3 Bab 3

"huaaaa" teriak Rigel sambil meregangkan tubuhnya setelah bangun dari tidurnya. ia pun melihat ke arah jam di atas meja terlihat waktu menunjukan pukul 05.00

"tumben gue bangunnya cepat" ujarnya. pagi ini Rigel bangun lebih cepat, biasanya ia bangun pada pukul 06.00 setelah meregangkan tubuhnya, ia melangkahkan kakinya ke arah jendela kamarnya, lalu membuka jendela kamarnya.

"gila sih, udara di pagi hari emang paling cakep dah" ucapnya setelah menghirup udara di pagi hari. Rigel meregangkan tubuhnya dan berlompat-lompat kecil. lalu ia melihat gadis dengan hoodie berwarna hitam keluar dari pekarangan rumahnya sambil mendorong sepedanya. gadis itu adalah tetangga baru Rigel yang tinggal di depan rumahnya.

"gue penasaran sama mukanya" seru Rigel, karena gadis itu mengenakan tudung kepala sehingga menutupi wajahnya. Rigel pun terus memperhatikan gadis itu yang mulai mengayunkan sepedanya hingga menghilang dari pandangan Rigel.

ponsel Rigel berdering ia pun segera mengambil ponselnya yang ada di atas kasur dilihatnya layar ponselnya menampilkan nama dari seorang pemuda yaitu Junior.

"woi bro. tumben lu nelpon" seru Rigel dengan semangatnya.

"hari ini gue balik ke Jakarta, jemput gue di stasiun ya"

"serius lo ke Jakarta? emang diizinin sama orang tua lo?"

"'diizinin lah kan gue masuk lima besar pas kenaikan kelas"

"wih akhirnya lo pintar juga"

"sialan lo gue emang pintar tahu"

"iya deh iya"

"jam berapa?"

"gue berangkat jam setengah delapan"

"ohh ok deh nanti gue jemput"

Rigel pun meletekan ponselnya di atas meja setelah menutup panggilannya. ia keluar dari kamarnya lalu berjalan ke arah kamar Orion kakaknya. ia pun berjalan pelan lalu membuka pintu kamar kakaknya secara perlahan dan tidak terlalu lebar di situ ia bisa melihat kakaknya sedang bermain game dimana Orion tengah fokus menatap layar komputernya sambil memaikan joysticknya dengan headphone di kepalanya.

begitulah Orion dia akan bangun jam tiga pagi untuk bermain game. karena ibu mereka sudah menyuruh mereka untuk mengurangi bermain game apalagi Orion karena kalau mereka ketahuan sering bermain game barang-barang mereka akan diambil. jadi ia akan bermain jam 3 pagi agar tidak ketahuan.

"Bang bang Orion. lo ngga tidur?" Orion pun berbalik dengan mata pandanya yang terlihat sangat lelah.

"nanti" jawabnya singkat lalu kembali fokus bermain game.

Rigel pun berjalan kembali ke kamarnya. hari ini adalah hari sabtu biasanya dia akan bangun di siang hari namun entah mengapa dirinya terbangun pukul 05.00 pagi. ia pun kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"dingin banget pagi ini" ujarnya.

tiba tiba pintu kamarnya terbuka menampilkan ibunya yang masuk ke kamarnya.

"kamu udah bangun?"

"udah ma. ada apa?"

"tetangga di depan rumah mereka minjam tangga. kamu tolong ambilin ya. soalnya mama ngga sampai buat buka pintu lotengnya"

"'oke ma" Rigel pun bangun lalu menuju ke garasi. setibanyadi garasi sudah terdapat seorang pria yang berdiri tegak dengan wajah yang cukup menaakutkan, Rigel sempat terkejut kecil melihatnya, namun ia kembali menetralkan perasaannya.

Rigel menyapa pria tersebut sambil menunduk dan tersenyum ramah, setelah itu ia pun menarik pintu loteng lalu ia menaiki tangga yang sudah terpasang secara langsung pada pintu loteng garasi tersebut untuk masuk ke dalam loteng dan mengambil tangga. ia pun keluar dari garasi dan memberikan tangga tersebut kepada seorang pria itu.

"ini om tangganya" ucap Rigel lalu memberikan tangga tersebut kepada pria itu. setelah pria itu menerima tangga tersebut, Rigel pun perlahan turun dari tangga dan menutup kembali pintu loteng tersebut.

"kamu sekolah dimana?"

"di SMA Nusantara om" seru Rigel sambil mengibaskan tangannya dari debu.

"ohh sama kaya anak saya dia mulai masuk hari senin"

"kelas berapa om?"

"kelas 2"

"ohh sama saya juga om"

"om ke rumah dulu ya, makasih ya tangganya, nanti om balikin lagi"

"hehe iya om tenang aja"

"kayanya cewek yang biasa pakai sepeda itu deh" ujar Rigel yang menebak anak dari pria itu. karena ia hanya melihat dua orang anak dari rumah itu dimana salah satunya adalah anak kecil yang ia lihat saat ia mengantar kue waktu itu .

saat ia hendak kembali ke dalam garasi tiba-tiba seorang gadis bertudung itu datang sambil mendorong sepedanya. Rigel pun memperhatikan sepeda itu dan terlihat bannya kempis.

"Hey" teriak Rigel. gadis itu pun berhenti, Rigel pun langsung berlari ke arah gadis itu. saat tiba di hadapan gadis itu, gadis itu masih menunduk dengan tudung hoodie yang menutupi kepala dan wajahnya. Rigel pun menunduk memperhatikan gadis itu.

"nama gue Rigel gue tinggal tuh di depan " ucap Rigel lalu menunjuk rumahnya

"nama lo siapa? tadi ayah lo bilang lo sekolah di Nusantara juga ya"

avataravatar
Next chapter