105 Mengangkat Adik Baru

Bus melaju menebas jalanan yang cukup ramai. Salju atau badai sekalipun tak akan bisa menunda aktifitas masing-masing. Menjadi masyarakat negara metropolitan memang tak lepas dari adu kompetitif satu sama lain.

Pemuda di bangku sebelah jendela memijit tubuhnya sendiri. Mimpi semalam terasa nyata bahkan sakit nya masih tertinggal. Eugene mendengus. Ia masih ingin tertidur sebenarnya. Jika tak mengingat hari ini ia bertemu dengan Michelle.

Hah~ gadis itu sedang apa yah ?

Inginnya Eugene melipir ke halte daerah Michelle. Tapi takut sekali jika malah membuat risih. Perlahan saja. Yah, pelan-pelan ia akan merebut kembali perasaan Michelle.

Bus berhenti di salah satu halte. Seorang pemuda dengan seragam berbeda dengannya masuk. Eugene awalnya hanya melirik sekilas. Yah, tak terlalu peduli juga pada siapapun yang beda sekolah dengannya. Ini bus umum.

Awalnya begitu. Tapi saat pemuda itu berjalan semakin dekat ia bisa melihat nya dengan jelas. Seragam berwarna abu itu sangat ia kenal.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter