1 tanah kelahiran

hai, perkenalkan nama gue naura alexandra volmerts. gue sekarang ada dijerman, karna saat usia gue 8 tahun orang tua angkat gue, ngirim gue kejerman dengan alasan keselamatan nyawa gue.

gue menetap dijerman sampai umur gue menginjak usia 16 tahun, dan saat ini usia gue tepat 16 tahun. grandma dan grandpa meminta gue untuk pulang keindonesia, yaitu tanah kelahiran gue. Dan disini kisah gue dimulai.

***

pagi ini gue lagi enak enaknya tidur dan tiba tiba ponsel gue berbunyi, dan itu membuat gue terusik dan dengan kesal gue terima panggilan telfon itu, tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Apaan sih!?, gatau orang tidur apa!?," ucap naura dengan nada keras, itu membuat orang yang ada disebrang telfon terkejut.

"astaga sayang, ini mommy! kamu belum bangun princes!?," balas bunga, naura yang mendengar suara mommynya terkejut dan sedikit menjauhkan ponselnya.

"a-aduh, m-mom maaf," ucap naura.

"oke, mom maafin dengan 1 syarat! kamu pulang keindo hari ini!," ucap bunga, naura membelalakan matanya terkejut.

"harus banget hari ini mom?," tanya naura.

"iyaa, tidak ada penolakan!," balas bunga dan langsung memutuskan sambungan telfonnya.

naura menghembuskan nafas kasar memikirkan permintaan mommynya, setelah itu ia bergegas bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

tak membutuhkan waktu lama naura sudah selesai membersihkan diri dan bergegas berjalan menuju lantai bawah untuk sarapan bersama grandma dan grandpanya.

"good morning grandma, grandpa! nara yang cantik jelita kembaran frisly herlind sudah bangun! mana red carpetnyaa!? yuhuuu!,"pekik nara menggelegar diseluruh mansion.

"aduh! sayang ini mansion bukan hutan! jadi jangan teriak teriak, okey?," ucap grandma.

"hehehe, maaf grandma! udah kebiasaan,"balas nara nyengir gak jelas.

grandma dan grandpa yang melihat kelakuan cucunya hanya geleng geleng kepala, dan tanpa membuang waktu lebih lama mereka langsung memulai sarapan.

suasana sarapan hening dan hanya ada suara dentingan sendok, karna itu sudah menjadi tradisi keluarga volmerts tidak boleh berbicara saat makan, karna dianggap tidak sopan.

nara sudah selesai dengan sarapannya dan ia berniat ingin pergi kerumah chika, namun grandpa mencegah nara untuk keluar karna ada yang ingin dibicarakan oleh grandpa.

"grandpa ingin bicara apa?," tanya nara kepada grandpanya.

"kamu pasti sudah ditelfon oleh bunga!,"ucap grandpa, dan nara memutar bola mata malas karna grandpanya terlalu basa basi.

"ayolah grandpa jangan banyak berbasa basi! beritahu aku kapan pesawat take off?,"ucap nara, grandpa tersenyum melihat wajah malas dari cucunya ini.

"hahaha, kau ini. pesawat akan take off jam 15.38! jika ingin memberitahu sahabatmu silahkan masih ada waktu," balas grandpa dan nara mengangguk, lalu melihat ponselnya ternyata masih jam 09.54.

nara memutuskan untuk keluar menemui para sahabatnya dimansion keluarga smith, nara keluar dari mansion dan berjalan menuju basment, nara memilih mobil lamborghini berwarna hitam kesayangannya.

nara melajukan mobilnya dengan kkecepaatan diatas rata rata tak memperdulikan sumpah serapah para pengendara lain. lima menit kemudian nara sudah sampai dimansion keluarga smith.

saat memasuki pekarangan mansion nara melihat mobil para sahabatnya ada disana, dan nara tanpa pikir panjang langsung memasuki mansion besar itu.

"assalamualaikum, tante chika ada?,"ucap nara tiba tiba, hal itu membuat nyonya smith yang sedang memasak terkejut akan kehadiran nara.

"astagfirullah!, waalaikumsalah! nara buat tante kaget aja!,"seru nyonya smith.

"hehehe, maaf tante! ada chikanya?,"ucap nara kepada nyonya smith.

"ada dikamar sama yang lain," balas nyonya smith, nara mengangguk tak lupa ia mengucapkan terimakasih.

"oh oke tante, makasih!,"balas nara dan langsung berjalan menuju kamar chika yang berada dilantai 2, saat sudah dekat dengan kamar milik chika mendengar teriakan tak jelas dari kamar chik, dan bisa dipastikan itu adalah para sahabat nara.

tanpa pikir panjang nara langsunh membuka pintu kamar chika dan yang ia lihat adalah kondisi kamar chika yang seperti kapal pecah, sangat berantakan dan yang tadinya berisik tiba tiba hening.

"apakah kalian tidak bisa lebih rapi sedikit?!,"tanya nara dengan nada dingin.

"maaf naf!,"balas laurent sambil menundukan kepalanya, nara yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

"bereskan barang barang kalian, pukul 14.54 gue tunggu dimansion!," ucap nara dan langsung duduk begitu saja.

"mau kemane?,"tanya chika kepada nara.

"balik keindo! gua balik dulu, gue tunggu,"balas nara dan langsung meninggalkan sahabatnya yang kebingungan.

"dia kenapa sih?,"gumam laura.

"gatau!," balas yang lain, dan langsung membereskan barang barang mereka.

***

saat ini nara sedang menunggu sahabatnya karna para sahabatnya sedikit telat, dan tak lama kemudian para sahabat nara sudah datang. tanpa mengucapkan sepatah kata pun nara langsung memasuki mobilnya dan diikuti oleh para sahabatnya.

"grandma grandpa! nara pamit dulu, assalamualaikum!,"teriak nara dari mobil sambil melambaikan tangannya, dan grandma, grandpa mengangguk.

setelah itu nara melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata, menyalip mobil yang ada didepannya dengan sangat lincah tanpa memperdulikan sumpah serapah para pengendara lain.

10 menit kemudian nara dkk sudah sampai dibandara internasional jerman, saat sampai banyak sekali yang memperhatikan nara dkk, namun nara dkk hanya memasang wajah dingin tanpa ekpresi sambil berjalan menuju jet pribadi milik keluarga volmerts.

saat memasuki jet pribadi nara dkk disambut dengan hangat oleh para pramugari dan anggota rose gold diamond's yang menundukan kepala hormat.

kurang lebih 12 jam perjalanan dari jerman ke indonesia, dan akhirnya nara dkk sudah sampai dibandara internasional Ir. soekarno hatta dan nara dkk langsung turun dari jet pribadi milik keluarga volmerts dengan wajah dingin.

saat turun banyak sekali yang memperhatikan mereka namum seperti biasa mereka hanya bodo amat. nara memandang sekitar mencari seseorang dan akhirnya pandangannya jatuh kepada seorang lelaki yang kurang lebih berusia 25 tahunan.

"selamat datang princess abang," sapa lelaki itu, yang tak lain adalah rangga tangan kanan dirose gold diamond's. rangga sudah dianggap abang oleh nara dkk makanya dia tak begitu takut dengan nara dkk.

iyaa bang, miss you," balas nara dan langsung memeluk rangga disusul oleh sahabatnya.

"miss yyou too, ya udah ayuk kemobil kalian!," ucap rangga dan nara dkk mengangguk lalu berjalan menuju mobil mereka.

sedari tadi nara dkk selalu diperhatikan oleh banyak orang, namun mereka terlalu bodo amat dan segera memasuki mobil mereka. saat ingin melajukan mobil aura menantang untuk balapan.

"eh, balapan kuy! yang kalah traktir dimall milik nara, gimana?," tantang aura kepada sahabatnya dan nara yang mendengar itu hanya tersenyum miring.

"hmm/kuy!,"balas yang lain.

tanpa pikir panjang nara langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan ddiatas rata rata, tak memperdulikan sumpah serapan para pengendara lain. nara dkk saling salip salipan satu sama lain dan ujung ujungnya yang menang adalah naura, karna naura adalah Queen racing. dan tak lama setelah itu nara dkk sudah memasuki pekarangan mansion keluarga volmerts.

"jadi yang kalah aurind, berarti aurind yang traktir! yaeyyy!," pekik aurent senang, dan aurind hanya memandang melas twinsnya itu.

"iye iye!," balas aurind dengan nada malas.

saat ingin berjalan memasuki mansion mata nara melihat beberapa mobil yang menurutnya asing dan nara berpikir bahwa itu mobil sahabat abangnya, dan nara tak memperdulikan itu. dan langsung masuk begitu saja.

"ASSALAMUALAIKUM SEMUA! NARA YANG CANTIK SUDAH PULANG DENGAN SELAMAT SENTOSA, TANPA LUKA DAN MEMBAWA CECURUT KESAYANGAN NARA YANG CANTIK!!," teriak nara menggelegar diseluruh mansion dan sahabat nara mendengus kesal.

nara menutup mulutnya saat melihat sahabat abangnya menatap nara heran, dan mata nara sempat menatap ryan dan rayyan, yaitu abang kandungnya. dan saat itu juga nara mengubah raut wajahnya menjadi dingin.

"waalaikumsalam princess abang udah pulang! abang kangen!," pekik alvari saat melihat adiknya pulang.

"sumpah deh! satu keluarga gue rasa toa semua, aaa princess bang varo yang tampan rindu!," ucap alvaro berlari kearah nara dkk dan langsung memeluk mereka.

"a-an-jeng l-lo m-mau b-bun-uh g-gue!!," ucap nara berbata bata karna abangnya terlalu erat memeluknya.

"eh eh maaf princess, abang rindu banget soalnya!," ucap V2. sementara sahabat V2 dan nara yang melihat itu hanya melongo.

"hmm!," balas nara singkat, dan berniat ingin pergi kekamarnya namun V2 mencegah, karna mengira nara marah.

"princess jangan marah!," ucap V2 seperti anak kecil, nara yang melihat itu tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalannya.

"enggak!,"balas nara dan langsung berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

5 menit kemudian nara sudah selesai mandi dan nara ingin turun kebawah, lalu ia mengingat bahwa penselnya ada dimeja ruang tengah, dan dengan buru buru nara berlari menuruni tangga. dan ternyata ponselnya sudah dipegang oleh abangnya.

dengan tatapan dingin nara lanhsung berjalan kearah abangnya dan langsung mengambil ponselnya dari tangan varo, varo terkejut dengan kehadiran nara dan langsung menundukan kepalanya.

"gak sopan! kenapa kalian izinkan bang varo ngembil ponsel gue!?," ucap nara dingin, dan chika dkk menunduk takut.

"maaf nar, varo maksa!," balas chika dan nara menghembuskan nafas gusar menatap varo.

"apa sih yang abang cari? mau tau nara udah ada pacar blm?," tanya nara menatap varo dingin.

"maaf princess, abang kepo!,"ucap varo, dan nara tersenyum tipis melihat abangnya yang protektiv kepadanya.

"nara gak punya pacar! itu foto teman nara yang dijerman!," balas nara dan langsung duduk disamping chika, dan fokus kepada leptop yang ia bawa.

karna merasa terabaikan william berinisiatif untuk berkenalan dengan nara dkk.

"nama gue william gerald amerts! nama kalian?,"ucap willia.

"chika putri smith, chika/chaca!,"

"laurent xandraria levano, aurent!,"

"laurind xandraria levano, aurind,"

"laura xandraria levano, aura!,"

"Anindita lexandra albert, dita!," ucap dita dari arah pintu.

"safira lexandra albert, fira!," ucap fira, nara dkk yang mendengar suara dita dan fira terkejut dan langsung menoleh menatap dita dan fira.

mereka tersenyum senang melihat fira dan dita, dan langsung berlari memeluk fira dan dita. erkan dkk melongo melihat nara dkk tersenyum karna mereka sangat cantik saat tersenyum.

"lo balik ko gak bilang?,"ucap laurent dan fira langsung menjitak kepala para sahabatnya.

"awwh..., kok lo jitak sih!," gerutu sahabat fira, dan dita, fira hanya tersenyum.

"heh, lo yang gak bilang mau balik keindo! jahat tau gak!,"ucap fira dan dita bersamaan, nara yang mendengar itu menepuk jidatnya.

"sorry gue lupa! soalnya mendadak kemaren,"ucap nara, dan fira langsung menatap nara dan memeluknya.

"huaaa, kaga apa apa! gue takut lo masuki kandang har- emmhh emmhh," belum sempat fira melanjutkan ucapannya dengan cepat nara membekap mulut fira.

"shttt... ini mansion bokap nyokap gue! bukan mansion gue," bisik nara dan fira mengangguk setelah itu nara mengajak fira dan dita masuk.

nara menyuruh fira dan dita untuk pergi kekamar mereka yang ada dilantai 2, dan keduanya mengangguk lalu berjalan menuju kamar mereka.

nara kembali fokus kepada leptopnya, dan saat lagi fokus fokusnya ryan verbicara itu membuat mood nara turun.

"kenalin nama gue ryan putra dirgantara, ryan," ucap ryan dan nara dkk hanya mengangguk.

"rayyan putra dirgantara, rayyan!,"

"erkan putra delano, erkan! oh ya lo?," ucap erkan menunjuk kearah nara.

"gue? naura alexandra volmerts, nara!," balas nara dingin, dan erkan mengangguk paham.

"axel varrell gabreill, axel!," ucap axel, dan nara dkk mengangguk paham tak lama setelah itu fira dan dita datang dan langsung duduk disamping nara yang sedang fokus kepada leptopnya.

nara sibuk dengan berkas yang dikirim oleh sekertarisnya melalui email, dan matanya tak berkedip saat melihat berkas pengajuan kerja sama dari dirga company. nara langsung badmood melihat itu.

"bang mommy sama daddy kemana?," tanya nara kepada V2.

"emm, mom sama dad lagi ada bisnis diparis! mungkin pulang bulan depan," balas varo, dan nara hanya mengangguk walaupun ia kecewa dengan mommy dan daddynya.

"emm, temen abang mau nginep disini dek! sampe mommy dan daddy pilang, bolehkan?," tanya varo kepada adiknya itu.

"terserah! asalkan gak banyak bacot sama urusan gue!," balas nara dan varo mengangguk.

"oh ya, kalian mau sekolah lagi?," tanya vari kepada nara dkk, dan dengan cepat diangguki oleg nara. erkan dan yang lain tampak bingung apa maksud dari ucapan vari, namun mereka hanya diam.

karna merasa lelah nara langsung beranjak dari duduknya mengambil ponsel dan leptopnya lalu berjalan menuju kamarnya, saat berjalan ia melihat ponselnya ternyata jam menunjukan pukul 11.43.

nara memasuki kamar miliknya yang bernuansa navy dan hitam, dan saat memasuki kamar aroma lemon menyeruak keindra penciuman.

karna begitu lelah nara berjalan menuju kasur dan langsung merebahkan badanya, tak membutuhkan waktu lama nara sudah memasuki alam mimpi.

***

jam menunjukan pukul 18.38 dan chaca merasa lapar, ia memutuskan untuk turun kelantai 1 dan saat sampai chaca melihat sahabatnya sedang berkumpul dimeja makan namun ia tak melihat nara.

chaca berjalan kearah mereka dan langsung bergabung bersama mereka, chaca duduk disamping varo dan mereka langsung makan malam bersama. seakan melupakan nara.

"nara mana? ko lo pada kaga bangunin dia!?," ucap chaca dengan nada dingin, menatap sahabatnya tajam.

"maaf cha, gur takut!," cicit aura, dan diangguki oleh yang lain.

"huh, ya udah gue bangunin dia dulu!," ucap chaca namun ducegah oleh erkan.

" eh, boleh gue aja gak? btw kamarnya yang mana?," ucap erkan , chaca menatap erkan curiga.

"lo gak ada niatan apa apa kan?," tanya chaca kepada erkan, dan erkan menggelengkan kepalanya menatap chaca.

