195 Menjenguk Pacar

Langit cerah, walau salju masih membeku di luar. Setidaknya udara tak terlalu dingin untuk bisa beraktivitas seperti biasa. Matahari bahkan sudah naik dengan cahaya menyilaukan merangsak masuk ke balik jendela dengan gorden tipis sebagai penutupnya.

Kemilau cahaya menyoroti gadis yang masih terbaring di atas ranjang. Mata nya perlahan terbuka karena terusik oleh sinar cerah. Langit-langit kamar dihiasi sarang laba-laba yang pertama kali ia lihat. Bukan pemandangan yang bagus untuk memulai awal hari.

Perlahan gadis itu mendudukkan tubuhnya dan merenggangkan kedua tangan. Ia melirik pada kaki kanan berbalut perban. Kemarin hari yang panjang juga bagi Michelle sampai ia tak sadar sudah tidur sangat lama. Sepertinya hampir dua belas jam. Ini pasti pengaruh obat yang ia minum. Obat pereda rasa sakit biasanya mengandung obat bius agar rasa sakit yang diderita tak terlalu terasa. Tapi tidur selama dua belas jam, seperti latihan meninggal saja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter