webnovel

Ingatan tentang Seseorang.

Varanasi atau dapat disebut juga dengan Benares, adalah sebuah kota di india yang terletak di tepi Sungai Gangga, di Negara Bagian Uttar Pradesh. Sebuah Pusat agama di India, itu adalah yang paling suci dari tujuh kota suci dalam Agama Hindu. Selain sebagai Pusat Agama, Di India, Varanasi juga disebut sebagai pusat Budaya sejak ribuan tahun yang lalu.

Dari jepang, Akira sempat Transit Sekali, barulah ia tiba di Bandara Varanasi Pagi harinya, setelah sampai di Benares, Akira langsung pergi menggunakan Taksi ke tempat dimana tujuannya berada. Akira memiliki beberapa tujuan untuk datang ke Benares, yang pertama, Ia ingin membeli beberapa Rempah-rempah yang sulit didapatkan di jepang, seperti Kari-Patta Segar dan sebagainya.

Namun, dari beberapa Tujuan Akira yang lainnya, Akira datang ke Benares adalah untuk Mengunjungi Guru Memasaknya. Saat Akira baru saja ditinggal oleh Kedua Orang tuanya, ia sangat bersedih saat itu, dia juga berhenti Memasak dan Melukis untuk beberapa saat, Namun, karena kasih sayang Nenek Sabeki, kesedihan Akira sudah mulai reda, dia juga sudah mulai kembali beraktifitas seperti biasa.

Kecuali satu hal, Akira masih tidak mau memasak ataun melukis, dia Trauma dengan semua itu, Apa yang terjadi pada ayah dan Ibunya menyebabkan luka yang dalam di hatinya, bahkan Sabeki sangat kahwatir dengan kondisi cucunya saat itu, Akira seperti cangkang kosong, yang jiwanya direbut oleh sesuatu, karena bagi Akira saat itu, Melukis dan Memasak bukan lagi sekedar hobi, tapi merupakan satu kesatuan dengan Jiwa dan Raganya, ia tidak bisa apa-apa tanpa dua hal itu.

Akira mencoba untuk mengalihkannya dengan menggeluti Hobi lain, namun tidak ada yang membuatnya bersemangat seperti memasak. Hingga suatu hari, orang aneh datang ke tokonya.

------------------〔 Flashback 〕------------------

Saat ini, terlihat seorang Bocah sedang duduk di Bangku sebuah restoran, dengan pandangan bosan dan mati, Bocah itu memiliki rambut Org sedang ramanye kekuningan yang cukup jarang dimiliki oleh Orang Asia, tangan kirinya menopang pipinya yang kelihatan seperti bisa jatuh kapan saja.

" *sigh* Hari yang membosankan seperti biasanya. " Ucap Bocah itu sambil menghela nafas, Bocah ini tidak lain adalah Akira Kecil yang masih berumur 7 tahun. Sudah satu tahun sejak kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meningalkannya untuk selama-lamanya.

Saat Akira Kecil tengah duduk dengan bosan sambil mengetuk ngetuk meja kayu di Restorannya, terdengar suara tua Enerjik dari belakang Akira.

" OI BOCAH!!! Kemari dan Bantu Aku memasak, aku akan membelikanmu Permen sebanyak yang kau mau! " Teriak seorang Nenek Tua yang masih kelihatan sangat bersemangaat saat terus menumis nasi di Wajan besar, dia adalah Nenek Sabeki.

Akira yang mendengar suara teriakan neneknya dari belakang, wajahnya terlihat kesal, vena biru muncul di kepalanya, saat ia juga berbalik dan berteriak.

" Jangan anggap aku seperti anak kecil, WANITA TUA!!! " Teriak Akira, ia sangat kesal karena terus di perlakukan seperti anak 3 tahun, Akira lalu kembali cemberut dan pandangannya semakin kesal.

Restoran Akira cukup sepi hari ini, karena hari ini adalah hari selasa yang notabene adalah Hari sibuk.

Saat-saat seperti ini adalah yang paling Akira suka, karena dia bisa sendirian dan duduk tenang dimanapun, Saat Akira tengah berada di dalam lamunannya.

* Duar *

Tiba-tiba saja, Pintu Restoran terbuka dengan keras yang membuat Akira Kaget dan jatuh dari bangkunya. Dengan wajah yangsangat terkejut dan seperti orang yang terkena serangan Jantung.

Akira terjatuh ke lantai dan memegangi pantatnya karena kesakitan.

" Aduh, sakit. Dan Juga, Siapa orang gila yang membuka Pintu seperti itu! " Ucap Akira, sambil menggosok-gosok Pantatnya kesakitan. Saat Akira masih duduk di tanah, ada sebuah Tangan yang diulurkan kepadanya, saat Akira melihat tangan itu, ia mencoba melihat siapa pemiliknya.

Yang Akira lihat adalah Perempuan yang sangat Cantik, Akira belum pernah melihat wanita secantik ini, Kulit coklatnya terlihat sangat eksotis dengan pesonanya tersendiri, Rambut panjang berwarna coklat pucat keemasannya sangat cocok dengan kulitnya, tubuhnya sangat matang dan menggairahkan bagi pria manapun yang melihatnya, Mata Emasnya bersinar saat menatap Akira, Wanita didepan Akira saat ini terlihat sangat sensual dan menggoda, senyumnya sangat indah saat menatap Akira.

Wanita itu kemudian membuka mulutnya yang masih tersenyum.

" Hai, Apa kau baik-baik saja? " Ucap Wanita itu dengan Aksen Jepang yang aneh, Akira yang mendengar itu langsung menyimpulkan bahwa Wanita ini adalah orang asing.

Akira kemudian menerima tangan dari Wanita itu dan berkata dengan kesal.

" Aku baik-baik saja, tapi Kau, Kenapa kau membuka pintu restoranku seenaknya saja, Apa kau tidak tahu sopan santun? " Ucap Akira kepada wanita itu, Wanita itu kemudian hanya tersenyum bodoh sambil menggaruk-garukan kepala belakangnya, lalu berkata.

" Yah, Maaf, Maaf, aku terlalu bersemangat, hehe~ " Ucap Wanita itu, Akira yang mendengar wanita itu meminta maaf hanya berkata.

" Baiklah, kau kumaafkan, jangan ulangi itu lagi. " Ucap Akira kepada wanita itu. Bukannya merasa aneh saat diperlakukan seperti ini oleh anak berumur 7 tahun, Wanita itu malah menjawab.

" Baik. " Ucap Wanita itu. Jika ada orang yang melihat interaksi antara Akira dan Wanita itu, mungkin mereka akan memasang wajah aneh, itu karena mereka melihat hari dimana Anak kecil memarahi orang dewasa, dan Orang dewasa itu malah bertindak seperti anak kecil.

" Jadi, apa yang ingin kau pesan, Nona? " Tanya Akira dengan sopan, karena etiket dalam melayani pelanggan itu juga diperlukan.

Mendengar perkataan dari Akira, wanita itu terlihat berpikir sebentar, sebelum memutuskan.

" Kalau begitu, aku memesan Katsu-don saja. " Ucap Wanita itu, Akira mengangguk lalu berteriak kepada Neneknya yang ada di belakang.

" Nek! Katsu-don satu Porsi. " Teriak Akira, setelah itu, terdengar konfirmasi dari neneknya bahwa Katsu-don akan segera dibuat.

Akira lalu kembali duduk ditempat biasanya, diikuti oleh Wanita itu yang malahan duduk di depan Akira, Akira yang melihat itu mengernyit dan berkata kepada wanita itu.

" Nona, Kenapa kau duduk di depanku, masih banyak meja Kosong disana, bisakah kau pergi. " Ucap Akira, jika neneknya mendengar ini, ia mungkin akan memukul Akira karena sudah mengusi Pelanggan.

Wanita itu yang mendengar ucapan Akira tidak tersinggung sama sekali, ia malah tetap duduk dan berkata dengan wajah datar.

" Tidak mau. " Ucap Wanita itu, Akira kemudian hanya menghela nafas dan diam, sebelum wanita itu kembali berbicara.

" Ngomong-ngomong, namaku adalah adalah Arielle, Arielle Rodriguez, salam kenal. " Ucap Wanita itu, yang memperkenalkan dirinya sebagai Arielle dan mengulurkan tangannya kepada Akira.

Akira yang meihat itu juga membalas salam wanita itu dan menjabat tangannya.

" Akira, Hyoujou Akira, salam Kenal. " Balas Akira, kemudian Arielle kembali tersenyum.

" Salam Kenal, Akira-chan. " Ucap Arielle dengan senyum manis.

Setelah itu, suasana menjadi Hening, hingga Nenek Sabeki datang dan membawakan semangkuk Katsu-don, lalu menaruhnya kedepan Arielle, ia juga sudah tahu jika Pelanggan dan Cucunya sudah berkenalan karena sepertinya tidak ada tanda-tanda protes dari Arielle, Setelah itu, ia meninggalkan Akira dan Arielle lalu kembali ke dapur.

