1 1 toxic

Ga sengaja gengnya Alex yang hits papasan sama Mili si kacamata yang cupu.

Rena, salah satu anggota geng Alex ga sengaja nabrak Mili sampe buku di tangan Mili berjatuhan.

"Eh, kalau jalan pake mata, percuma dong Lu punya empat mata kalau masih nabrak orang juga!" Sergah Rena ngamuk.

"Kenapa Ren?" Tanya Alex.

"Nih si cupu nabrak gue!" Tunjuk Rena ke Mili yang nunduk.

"Minta maaf ga lu! Cepet minta maaf sama Rena, dan inget, orang cupu kaya lu ga boleh lewat koridor sini! Nanti koridor sini bau taii!! Kaya lu!" Sisi ikut campur sambil dorong bahu Mili kasar.

Bibir Mili gemetar tapi berusaha minta maaf. "maa maaf aku ga sangaja." Kata Mili takut.

"Lu tuh Bolot ya! Minta maaf yang bener!" Teriak sisi di telinga Mili.

Mili mencoba ngangkat kepala, dengan mata berkaca-kaca Mili berkata. "Maafin aku..."

Rena menjawab judes. "Menjauh lu dari geng kita, lu tuh najis tau ga sih!!"

Geng hits sekolahan pun ninggalin Mili yang nahan tangis.

Mili sempat melirik Alex tapi Alex pura-pura ga liat sama sekali ke Mili.

****

Di kosan Mili.

Tok tok tok....

Mili langsung bukain pintu.

Sett!!!

Alex membekap mulut Mili dan mendorong Mili masuk ke kamar kos.

Cklek!!

Alex langsung mengunci pintu dan membuka kacamata Mili.

ssreet!!

cups...

Ga pake Tedeng Aling Aling, bibir Alex langsung melumat bibir Mili penuh nafsu sampai Mili terdesak di dinding, tangan Mili dipegangin erat-erat oleh Alex sementara bibir Mili dibikin pasrah dengan lumatan dan gigitan Alex.

"Mmmuuuaaaagg... Aaaah accch..." Bibir Alex melumat habis bibir Mili penuh nafsu meski Mili berontak tetap aja Alex ga kasih kesempatan bibir Mili lolos sampai keduanya hampir kehabisan nafas.

Hosh

Hosh

Hoshh...

Mili menghentakkan tangan Alex dan mengelap bibir. "Ngapain kamu ke sini?" Tanya mili kesel.

Alex kembali menggenggam kedua tangan mili. "Aku kangen sama kamu."

"Kangen, tadi siang kamu bahkan nggak kenal sama aku. Di waktu teman-teman kamu bully aku kamu pura-pura nggak kenal sama aku."

Alex kelihatan kesel sambil menjambak rambutnya, Alex beralasan. "Kamu tahu kan alasan aku, Tapi demi apapun ya mili, kamu itu milik aku. Selamanya bakalan jadi milik aku!" Kata Alex.

"Kalau memang aku ini milik kamu Alex, bisa nggak kamu ngakuin kalau aku ini pacar kamu di depan teman-teman kamu itu. Pasti kamu nggak bisa kan! Terus apa gunanya aku jadi milik kamu kalau kamu sendiri nggak berguna buat aku!" Bales mili berteriak marah ke Alex.

"Aku bakal lakuin itu Tapi nggak sekarang. Please Kamu paham itu. Kamu ngerti kan posisi aku."

"Dan kamu juga harus ngerti dong Alex posisi aku! Aku capek di-bully terus sama temen-temen kamu sementara pacar aku sendiri pura-pura nggak tahu dan jadi bagian dari mereka!" Mili mulai nangis.

"Mil, please jangan nangis please... Aku bersalah dan sangat salah sama kamu, aku sayang banget sama kamu, aku cinta banget sama kamu Mil, maafin aku ya .. maaf aku cupu kaya gini... Tapi aku cinta banget sama kamu mil .." kata Alex mengelus pipi Mili. "Aku cinta banget sama kamu mil..."

"Ya.. aku juga Alex..." Lirih Mili pasrah ketika Alex menarik tangannya dan menjatuhkan tubuh Mili ke ranjang.

"Aku nggak mau orang sadar dengan kecantikan kamu. Itulah kenapa aku ga peduli saat kamu di bully tapi hati aku sakit Mil..." Lirih Alex menciumi tulang selangka Mili, Alex juga membuat beberapa kissmark disana. "Kamu adalah gadis terbaikku..."

Alex si cowok keren, ganteng, tajir, pinter, dia bintang sekolah, semua orang suka sama dia.

Dan Mili si cewek cupu yang nggak banget, seandainya orang lain tahu hubungan mereka.

Tangan Alex dengan perlahan membuka kancing kemeja Mili satu persatu. "Sayang, Mili, i love you ..." Bisik Alex di telinga Mili, gigitan di telinga Mili bikin hati Mili berdenyut, darah keduanya mengalir panas.

"Mil, can I have you tonight?"

"You know that I always be yours .." jawab Mili membantu melepaskan kancing kemejanya.

Gundukan payudara Mili bikin mata Alex berbinar, tangan gemetaran Alex meremas dua gundukan kenyal dalam bra pink itu.

"Ah, i Miss you Mili, aku sehari tanpa kamu rasanya bisa mati." Kata Alex membenamkan kepalanya di dada Mili.

Mili cuma diam sambil mengelus rambut Alex.

"Mil, kalau kita udah kuliah apa aku boleh ngewe sama kamu?"

Mili masih diam.

"Mil?" Panggil Alex sambil angkat kepala. "Kok kamu diam aja sih sayang?" Tanya Alex menatap wajah datar Mili.

"Alex, besok bilang semua orang kalau kita pacaran dan aku akan dengan senang hati having sex with you.. apa kamu bisa?"

Giliran Alex terdiam.

"Kamu ga jawab Alex. Kalau gitu kita putus!"

"Ga Mil, PLEASE! Aku belum bisa bilang begitu tapi aku ga mau putus sama kamu. Oke ga masalah, kita cuma kissing, petting and necking, no having seks okay, bisa ga kamu nunggu ga lama lagi kok, bisa kan???"

"I don't know, i wish I can but no sure."

"Mil, i love you Soo much sayang." Kata Alex sambil melepaskan bra pengait Mili, payudara Mili terbebas, Alex bisa menghisap puting kecil punya Mili.

"Ahhh... Honey, aku cinta banget sama kamu... Sama wajah kamu, payudara ini, hati kamu, and you! Pokoknya semua tentang kamu!!!" Gombal Alex mencium bibir, merosot turun mencium dan menjilati leher hingga ke payudara Mili.

"Ahh... alexxx ..." Lirih Mili pasrah, merasakan kenyotan Alex bikin tubuh Mili enggan nolak.

"i think, we can do it tonight Alex... I want be yours and you be mine..."

avataravatar
Next chapter