117 Tak Sabar Bertemu

Lorong-lorong sepi telah menjadi temannya selama bertahun-tahun. Menjadi saksi keterpurukannya selama ini. Michelle sudah berdamai dengan itu semua. Terus melangkah maju adalah pilihan. Satu hal pasti yang ia tahu, Jika mimpi buruknya tak akan datang lagi.

Kegelapan langsung menyambut kala ia membuka pintu apartemennya. Sengaja ia tak menyalakan lampu. Biaya penghangat ruangan telah menguras hampir sebagian tabungannya. Karena itu ia harus mengorbankan penerangan. Menghemat sebisa mungkin.

Gadis itu meletakkan ranselnya, pada meja kecil di tengah ruangan. Berjalan dengan langkah lelah ke arah kamar mandi, mencuci wajah pilihan paling tepat membersihkan diri di cuaca dingin seperi ini. Gedung ini tak menyediakan air panas, kecuali kau membayar lebih pada setiap bulan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter