11 Rumah Sakit

Dengan tubuh yang gemetar, jantung yang berdetak dengan sangat cepat dan napas yang Terengah-engah saat Leo ingin menyentuh tangan wanita  yang berada di depannya, tiba-tiba wanita itu berbalik secara spontan.

"Apa yang kamu lakukan". Suara sedikit keras dari wanita tersebut karena terkejut saat melihat tangan Leo yang ingin menyentuhnya, Leo yang melihat wanita itu hanya terdiam lemas tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Sementara Pria yang bersamanya langsung melotot ke arah Leo, "Kamu mau mencuri ya" Teriaknya dengan keras sambil menjongkokkan tubuhnya kearah Leo, namun Leo tidak menjawabnya, dia tidak peduli dengan perkataan pria itu,

"Apa sekarang kau menangis? Kamu ingin berpura-pura di depan kami hah". Sambung teriakan pria itu dengan keras, merasa sangat kesal karena anak kecil di hadapannya yang tidak menjawab dan hanya mengeluarkan air mata.

Karena mereka masih berada di tangga, Pria itu pun langsung menyeret Leo ke lantai satu, beberapa orang yang mendengar keributan dan melihat seorang anak sedang diseret, mulai berkerumun, "Keamanan ... Keamanan". Panggil pria itu dengan keras kearah keamanan yang berada di pintu luar rumah sakit.

Leo kini tersadar dan merasa sedikit ketakutan melihat keadaan di sekitarnya, sedangkan kini ia bahkan tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun karena takut, mendengar keributan, petugas keamanan pun langsung bergegas.

"Apa yang terjadi disini?" Tanya petugas keamanan tersebut dengan galak, "Anak ini ingin mencuri sesuatu dari istriku" Jawab pria itu dengan keras dan wajah marah sambil menunjuk ke arah Leo.

"Ti ... tidak, aku tidak mencuri". Jawab Leo dengan gugup karena ketakutan, "Ya, kamu belum mendapatkannya, tapi kamu jelas-jelas ingin mengambil sesuatu dari dalam tas istriku". Sambung pria itu dengan memaki-maki kearah Leo.

Petugas keamanan kini memandang Leo dengan wajah sinis, "Apa kamu tidak tau tempat untuk mencuri hah, aku akan memberi mu pelajaran karena berani mencuri di sini". Ucap petugas keamanan dengan tegas dan bermaksud meraih tangan Leo lalu menyeretnya keluar dari rumah sakit.

Dengan perasaan penuh ketakutan, Leo tiba-tiba merasakan sakit yang dalam pada kepalanya ia memegang kepalanya dengan kedua tangan kecilnya, tubuhnya pun mengejang sambil gemetar hebat.

Selang beberapa saat ia terdiam dan tiba-tiba pandangannya berubah dingin, wajahnya berubah 360°, dengan pandangan yang sinis dan wajah yang tidak memiliki ekspresi, ia memandang ke arah petugas keamanan.

Semua orang yang berada dalam radius 10 meter dari tempat Leo berdiri akan merasa tertekan, tidak ada yang menyadari saat itu Leo telah membangkitkan aura hitam yang samar, memungkinkan semua orang akan sangat tertekan dan sedikit sesak.

Banyak orang yang kebingungan dengan perubahan keadaan tersebut, namun mereka tidak pernah mengira itu berasal dari seorang anak kecil yang setengah tersadar di depan mereka.

"Apakah kepalamu hanya sebatas hiasan? Inikah rumah sakit no 1 di kota, kenapa bisa memperkerjakan orang seperti dirimu?".

Kata-kata yang dilontarkan Leo dengan nada tegas dan dingin kearah petugas keamanan sontak membuat semua orang terkejut keheranan.

Bagaimana mungkin anak sekecil ini bisa berbicara begitu tegas dan kejam terhadap orang dewasa, terlebih lagi jelas-jelas dia yang salah, petugas keamanan itu pun sesaat berhenti mengulurkan tangannya yang ingin meraih Leo.

Namun ia tidak peduli, dalam pikirannya hanya ingin mengusir Leo dan memberikan pelajaran yang pantas agar tidak mengulangi kesalahannya, namun saat dia mulai menggerakkan tangannya lagi.

"Apakah kamu tuli atau tidak memiliki telinga, jika kamu berani menyentuh ku sedikit saja jangan berharap hidup dengan tenang". Teriak Leo dengan pandangan kosong menakutkan.

Melihat ekspresi Leo yang terlihat tidak bercanda sedikit pun membuat petugas keamanan sedikit gemetar dan mengurungkan niatnya.

"Kamu ingin bertingkah sok kuat disini?" Ucap pria yang dari awal terus memojokkan Leo karena semakin jengkel dengan tingkah laku anak kecil di depannya,

Dalam sekejap tiba-tiba ia mengangkat tangannya bermaksud ingin menampar wajah Leo, namun di saat yang sama seorang pria paruh baya datang dan berteriak dengan keras.

"Berhenti!!!" Teriak Aziz yang tidak jauh dari tempat kerumunan, "Apa yang ingin kamu lakukan kepada anakku?" Sambungnya dingin berjalan dengan wajah merah penuh amarah menuju arah Leo dan pria tersebut.

Mendengar suara Aziz yang keras dan dengan tubuh yang besar kekar, sedikit membuat pria itu mundur, tiba-tiba Leo terjatuh pingsan tak sadarkan diri.

Pria itu pun terkejut dan sedikit ketakutan, sedangkan Aziz langsung berlari meraih Leo lalu mengangkatnya dan meninggalkan kerumunan itu, di saat itu pun.

Tidak jauh dari kerumunan muncul sosok wanita cantik yang dengan suara lembut yang didengar oleh Leo sebelumnya, wanita itulah yang di kejar oleh Leo sebelumnya.

Dan benar saja itu adalah Laren ibunya Leo yang sedang menggendong Shin adik perempuannya, ia terlihat sudah memiliki keluarga baru.

Laren tidak sengaja melihat kearah kerumunan, hatinya sedikit terpanggil untuk mendekat, namun suami barunya meraih tangannya, "Ma kita harus cepat". Katanya dengan tersenyum tipis.

"Ya Pa". Jawab Laren dengan pasrah mengikuti suami barunya, sedangkan Aziz tidak memperhatikan sekeliling, ia hanya khawatir dengan Leo dan dengan cepat membawa Leo ke ruang perawatan.

 

avataravatar
Next chapter