunnya. Aku menyadari , selama ini Hara selalu menyukai ku. Aku terbangun dalam lamunan singkat ketika suara klason mobil berbunyi keras.

Tersentak, aku melihat ke arah hara yang akan mengambil gantungan kunci. Aku takut, namun entah kenapa, tubuhku bergerak sendiri berusaha untuk menyelamatkan. Aku berhasil mendorongnya, namun terlambat bagi ku. Ketika mendorongnya aku tau, aku tak akan bisa berdiri dan menghindari mobil tersebut. Aku hanya bisa mengambil gantungan kunci dan menggenggam nya. Berharap bahwa akan ada keajaiban. Tapi takdir berkata lain, hari itu ketika aku akan mengungkapkan perasaan ku terhadap nya. Pada hari itu pula hari terakhir ku melihatnya.

"Aku tidak bisa merasakan badan ku, kenapa gelap, dimana aku, apakah aku benar benar mati, lalu bagaimana hara" samar-samar aku teringat detik detik sebelum semuanya menjadi gelap. Hara yang menagis sambil menggenggam tangan ku. Aku melihat dia menggerakkan mulutnya, namun aku tidak bisa mendengarnya.

Lalu disini lah aku sekarang semuanya gelap, tak bisa melihat apa apa, tak bisa merasakan apa apa. Hanya ada kekosongan terhampar di sekeliling ku. Namun ketika aku dalam keputusasaan aku mendengar suara dibenak ku. Seperti suara dalam permainan yang sering aku mainkan di komputer.

"Selamat kepada Arkana, jiwa pengembara yang enggan meninggalkan dunia. Anda terpilih menjadi pengguna sistem akademi hantu, silahkan cek karakter anda" setelah pemberitahuan tersebut, lingkungan disekitar ku mulai berubah.

avataravatar
Next chapter