17 Dua Parasit

Menuju hari pernikahan, ada banyak hal yang harus dipersiapkan.

Danny harus bekerja lebih ekstra agar dia bisa cuti dengan tenang, tanpa gangguan telepon karena urusan pekerjaan ketika honeymoon. Ditambah lagi, setelah menikah nanti, dia memutuskan untuk kembali ke negara asalnya di Australia sana. Belum lagi urusan pindah sekolah si kembar yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

Beruntungnya ada Nadira yang membantu.

Sebenarnya Danny tidak suka kalau Nadira harus kembali ke sekolah itu lagi, meski hanya untuk membantunya mengurusi kepindahan Ali dan Alex. Danny bisa saja menyuruh orang untuk membereskan semuanya. Tapi entah kenapa Nadira ngotot untuk membantu menyelesaikan kepindahan di kembar.

"Aku benar-benar tidak suka." ucap Danny, merasa lelah berdebat dengan Nadira.

"Kita udah sepakat. Aku hanya ingin membantu." Nadira tidak ingin mengalah.

Mereka awalnya sedang berbincang mengenai dekorasi pernikahan, tapi entah siapa yang memulai, keduanya lalu membahas tentang Ali dan Alex. Suasana yang awalnya hangat dan juga nyaman, berubah menjadi panas dan juga menegangkan.

"Ada Mika yang bisa mengurus semuanya. Kamu hanya fokus ke pernikahan kita saja." akhirnya Danny mengalah.

Sebenarnya ada alasan lain kenapa Danny sangat tidak suka melihat Nadira kembali ke sekolahan itu. Dia memang sibuk dan jarang berinteraksi dengan para guru dan orang tua wali murid lainnya. Tapi itu tidak berarti dia tidak mengetahui apa yang terjadi di sekolah.

Setelah kasus gosip antara dirinya dan Nadira memanas, menyebabkan Nadira keluar dari sekolahan itu, Danny berusaha menjauhkan keluarganya dari semua hal buruk. Termasuk Nadira saat ini, karena gadis itu adalah calon istrinya.

Sialnya, gosip menyebar tak terkendali untuk sekali lagi. Berita bahwa Daniel Sebastian akan menikah dengan Nadira sudah menyebar ke segala penjuru sekolah. Danny jelas tidak mau hal buruk menimpa keluarganya lagi.

Entah harus bersyukur atau khawatir, Danny tampaknya tidak melihat berita itu mengganggu Nadira. Well, perempuan memang pandai menyembunyikan masalah kan.

Sekarang, ketika dia melihat Nadira fokus mengurusi berkas kepindahan sekolah si kembar, disitu Danny merasa sangat tidak fokus.

Bagaimana tidak. Nadira yang diam saja sudah sangat menggoda, apalagi ketika gadis itu berbicara. Pikiran Danny sudah melayang entah kemana.

Memanfaatkan kesempatan, Danny langsung menarik Nadira ke pangkuannya dan menghujani gadisnya itu dengan ciuman. Kesempatan ini memang harus dimanfaatkan, mumpung Ali dan Alex sedang tidak ada di rumah.

"Stop. Nanti si kembar melihat." ucap Nadira setelah ciuman mereka terpisah.

"Mereka sedang sibuk. Mungkin satu jam lagi baru kembali."

Duda kebelet kawin ini memang sudah merencanakan hal ini sejak kemarin. Karena kalau ada si kembar, dia tidak akan kebagian Nadira sedikitpun. Calon istrinya itu sudah pasti dikuasai dua remaja yang tak kalah licik darinya.

Well, sejak lamaran beberapa bulan yang lalu, keduanya kini semakin dekat. Terkadang masih canggung juga, tapi kadang suka kelepasan. Contohnya saat ini. Apalagi mereka hanya berdua saja di rumah keluarga Sebastian. Tentu saja Danny tidak ingin melewatkan kesempatan ini begitu saja.

Sayangnya calon pengantin ini tidak selalu mendapatkan apa yang mereka harapkan. Walau sudah merencanakan sedetail mungkin, tampaknya remaja kembar itu tetap bisa mengendus aroma kelicikan dari sang ayah. Selalu sang ayah yang disalahkan, karena bagi mereka Miss Nadira adalah sosok perempuan yang sangat murni.

Kali ini juga begitu. Kedatangan Ali dan Alex yang tidak terduga membuat dua orang dewasa itu kelabakan. Tenang, tidak ada adegan dewasa disini. Meski begitu, mereka berdua tetap tidak bisa memperlihatkan apa yang mereka lakukan dihadapan para anak.

