101 Mama Main Serong

Malam tak terduga ini di lewati dengan senyuman menawan Michelle. Dalam mimpinya begitu. Mereka berlarian di tepi bukit penuh rumput ilalang. Tertawa bahagia bersama. Sangat simpel memang.

Yah sayangnya semua itu hanya mimpi. Dan Eugene terbangun sendirian di pagi hari.

Berjalan lesu keluar kamar sembari menyambar handuk. Agak malas karena mimpi indahnya terganggu. Ia ingin melihat senyuman Michelle yang ada dalam mimpinya. Dan untuk itu syarat utama adalah secepatnya berangkat sekolah.

Rumah masih sepi, pasti Ayahnya sibuk di rumah sakit. Yah, Eugene tak keberatan saat ia masih bisa hidup dengan nyaman. Tipikal anak penurut yang tak memaksa orang tuanya selalu di rumah.

Tak ingin menambah beban ayahnya yang sudah berjuang menyelamatkan hidup para pasiennya. Tugas Eugene saat ini cukup tak membangkang.

Setelah rapi dengan seragam nya, ia beranjak ke arah dapur. Tepatnya pada sebuah pemanggang roti di dekat wastafel.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter