Raiya bahkan lebih dulu maju menyerang Sin dengan mengayunkan trisulanya. Ditambah dengan lukisan cepat yang dapat dia lakukan menggunakan kuas yang berada dintangan kanan sebelum mencapai arah Sin. Lukisan tersebut adalah beberapa bola tanah yang dibuat seperti bulu babi. Di bagian luarnya penuh duri yang tajam dan bisa menusuk ke kulit jika terkena. Bola tanah bulu babi itu ikut melesat ke arah Sin. Anehnya Raiya tampak menikmati pertarungan sengit tersebut tanpa takut mati.
"Takgnot Naatpicnep Iasirep!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com