103 Eugene Kesurupan

Pepohonan tampak memutih. Dahan-dahan dan ranting terisi salju. Beberapa hewan memilih berhibernasi di musim ini. Tak lagi nampak burung-burung berterbangan di langit. Semuanya hening. Seakan menjeda seluruh aktifitas mereka demi memberi ruang obrolan dua remaja di jalan.

"kenapa kau berpikir begitu ?" Tanya Eugene.

"Yah, aku bahkan tak mengingat wajahnya. Dan tak pasti jika bisa bertemu lagi" wajah Michelle sarat akan kerinduan.

"Aku dengar, ayahmu—" Eugene menjeda ucapannya saat Michelle beralih padanya. Membelalakan mata tanda terkejut. "—ayahmu membunuh orang itu" suara Eugene mengecil seiring akhir kalimatnya.

Michelle terdiam cukup lama. Eugene merasa tak enak hati bertanya demikian. Ini pasti hal yang begitu sensitif bagi Michelle. Eugene hanya penasaran, bagaimana akhir kisahnya saat menjadi wanita di pikiran banyak orang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter