124 Sweet Vanilla

Menguap sekali. Rasa kantuk masih menyerangnya walau ia sudah mandi. Meskipun tadi ada insiden kecil saat berada di bathtub. Pemuda tinggi itu tak sengaja tertidur hingga tenggelam dengan sangat tidak elit. Beruntung ia sadar tepat saat air pertama masuk kedalam lubang hidungnya.

Eugene mengucek matanya lagi. Kantong mata hitam tebal tercetak jelas disana walau masih tak bisa menutupi wajah tampannya.

"Hooaamm~~"

Eugene merebahkan diri di sofa panjang ruang tengah. Kakinya yang panjang menjutai keluar, sofa ini tak cukup menampung tubuh besarnya. Ia adalah remaja tanggung yang membutuhkan waktu tidur yang cukup dimasa pertumbuhannya.

Semalaman Eugene benar-benar tak bisa memejamkan mata. Bukan karena pengaruh kafein atau minuman bersoda. Ucapan Michelle lebih berpengaruh daripada dua hal itu. Semalaman jantungnya tak bisa santai.

Eugene melihat jam dinding di atas layar TV, jarum panjang itu menunjukan pukul 9 pagi. Ia masih punya waktu untuk tidur sebelum belajar kelompok.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter