176 Penyesalan dan Rasa Syukur

Kuah merah mendominasi makanan yang disajikan dalam mangkuk putih dengan lukisan bonsai di luarnya. Satu suapan rasanya tak akan terasa puas. Sup iga ini benar-benar membuat siapapun lupa dimana berada. Seolah menyeret mereka dalam nuansa rumah yang dirindukan.

"Kau suka sekali sup iga ini" Celetuk Bibi Chou yang sedari tadi memperhatikan Steven. Pemuda itu terlihat begitu lahap memakan sup iga itu walau baru saja disajikan. Asapnya saja masih terlihat mengepul.

"Ini sangat enak.." Puji Steven tulus. Bahkan senyum lebar masih betah tersungging di wajahnya.

"Dari semua menu disini kenapa kau selalu memesan sup Iga pedas hum ?" Bibi Chou bertanya serius. Ia cukup penasaran karena Steven sama sekali tak memesan menu lainnya padahal banyak makanan yang tak kalah menggugah selera. Seperti Jat Kalguksu, mie kacang pinus yang sangat gurih, juga Ganjang gejang yang sedang trend saat ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter