1 Permulaan

Nurul Aini si Gadis manis berusia 12 tahun. Ia menduduki bangku kelas VII. Bersekolah di MTs. Nurul Ilmi. Ia terkenal pintar, baik, dan ramah. Para guru menyebut Nurul sebagai orang yang kalem. Tapi, jika sudah bertemu sahabat nya kalemnya itu sudah tiada. Yaa begitulah.

Kringg... kringg...

Bel sekolah pertanda masuk kelas telah berbunyi. Yaap semua masuk ke kelas dan tadarus serta berdoa sebelum mulai pelajaran.

Hari ini, kelas Nurul (VII.A) jam pelajaran Bahasa Arab. Pak Mansyur, guru Bahasa Arab, tak kunjung datang. Seperti biasa, suasana kelas menjadi riuh dan ramai.

"Woyy diem woyy!" kata Baidil, teman sekelas Nurul.

Sekelas tetap saja ramai. Termasuk Nurul dan Anisa, mereka seperti layaknya artis yang menyanyi-nyanyi dengan seenaknya.

"Madrasah tumpuan harapan umat. Membentuk jiwa berakhlakul karimah. Menjawab arus tantangan zaman. Menjadi benteng runtuhnya moral.."

"Kau ajarkan arti kehidupan. Melalu..." nyanyian mereka terpotong ketika pak Mansyur tiba-tiba masuk ke dalam kelas.

Pelajaran pun dimulai, sampai di bel istirahat.

"Kantin kuy" Ajak Anisa

" lahh skuy" jawab Nurul

Mereka berdua ke kantin dan kembali ke kelas setelah nya.

Mereka bercanda-canda dan tertawa.

"Wkwk apa ini" tawa Nurul

"Lol, pea bgt dh" Anisa tertawa geli

Apa yang membuat mereka tertawa sebegitunya? Ternyata Ridwan lah yang membuat lelucon untuk Anisa dan Nurul.

Ridwan memang sudah dekat dengan Anisa dan Nurul. Mereka suka berbuat lelucon dan prank untuk satu sama lain. Hingga suatu hari...

Next, ini baru awal ceritanya oke

avataravatar