1 Alana student

WARNING 18+

Nama gue Alena, kalian bisa panggil gue Lena, umur gue 18 tahun kelas 3 SMA, bisa dibilang gue ini orang yang bergaul dengan bebas dan hobi clubing, berpakaian mini, sexy atau hot yang buat orang ngiler liat tubuh gue.

Toh badan gue bodygoals—payudara besar, bulet kenyal dan pastinya pantat bohay. Selama aset gue bagus kenapa harus di tutupin? badan gue gak bikin malu kan?

Gue tinggal di rumah sendiri, orang tua udah meninggal karena kecelakaan. Untungnya orangtua gue punya restoran besar dan mewah yang bisa dikatakan lebih dari cukup untuk menghidupi kebutuhan hidup gue. Ditambah dengan gue yang bekerja menjadi pole dancer dan mendapatkan penghasilan.

Hari ini gue sekolah, sayangnya ehh jamkos—jam kosong, akhirnya semua murid di kelas sibuk ngegibah, main game ml bareng, tidur dan masih banyak lagi.

Gue sendiri, duduk di kursi paling pojok bersama teman-teman. Gue lebih bebas ngelakuin hal-hal aneh bersama Dian dan Dara.

Kami bertiga terkenal sebagai most wanted, cewek tercantik, tersexy.

Kita terbiasa pakai seragam sexy, rok span setengah paha, baju ngepas dan tentunya tanpa di masukan dan tanpa dasi.

...

"woy" ucap dara. Lena dan dian langsung menatapnya sebagai tanda 'apa?'

Dara mengeluarkan air mineral pada umumnya tapi jangan salah ini adalah—

"obat perangsang 5 tablet" ucapnya membuat mereka berdua melongo

"oh oh gue ngerti" ucap Dian dan mengeluarkan koin 1000

"setan kalian" umpat Lena mengerti permainan yang di mainkan dan tentunya kesialan permainan ini selalu jatuh pada dirinya.

"Oke let's goooo" pekik dara senang

Setelah mereka bertiga berkumpul dengan sebuah meja di tengah tengah yang menyimpan satu botol minuman perangsang dan satu koin 1000

"Hompimpah" ucap Dian antusias, tampak mereka berdua saling memandang penuh arti yang tentunya Lena mengerti arti tatapan itu

"Licik" ucapnya

"Gak mau gue, ini sekolah terus gue harus gimana kalau gairah membumbung ha?" sentak Lena tak santai

"derita Lo" ucap dara santai

"hompimpah alaihum gambreng" dan Dian menengadahkan tangan diantara dua Tangkuban tangan, otomatis dia menjadi yang pertama melempar koin

Setelah itu, dara dan Lena melakukan batu gunting kertas, sesuai dugaan... dara menang dan dirinya kalah berarti terakhir

"huh" desahnya kesal pada nasib,

Dengan cepat Dian mengambil koin 1000, menegakkannya dengan jari tengah di tangan kiri sedangkan tangan kanan sudah bersiap untuk mencentangnya,

"Jadi siapa dulu yang ngeramal?" tanya Dian dan menatap penuh arti ke gue dan melirik pada dara yang juga ikut menyeringai

"angklung" jawab lena

"gue 1000" sahut dara

"berarti guee 1000" ucap Dian

Dannn mencentang koin itu dengan jari telunjuk dan jempolnya yang membentuk lingkaran— terlihat koin berputar dan jatuh menampakkan angka 1000

Setan

"yap mantap" dara berucap sambil mengangkat satu tangannya yang mengepal,

Dian mengambil botol yang telah dicampur dengan obat perangsang yang sudah diyakini dengan jumlah yang banyak dan dosis tinggi, dia menyodorkannya di depan lena dengan tutup yang telah di buka,

Gue menelan ludah bersiap dan membayangkan bagaimana jadinya setelah dia meminum minuman sialan itu, merampas minuman itu dengan beringas menunjukkan betapa kesalnya Lena dan meneguknya sesuai tanda di botolnya untuk satu tegukan

Glek

Glek

Glek

"hah puas Lo pada?" tanya gue teeengah setelah meminum air di botol ini

"Yeeee" ejek dara

Kali ini gue gak akan kalah !!

"Lanjut" pekik Dian bahagia menyodorkan koin sialan itu pada dara

"gue angklung" ucap Lena tanpa basa-basi

"angklung" ucap dara yang sebelumnya terlihat berpikir

"hm gue percaya~ 1000" ucap Dian pada akhirnya bersikerasss—

.....

Shit

Tubuh gue mulai kepanasan anjing, batin lena

terlihat Alena mulai belingsatan di kursinya— bergerak gerak gelisah dan satu tangannya menekan miliknya yang dinamai 'meki'

"eum" tanpa sadar dirinya mulai meracau gelisah dengan tangan kiri yang terus menekan meki yang mulai gatal, basah dan sensitif saat di sentuh

Pikiran gue mulai kemana mana ini sialan

Mereka berdua tampak berpura pura tak melihat Alena yang mulai tak karuan

"Sial" umpat dara melihat koin menampakkan angka 1000

"anjing badan gue udah panas, baru juga sekali minum apalagi minum lagi" umpat lena pelan

Dara mulai meminum air itu dan disusul Lena yang meminumnya dengan gelisah

"vibrator dong" ucap Lena dengan gelisah dan tak kuat menahan gairah

"guee euhh" tampak saat dara akan menjawab dia mendesah pelan dan bergegas menyalakan hpnya dan menekan sesuatu yang pasti setelah itu

"ahh" dia mendesah pelan

"fuck" umpat lena menyadari sedari awal dara sudah menyiapkan semuanya dengan matang terutama vibrator yang sedari tadi sudah berada di 'cici' —nama milik dara

"Wah anjir si cici dari tadi disumpelin vibrator dong, rasanya gimana dar?" tanya Dian heboh

"nikmath, anjing baru minum langsung kepanasan Cici gue" jawab dara memperlihatkan ekspresi sensualnya sambil menggigit bibir bawahnya

"eum astaga gue gimana?" tanya Lena bergerak gerak gelisah menahan mekinya yang ingin dimasuki sesuatu,

Dian mencondongkan wajahnya dan berbicara pelan

"Gesekin ujung kursi aja mumpung di pojok daripada colmek kan Lo pake kuku panjang yang ada sakit" bisiknya cekikikan

"setan Lo" umpat lena tapi tetap saja terlihat dia mulai memajukan kursinya dengan gelisah lalu terlihat tangannya mulai bergerak ke bawah menyingkap rok super mininya yang ketat,

Bergerak ke ujung kursi yang di dudukinya lalu mulai bergerak maju mundur menggesekkan mekinya yang terbalut celana dalam pink ketat pada ujung kursi

"euhh" desahnya sensual, matanya terpejam nikmat dengan kedua tangan menumpu pada sisi meja

"anjir, gue belum minum aja liat kalian berdua desah desahan langsung horny" umpat Dian melihat kedua sahabatnya mulai terlena dengan hawa nafsu

"Uh ah lanjuthh bego, giliran sih lena tuhh" ucap dara sambil menunduk dan merem melek dengan tangan yang bergerak memaju mundurkan vibrator sebesar jempol di klitorisnya dengan badan menyandar di sandaran kursi

Lena yang sadar bagiannya langsung melepas tumpuannya tanpa menghentikan gerakan maju mundurnya dan menyiapkan koin

"Guu-eh angklung lagihh" ucapnya sambil menggigit bibir dan bagian bawahnya terus maju mundur mencari kenikmatan

"1000" ucap Dian

"Angklung ajahlah" jawab dara terus menunduk terhalang rambut panjang lurusnya dan tangannya mulai menaikan tempo getaran vibrator lewat hp

"uh ah ahh" desahnya tak karuan

Dan saat memutar koin gambar angklung terlihat itu berarti Dian kalah dan harus meminum minuman sialan tapi sayangnya membuat candu

Omooo— pekik Dian dalam hati dan meminum minuman itu dalan satu tegak

Glek

"Huh ada manis manisnya" ucap dian sambil mengusap bibirnya dengan punggung tangan kanan

.....

"aduhh" keluh Dian yang mulai ikutan bergerak gerak gelisah sambil mencengkram rok di pahanya

"Gue eum gimana? Gak kuatt" racaunya lagi yang kepanasan dan bergairah

Lena menyeringai dan mendekat pada Dian untuk berbisik sambil memegang sesuatu

"si Nana minta di colmek tuh, pake ini aja" saran Lena menyodorkan pulpen hitam panjang dan menyebut nama milik Dian— 'nana'

"uh Lo pake~" ucapan Dian menggantung dan Lena mengangguk mengerti sebagai jawaban iya

Memang dirinya yang paling banyak minum air obat perangsang jadi otomatis yang paling tersiksa karena meki nya terus menerus memberontak ingin di layani, gatal, panas dan basah,

Hanya menggesekkan dengan ujung kursi tak cukup jadi dia menggunakan pulpen untuk menggesek gesekkan mekinya dari luar celana dalam

"ahh Lo tau gue yang paling gak bisa nahan" racau Dian dan menarik pulpen dari Lena

Tak disangka dia pelan pelan memasukkan tangannya ke dalam rok dan ... menurunkan celana dalamnya sampai atas lutut,

Membuat lena dan dara melotot terkejut, Dian sangat berani menurunkan celana dalamnya di saat rok mininya tak mampu menutupi celana dalam yang sudah diturunkannya

"dian" bisik lena, dia hanya menyarankan untuk menggeseknya dari luar celana dalam bukan memasukkan langsung pada Miss v nya

Bagaimanapun dia khawatir ada orang yang melihat mereka bertiga

"please, gue gak kuat" ucap Dian dan tanpa peduli sekitar dia memasukkan pulpen yang di pegang ya ke dalam nana-nya dann—

"auhh" desahnya, tangan menutup mulut dan tubuhnya berjengit merasakan sesuatu masuk kedalam miliknya

"Huffh hah uh" desahnya menutup mulut dengan tangan dan matanya menatap kebawah, melihat sesuatu yang bergerak masuk keluar dari Miss v miliknya,

avataravatar
Next chapter