Danny yang berulang kali mendapat cibiran dari kedua putranya itu tidak pernah kapok.

"Dad jangan macam-macam. Miss Nadira is ours." suara Ali terdengar penuh ancaman.

Sang calon ibu yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum.

"Mom jangan mau diperdaya sama Dad. Dia lebih berbahaya dari buaya darat." ucapan Alex juga penuh dengan nada peringatan.

Begitulah keseruan yang terjadi di keluarga Sebastian belakangan ini. Mereka merasa sudah menemukan kepingan puzzle yang melengkapi kehidupan mereka.

Ah, ibu si kembar juga sudah diberitahu kalau sang ayah akan menikah dengan guru favorit mereka. Memang terdengar jelas kalau Lilith tidak begitu senang mendengar kabar itu, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Apalagi Danny sudah dengan jelas berkata untuk tidak macam-macam kepada Nadira.

Meski tidak suka, tapi Lilith benar-benar tidak bisa berbuat apapun. Ali dan Alex adalah pendukung setia Nadira. Kalau Lilith tetap memaksakan kehendaknya, bukan tidak mungkin dia akan bermusuhan dengan kedua putranya. Jelas itu bukan ide yang bagus kan?

***

Hari pernikahan pun tiba.

Bertempat di ballroom sebuah hotel, pernikahan itu digelar dengan sangat berkesan. Dekorasi yang tampak sangat hangat dan juga sedap dipandang menyatu dengan nuansa muda yang apik. Ide itu jelas datang dari Nadira dan juga si kembar karena Danny terlalu tua untuk memikirkan konsep seperti itu.

Para tamu undangan jelas terkesan dengan dekorasinya. Tidak hanya itu, hidangan yang disajikan juga tidak bisa dianggap remeh karena Danny ingin yang terbaik untuk pernikahannya kali ini. Juga, campur tangan Ali dan Alex tidak bisa diremehkan begitu saja.

Mempelai wanita tampil dengan sangat cantik dan anggun. Nadira yang tidak pernah berdandan, hari ini secara khusus berdandan. Memang tidak terlalu tebal, tapi paling tidak ada make up yang menempel di wajahnya.

Tentu saja Danny tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok perempuan yang ada di hadapannya saat ini. Dimata Danny, Nadira selalu terlihat cantik dalam kondisi apapun.

Jangan lupakan juga si kembar yang tampil menawan juga. Keduanya mengenakan tuxedo yang sama dengan sang ayah.

Sikap posesif keduanya sangat tampak ketika ayah mereka menempel ibu sambung mereka.

"Dad, tolong tangannya dikondisikan." omel Alex sejak tadi yang melihat tangan ayahnya tidak bisa lepas dari pinggang Nadira, yang sekarang sudah sah menjadi ibu mereka.

Itu benar adanya, karena Ali dan Alex rasanya seperti petugas keamanan yang selalu menyoroti ayah mereka.

"Miss Nadira sekarang istri Dad. Diantara kita bertiga, kasta Dad yang paling tinggi atas Miss Nadira." ucapan Danny yang penuh rasa bangga langsung mendapat tatapan sinis dari kedua putranya.

Kenapa mereka berdua bisa begitu posesif terhadap ibu sambung mereka? Padahal dengan ibu kandungnya saja, mereka tidak seperti ini. Pertanyaan itu terus menjadi misteri bagi Danny. Karena baik Ali maupun Alex tidak ada yang mau menjawab pertanyaan itu.

Selesai acara pernikahan, pasangan baru itu tidak langsung pergi honeymoon. Itu karena ada beberapa pekerjaan Danny yang belum selesai. Tidak usah dipikirkan bagaimana Ali dan Alex ketika ditinggal orangtua mereka berlibur. Sekarang mereka punya anggota keluarga lain.

"Kami akan memberikan waktu seminggu bagi kalian untuk adaptasi. Jadi gunakan waktu sebaik mungkin." perkataan Alex disambut tawa oleh anggota keluarga yang mendengar.

Bisa dibilang ini adalah masa trial. Selama seminggu setelah hari pernikahan, Ali dan Alex memutuskan untuk tinggal di rumah Nadira. Mereka ingin mengenal kakek dan nenek mereka lebih jauh. Juga Uncle gaul mereka yang tampaknya cocok dengan mereka.

"Akhirnya bisa bebas dari dua parasit." ucap Danny penuh rasa syukur.

"Dua parasit itu darah dagingmu, Mas. Bisa dibilang kamu ini bapaknya parasit." balasan Nadira jelas bukan hal yang ingin didengar oleh Danny.

avataravatar
Next chapter