171 Ayahku, David Ahn

Pagi yang cerah menyapa. Udara dingin sedikit demi sedikit menjadi hangat walau belum cukup untuk mencairkan salju yang terhampar di seluruh daratan.

Tangan besar diatas ranjang tampak bergerak mencari alarm yang berbunyi sangat kencang. Mengganggu tidur berharganya. Namun tak ada satupun di atas meja nakas. Tangan itu semakin gencar mencari, tanpa melihat.

Keadaan masih sama. Seluruh permukaan meja telah dijamahi oleh tangan panjangnya. Namun tetap tak membuahkan hasil. Biasanya alarm itu memang diletakkan di sana untuk memudahkannya mematikan. Benar-benar tipikal anak jaman sekarang yang suka sekali memasang alarm namun malah mematikan ketika tidurnya terganggu.

Merasa tak menemukan apapun akhirnya kepala itu menyembul dari balik selimut bermotif ikan paus. Kelopak mata perlahan terbuka dan mengerjap beberapa kali agar terbiasa dengan ruangan yang mulai terang.

"Huh ?"