135 KEMBUNG

"Ughh~"

Ranjang berukuran cukup besar berderit karena pergeseran seseorang di atas. Selimut dengan motif ikan paus tampak menggulung dengan seseorang di dalamnya. Bersembunyi mencari kehangatan.

"Sakit sekali~"

Lenguhan sekali lagi kembali terdengar namun lebih spesifik. Sebuah kepala menyembul keluar dari dalam selimut. Terlihat ekspresi kesakitan yang begitu kentara di wajah tampannya.

Eugene melirik ke arah meja nakas, tepatnya pada jam digital yang menyala. Layarnya menunjukan pukul setengah 6 pagi. Masih terlalu cepat untuk bangun. Di tambah matahari belum sepenuhnya keluar dari peraduan.

"Ughh.. mual~"

Eugene tak punya banyak tenaga untuk bangkit dari ranjang. Perutnya terasa melilit dan mual disaat yang bersamaan. Ia memeluk tubuhnya sendiri, membuat perutnya menghangat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter