10 9. butuh liburan

"kau sudah sadar... sadarlah putri tidur" kata seorang wanita

aku menegak kan kepalaku dan aku ingin menjawab pertanyaannya

"akhirnya kau sadar juga...kau pura pura lemas untuk menarik perhatiannya ayahmu" katanya lagi

aku menangis dalam ketakutan ini, aku tidak tau harus menjawab apa

aku tidak berani menatap wajah nenek yang sangat marah badan ku gemetar, aku diam dan menunggu ia tenang.

setelah kulihat dia menjatuhkan diri di ujung sofa aku menanyakan keberadaan ayah dan tak kusangka emosinya kembali meledak. aku tidak tau saat ia berjalan ke arahku tapi yang pasti tangannya mendarat di pipiku memberikan rasa sangat sakit yang teramat. satu per satu air mataku terjatuh aku tidak tau apakah ini karena rasa sakit akibat pukulan yang ia berikan atau karena hal lain. diam

aku kembali diam mematung.

"cepat berkemas..rapikan rambutmu" katanya

mendengar suara itu aku menatap matanya

namun lagi lagi ia melayangkan tangannya

"apa.. mau apa kau tidak suka aku yang menjemputmu. tidak apa tidak masalah. saat ini ayahmu lagi sibuk, ia sedang makan malam dengan calon istrinya" katanya lagi

aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia ucapkan namun aku menerima sebuah ponsel yang ia arah kan padaku. agar aku dapat menghubunginya. aku mencoba menelpon, mengirim pesan pada ayah namun tak satu pun yang ia jawab. lagi lagi hyeri duduk diam dan mematung, melihat keadaan cucunya yang sudah tidak berdaya ia bergegas menuju pintu seolah tak terjadi apa apa.

di selimuti perasaan sedih dan bimbang, hyeri mulai dilanda depresi. namun ia tak mau terus menurus terkukung didalamnya ia yakin ayahnya sedang ada rapat sehingga tak dapat mengangkat panggilannya karena itu hyeri memutuskan untuk berjalan jalan ke taman sebentar. hyeri terus berjalan diliputi perasaan tak menentu hingga ia sampai di sebuah lapangan parkir. di sana hanya terdapat sebuah bus pariwisata yang sedang menunggu anak anak untuk ke toilet. dari belakang ada seorang lelaki setengah baya yang menyentuh pundak hyeri dan menyapanya "nak kenapa kamu disini, disini berbahaya. apakah kau sudah selesai dari toilet, kalau sudah cepatlah naik nanti kau tertinggal" mendengar rententan pertanyaan yang begitu banyak hyeri hanya terdiam dan bingung. namun laki laki setengah baya itu menggandeng tangan hyeri dan berjalan menuju ke bis. walau bingung hyeri tidak bisa berbuat apa apa ia mengikuti langkah pria itu. hyeri tidak tau apa yang ia lakukan.

ia ingin pergi sendiri dan ia berpikir ini saat tepat.

avataravatar
Next chapter