"Jadi, apa yang mau lo curhatin sama kita?."
"Apa, ya? Masih sama kayak kemaren, sih. Gue masih bingung sama perasaan gue sekarang."
Sheila dan Adi memutar bola matanya malas. Ia pikir ada sesuatu yang penting untuk Fayez ceritakan.
"Sebenernya lo ngerti gak sih, apa yang gue bilang kemaren?," tanya Sheila.
"Gue ngerti. Tapi gue bingung mau mulai dari buat ngungkapinnya."
"Gini, lo kan cowok, masa nggak tau caranya nembak cewek. Aneh banget, sumpah!." Adi menyela diiringi dengan rasa kesal dan gemas pada Fayez yang tak kunjung mengerti.
"Gue tuh ya, kalau deket dia deg degannya gak nanggung-nanggung. Berasa mau copot jantung gue!."
Ketiga orang yang berada di depan Fayez hanya tertawa kecil karena mendengar penuturan sahabat mereka yang terlalu berlebihan.
"Lebay lo!," sungut Sheila sebari melempar Fayez dengan kulit kacang.
"Lo sendiri She, katanya mau cerita." Adi membuka sesi giliran untuk Sheila. Karena rasanya sudah cukup untuk sesi Fayez.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com