12 11. hyeri pulang

ketika aku terbangun, perasaan tak menentu ini kembali mengganggu. aku bingung tak tau harus berbuat apa hanya sebuah ruang kosong terdapat di depan mata. "pakai lah ponsel ini dan hubungi keluargamu" kata seorang lelaki pada hyeri. aku mengarahkan jari jari ku ke beberapa angka yang kuingat sambil berharap ingatanku tidak salah. namun seketika harapan itu lenyap "nomor yang anda hubungi sedang sibuk" dengan pasrah kukembalikan telpon genggam itu pada pemiliknya. Tapi laki laki itu tersenyum dan berkata "coba lagi saja mungkin sudah tidak sibuk" kemudian meninggalkan ku bersama ponselnya. benar setelah dering kedua seorang pria menjawab panggilan tersebut. "ayah.. " kataku. aku mengenali suaranya "hyeri kau dimana?" kata ayah.

aku ingin mengatakan sesuatu tapi aku tak bisa. bayang bayang pertengkaran ku dengan nenek terus terbesit.

"hyeri aku tidak marah, katakan saja kau dimana dan aku menjemputmu" kata ayah

avataravatar