Arielle lalu tersenyum sambil bersenandung dan mengambil Sumpit, ia lalu berkata.

" Itadakimasu~ " Arielle lalu mulai memakan Katsu-don nya, hingga saat ia masih mengunyah, ia berkata kepada Akira dengan mulut penuh.

" Awkwira-cwhan, Kewnawawa kwaw TWIDAK Mwamawsak Lwgi. " Ucap Arielle dengan tidak jelas, yang membuat Akira berkata.

" Telan dulu isi mulutmu, lalu berbicara, jangan berbicara saat mulutmu Penuh. " Ucap Akira yang nadanya lebih santai kali ini. Arielle mengikuti perkataan Akira dan mengunyah Isi Mulutnya, lalu ia kembali berbicara.

" Akira-chan, kenapa kau tidak memasak lagi? " Tanya Arielle yang membuat Akira terkejut, ' darimana wanita ini tahu jika aku memasak, dan sekarang tidak lagi? ' Begitulah pikir Akira,kemudian Akira menjawab.

" Hah? Kau seenaknya saja jika berbicara, tahu darimana kau jika aku pernah memasak, aku hanyalah seorang Kasir disini." Ucap Akira, menyangkal Ucapan Arielle. Arielle yang melihat itu, hanya membuat wajah polos dan berkata.

" Hmm? Kenapa kau berbohong? Dari sejak tadi aku bersalaman denganmu, aku sudah merasakan bahwa tangan miikmu bukanlah tangan anak biasa, tapi tangan seseorang yang sudah bekerja di dapur untuk waktu yang cukup lama, namun itu terasa sedikit menumpul, Kenapa kau Berhenti Memasak? " Ucap Arielle, yang membuat Akira hanya dapat berpikir.

' Jadi begitu ya, yah, kurasa tanganku memang sedikit kasar. ' Pikir Akira, kemudian ia kembli berbicara, kini sambil mengalihkan tatapannya.

" Huh~, lagipula ini bukan urusanmu. " Ucap Akira sambil mengalihkan wajahnya ke samping.

Arielle tiba-tiba saja berdiri dari tempat duduknya dan berkata.

" Yosh, kalau begitu, Aku akan memasakan sesuatu untukmu, Akira-chan. " Ucap Arielle, lalu ia meninggalkan Akira sendirian dan pergi ke dapur. Ia sempat berbicara sebentar dengan Nenek Sabeki, sebelum Sabeki entah kenapa memperbolehkannya untuk memasak.

Melihat itu, Akira hanya menghela nafas dan berkata.

" * sigh * Wanita aneh. " Ucap Akira, ia kemudian kembali melamun dalam diam, karena ini adalah hal yang dia suka jika tidak ada orang.

Setelah beberapa saat, Aroma rempah yang pekat tercium di hidung Akira, Akira yang sedang melamun langsung melebarkan matanya dan berpikir.

' Aroma kari? Tapi ini terlalu enak dan juga sangat kompleks, dengan mencium aromanya saja, nafsu makanku bertambah. ' Saat Akira sedang menikmati Aroma harum, sebuah piring disajikan di depannya.

Lalu terdengar suara Arielle.

" Selamat menikmati, Nasi Kari Spesial ala Arielle. " Ucap Arielle sambil tersenyum kepada Akira.

Akira yang melihat hidangan Ariell, hanya bergumam.

" Nasi Kare? Ini kelihatan biasa saja walaupun Aromanya sangat enak. " Gumam Akira.

Arielle yang mendengar Gumaman Akira hanya berkata sambil menyerahkan sendok kepada Akira.

" Yah, makanlah dulu, baru kau tahu rasanya. " Ucap Arielle dengan senyum percaya diri.

Akira dengan ragu-ragu mengambil sendok dari Arielle, lalu mengambil sesendok Nasi dengan Kari yang telah disiapkan oleh Ariella, Akira meniupnya sebentar, lalu memasukkan Kari kedalam mulutnya, saat Kari itu menyentuh lidahnya, Akira melebarkan mata.

" Eh? Apa ini? " Ucap Akira, tanpa sadar Akira telah masuk kedalam alam mimpinya, saat Akira masih melihat sekeliling, terdengar suara dari belakangnnya.

"" Akira. "" Mendengar dua suara yang familier, Akira langsung melebarkan matanya dan saat ia melihat kebelakang, Akira melihat kedua Orang tuanya yang tersenyum, seketika, Air mata mulai muncul dari mata kecil Akira, ia lalu berkata sambil tersedu-sedu.

" * hiks * Okaa-san, * hiks * Otou-san " Setelah itu, Akira langsung mendekat kearah mereka berdua dan memeluknya dengan erat.

" * hiks * Jangan tinggalkan aku sendirian, Okaa-san, Otou-san, Aku takut. " Ucap Akira saat ia memeluk kedua Orang tuanya itu.

" Yosh, Yosh, Anak ibu yang hebat, Kau tidak sendirian, kau masih memiliki Nenek Sabeki di sisimu, dan juga... Kami, kami tidak akan meninggalkanmu, kami akan selalu ada di hatimu. " Ucap Ibu Akira sambil mengelus-elus kepalanya. Mendengar hal itu, Akira menangis lebih kencang dan tanpa menahan lagi, sampai mengeluarkan ingus.

Di dunia nyata, Akira terlihat memeluk Arielle yang juga mengelus-elus kepala Akira kecil.

" Aku sudah mendengar apa yang terjadi pada kedua orang tuamu, aku tahu rasanya, itu pasti sakit kan? Aku juga sudah pernah merasakannya. "Ucap Arielle dengan lembut kepada Akira yang menangis dipelukannya.

Akira yang mendengar perkataan Arielle, menghentikan tangisannya lalu bertanya dengan wajah polos.

" Kau juga kehilangan kedua orang tuamu? " Tanya Akira.

Arielle hanya mengangguk, mengonfirmasi pertanyaan Akira.

" Um, aku dulu juga masih sekecil dirimu, tapi aku sadar jika bersedih itu tidak ada gunanya, jadi aku memantapkan semangatku, dan lebih giat berusaha untuk meraih cita-citaku, yaitu menjadi Koki terbaik di Dunia. " Ucap Arielle sambil tersenyum manis.

Akira yang mendengar itu, hatinya bergetar, ia lalu mengelap Air mata dan ingusnya menggunakan tangan, lalu berkata sambil tersenyum lebar.

" Kalau begitu, Aku juga... Aku juga akan menjadi Koki Terbaik di dunia, yang membagikan masakannya kepada Seluruh Dunia, Hehe. " Ucap Akira yang membuat Arielle dan Sabeki tersenyum lembut.

Setelah hari itu, Arielle sempat menginap beberapa hari di Rumah Akira, ia mengajari Akira banyak hal selama beberapa hari yang singkat itu. Namun, saat Arielle akan pergi, Akira yang sudah terlanjur dekat dengan Arielle masih ingin belajar lebih banyak darinya. Akira memohon kepada Neneknya agar dibiarkan ikut bersama Arielle untuk berkeliling Dunia.

Awalnya Sabeki menolak tegas permintaan Akira, namun karena Akira tetap teguh dengan pendiriannya, Sabeki hanya dengan pasrah dan sedikit tidak rela melepas Akira untuk berkeliling dunia bersama Arielle. Bahkan, Sabeki mengancam Arielle, jika sampai terjadi apa-apa dengan Akira, ia akan mengejarnya kemanapun Arielle pergi.

Setelah itu, Akira mengikuti Arielle berkeliling dunia, menjelajah tempat tempat terpencil, mencoba masakan tradisional dari seluruh dunia, belajar banyak budaya baru, dan masih banyak lagi. Hingga setelah 3 tahun, Akira pulang ke rumah dan berpisah dari Arielle yang berencana melanjutkan studinya tentang Kare di Vanarasi, India.

------------------〔 Flashback End 〕------------------

Saat ini, Akira yang membawa Koper besar, terlihat sedang berhenti di Rumah kecil tingkat dua, di pinggiran jalan Kota Vanaresi. Akira sempat memastikan bahwa ini benar rumahnya.

" Jadi, benar-benar ini ya? " Ucap Akira, ia lalu mengetuk pintu Rumah itu.

* Tok *

Setelah itu, Akira menunggu beberapa saat sebelum pintu terbuka dan terdengar suara.

" Tunggu sebentar, aku- " Yang membuka pintu adalah seorang wanita Umur 30 an, saat ia melihat ke Akira, ia sempat berhenti berbicara, wajahnya terlihat kaget. Namun, itu tidak bertahan lama, senyum langsung muncul diwajahnya lalu ia berkata.

" Kukira kau sudah melupakan gurumu ini, Akira-chan. " Ucap Wanita itu dengan senyum menggoda.

Akira yang mendengar wanita itu berbicara, hanya tersenyum dan berkata.

" Lama tidak berjumpa, Arielle-sensei. "

Karena besok Lebaran, Jadi besok istirahat dulu Updatenya. Minal Aidzin wal Faidzin.

GrandCastercreators' thoughts
Next chapter