1 Singularity•Explanation

"Singularity"

Di tahun 2030, sebuah peristiwa aneh terjadi di seluruh dunia. Sebuah lubang hitam muncul di langit dan menyerap segala sesuatu yang ada di dekatnya. Manusia, binatang, tumbuhan, bangunan, bahkan cahaya tidak bisa lolos dari tarikannya. Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan lubang hitam itu, atau apa yang ada di baliknya.

Seorang ilmuwan bernama Rizal, yang bekerja di sebuah laboratorium rahasia di Bandung, mencoba mencari tahu rahasia lubang hitam itu. Dia memiliki sebuah teori bahwa lubang hitam itu adalah sebuah portal ke dimensi lain, di mana hukum fisika tidak berlaku. Dia percaya bahwa ada sesuatu yang menunggu di sana, sesuatu yang lebih besar dan lebih kuat dari apapun yang pernah dikenal manusia.

Rizal memutuskan untuk mengambil risiko dan melakukan eksperimen berbahaya. Dia menciptakan sebuah pesawat ruang angkasa mini yang dilengkapi dengan perangkat pengukur dan kamera. Dia berencana untuk mengirim pesawat itu ke lubang hitam, dan melihat apa yang ada di sana. Dia berharap bahwa dia bisa menemukan jawaban, atau setidaknya bukti, tentang fenomena misterius itu.

Namun, ketika dia meluncurkan pesawat itu, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Pesawat itu tidak hanya masuk ke lubang hitam, tapi juga membawa Rizal bersamanya. Rizal tidak sempat bereaksi, sebelum dia merasakan tubuhnya terhempas oleh gaya gravitasi yang luar biasa. Dia merasa seperti sedang terjebak di dalam blender raksasa, yang menghancurkan setiap atom di tubuhnya.

Tapi, dia tidak mati. Setidaknya, tidak sepenuhnya. Dia masih sadar, tapi dia tidak bisa merasakan apa-apa. Dia tidak bisa melihat, mendengar, mencium, meraba, atau berbicara. Dia hanya bisa berpikir, dan merasakan rasa sakit yang tak terperi. Dia tidak tahu berapa lama dia berada di dalam lubang hitam itu, atau apakah dia masih di dalamnya. Dia hanya tahu bahwa dia tidak sendirian.

Dia bisa merasakan adanya sesuatu yang lain di sana, sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih kuat dari dirinya. Sesuatu yang mengawasi, menilai, dan mengeksplorasi pikirannya. Sesuatu yang tidak manusiawi, tapi juga tidak asing. Sesuatu yang mengenalnya, dan ingin berkomunikasi dengannya.

Rizal tidak tahu apa yang ingin dikatakan oleh sesuatu itu, atau apa yang ingin dilakukannya. Dia hanya bisa merasakan emosi yang bercampur aduk, antara rasa takut, penasaran, kagum, dan hormat. Dia tidak tahu apakah dia harus bersikap ramah, atau berusaha melawan. Dia tidak tahu apakah dia akan diselamatkan, atau dimusnahkan. Dia tidak tahu apakah dia masih hidup, atau sudah mati.

Dia hanya tahu bahwa dia berada di hadapan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Sesuatu yang disebut Singularity.

avataravatar
Next chapter