webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Teen
Not enough ratings
321 Chs

Gagal Lagi!

Edo dan Hans keluar dengan tangan kosong. Mereka segera kembali menemui Ferdinand yang sedari tadi menunggu mereka di dalam mobil.

"Gimana?" tanya Ferdinand ketika kedua anak buahnya memasuki mobil.

"Rumah itu kosong, Bos" jawab Hans.

Ferdinand terkesiap dan mengubah posisi duduknya. "Kosong? Kenapa bisa?"

"Kita nggak tau, Bos. Di lantai atas sama bawah nggak ads orang sama sekali."

Ferdinand hanya terdiam sebari berpikir tentang kejanggalan yang terjadi malam ini. Semua sudah ia perkirakan. Namun, ke mana perginya penghuni rumah itu?

"Gue udah duga sebelumnya. Karena orang-orang itu pergi bersamaan. Liat, semua bodyguard juga nggak ada. Apa ini gak aneh?"

Hans dan Edo mengangguk bersamaan. Ferdinand memang cerdas dalam urusan seperti ini.

"Jadi gimana, Bos? Gue yakin pasti si Sakiti besok bakal ngamuk lagi sama kita"

"Lo berdua tenang aja. Sakti urusan gue."

***

"Mereka udah pergi" kata Ilham setelah melihat mobil yang mengawasi rumah Sheila meninggalkan tempatnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com