aku berusaha membuka kedua mataku
menjangkau cahaya putih yang kian terang
namun apa daya kedua mata ini terlalu berat
aku tak mampu menggerakkannya
sebesar apapun usahaku, tak ada pergerakan
aku bingung
aku selalu berusaha menjawab semua
pertanyaan mereka namun tak satupun yang
mendengar
"hyeri... kau sudah sadar" ucap tika
"coba buka matamu" sambungnya
tak lama berselang
"sayang kau sudah bangun" kata ayahnya
aku ingin sekali menjawab panggilan ayah
aku tidak ingin membuatnya kuatir
tapi apa yang bisa kulakukan
setiap kali aku mencoba bergerak
rasa sakit akan menerjang
lalu samar samar kudengar dokter berkata
pada ayah
" dia sudah sadar, tapi masih dalam pengaruh
obat pereda nyeri" ucap sang dokter
"kau tidak perlu kuatir" sambungnya
aku ingin sekali bisa membuka kedua mata ini
dan meyakinkan ayah kalau aku baik baik saja
dan ia tidak perlu kuatir