"kamarnya ada dilantai 2, pintunya warna navy! ada tulisan namanya disana," balas chaca, dan erkan mengangguk lalu berjalan menuju kamar nara.

erkan sempat bingung mencari kamar nara, karna warna pintu kamar yang ada dilantai 2 rata rata navy dan hitam. erkan mengingat bahwa ada nama disetiap pintu.

akhirnya erkan menemukan kamar nara, dan ia mengerutkan keningnya membaca tulisan yang ada dipintu 'punya nyawa berapa lo masuk kamar gue!?' kurang lebih seperti itu tulisan yang ada dipintu.

tok tok tok..

"gue masuk ya nar?," ucao erkan, namun tak ada sahutan dari dalam.

tanpa pikir panjang erkan langsung memasuki kamar nara yang bernuansa navy dan hitam itu, dan erkan mendapati nara yang sedang tertidur pulas. erkan menghampiri nara dan membangunkannya.

"nar, bangun yuk! waktunya makan malam," ucap erkan menggoyang goyangkan tubuh nara, nara yang merasa bahwa yang memvangunkannya bukan chaca atau abangnya langsung bangkit dan memplintir tangan erkan.

"akhhh... ini gue erkan!," pekik erkan dan suaranya sampai terdengar kelantai 1 membuat sahabatnya langsung berlari kekamar nara.

nara yang mendengar ucapan erkan langsung melepas plintirannya dan itu membuat erkan jatuh, namun erkan menarik tangan nara menyebabkan mereka berdua terjatuh dengan posisi nara diatas dan erkan dibawah.

tepat saat itu sahabat nara dan erkan datang dan melihat pemandangan itu.

"eh, maaf mereka ko gaada? ayuk keluar cari mereka!," ucap chaca dan varo bersamaan, dan mereka langsung keluar.

nara yang mendengar itu hanya bisa menahan malu, menyembunyikan wajahnya dileher erkan. "ehemm, lo nyaman yak?," ucap erkan, nara yang mendengar itu cepat cepat berdiri.

"keluar! gue mau mandi," ucap nara dengan nada dingin, dan erkan langsung ngibrit keluar. namun saat ingin membuka pintu, pintunya tak bisa dibuka.

erkan berbalik menarap nara yang juga menatapmya.

"pintunya dikunci sama mereka!," ucap erkan, nara menggeram marah, dan ia berjalan kearah laci mengambil kumci cadangan.

setelah mengambil nara berjalan kearah pintu dan langsung membukannya, saat pintu terbukan sahabat erkan dan nara langsung jatuh. nara menatap dingin kearah mereka.

"chaca, aurent, aurind, aura, dita, firaaa!!! tidur diluar lo malam ini! gaada penolakan!," ucap nara dengan nada dingin sambil menatap sahabatnya dingin.

"eh eh, nar jangan dong!," ucap aurent memohon kepada nara.

"nar jangan dong! gak kasihan sama gue yang cantik ini,"

"jangan dong beb! ini idenya chaca tau!,"

"enak aja lu nyalahin gue! nara please jangan!,"

"nara janganlah marah! kita cuma bercanda,"

"nar jangan gitu dong, diluarkan dingin!,"

"gaada penolakan! bercanda lo gak lucu!," balas nara tajam, dan langsung menatap varo.

" dan lo pada, masak selama mommy dan daddy belum balik!," ucap nara, dan langsung menutup pintu kamarnya dengan keras.

erkan dkk dan chaca dkk melongo melihat nara yang sedang badmood, dan mereka hanya bisa pasrah lalu berniat ingin pergi namun nara meneriaki mereka.

"CEPET GANTI BAJU GIRL'S, LO KAGA MAU IKUT GUE!," teriak nara dari depan pintunya, chaca dkk menatap nara yang sudah siap dengan baju berwarna biru dilapiri jaket kulit berwarna hitam dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam,

dengan cepat chaca dan yang lain mengangguk lalu berjalan menuju kamar mereka, nara tersenyum tipis melihat sahabatnya yang begitu semangat.

"kamu mau kemana princess?," tanya vari kepada nara.

"club! kalean ada acara kan entar malam?," balas nara dengan nada dingin, dan mereka hanya bisa mengangguk.

"ko lo tau? lo cenayang?," ucap axel, dan nara mengangguk.

"bisa jadi! bang masakin gue nasi goreng seefod, gue laper," ucap nara, dan V2 hanya bisa mengangguk lalu berjalan menuju dapur nara mengikuti mereka sambil menunggu sahabatnya dimeja makan.

selagi menunggu nara disibukan dengan ponselnya, entah apa yang dikerjakannya. tak lama setelah itu abangnya datang dengan sepiring nasi goreng seefod kesukaannya dan nara langsung memakannya, saat sedang makan tiba tiba sahabatnya datang membuat nara terkejut dan tersedak.

'dorr'

"bangsat! uhukk uhukk!, arghh..,' maki nara dan vari dengan cepat memberikan air kepada nara, setelah mendingan nara menatap tajam kearah sahabatnya.

"kebiasaan! ya udah yuk!," desis nara, dan yang lainnya tersenyum melihat nara seperti itu, walaupun nara marah. marahnya tidak lebih dari 2 menit.

nara dkk berjalan kearah mobil mereka masing masing, dan nara langsung melajukan mobilnya menuju club diikuti oleh mobil para sahabatnya dan mobil yang paling belakang adalah chaca.

karna itu sudah menjadi tanggung jawab chaca sebagai wakil leader, yaitu menjaga bagian belakang dan urusan depan adalah nara seorang.

20 menit kemudian nara dkk sudah sampai diclub milik nara, dan mereka disambut dengan baik oleh anak RGD karna yang menjaga keamanan disini adalah anak RGD.

nara, chaca, fira, dan dita berjalan kearah meja bar dan temannya yang lain entah pergi kemana.

"vodka 1," ucap nara kepada penjaga bar, dan penjaga itu mengangguk.

"baik boss," balasnya, dan langsung membuat apa yang diminta oleh nara. selagi menunggu pesanannya jadi nara membuka ponselnya ternyata jam menunjukan pukul 21.35.

"sebenernya lo mau kemana sih nar?," tanya aurind kepada nara.

"sirkuit, tanding!," balas nara acuh tak acuh, dan sahabatnya mengangguk paham. tak lama kemudian pesanan nara datang dan nara langsung meneguk habis vodka itu.

dan tiba tiba ponsel nara berbunyi, nara melihat siapa yang menelfon ternyata itu alex.

"iyaa, kenapa?," ucap nara sedikit berteriak, karna suara musik yang sangat keras.

"kamu dimana princess? cepat kesikuit!," ucap alex disebrang telfon.

"diclub, kenapa sekarang?," ucap nara.

"kamu gak lihat jam? kelamaan diclub kamu!," ucap alex. nara langsung melihat jam tangannya ternyata jam 12.15.

"otw!,". balas nara dan langsung memutuskan sambungan telfonnya, lalu menarik para sahabatnya. sahabat nara hanya pasrah ditarik seperti itu oleh nara.

nara memasuki mobilnya diikuti oleh sahabatnya yang lain, dan nara dkk melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

sementara disikuit.

alex dan yang lainnya sedari tadi menunvggu nara, karna jam sudah menunjukan pukul 23.20 namun nara dkk belum datang.

"gimana lex? nara udah sampe belum?,"tanya angga kepada alex.

"gue juga gatau! katanya tadi udah otw!,"balas alex, dan mereka menatap kearah lain sembari memikirkan nara dkk yang belum datang, namun tiba tiba erkan dkk datang menghampiri alex dkk.

"mana Queen racing lo?! ko belum datang!," ucap axel kepada alex dkk.

"emm, itu Queen masih dijalan," balas alex sedikit gugup, karna setau alex king racing selalu merendahkan seorang lawannya yang terlambat.

"masih dijalan atau takut sama gue!," ucap erkan dengan nada meremehkan.

"saya sudah bila-," belum sempat alex mengucapkan kata katanya ada seseorang yang memotongnya.

"saya tidak pernah takut atau pun menyerah!," ucap nara dengan nada dingin, alex dkk berbalik menatap nara dkk.

"Queen!," kompak alex dkk, dan nara mengangguk lalu menatap tajam erkan dkk.

"woaw! Queen sudah datang!," ucap erkan dengan nada mengejek.

"jangan terlalu mengejek tuan erkan putra delano!," ucap nara dan diakhir kalimat ia membisik kepada erkan, erkan terkejut dengan ucapan nara.

"jangan terlalu terkejut! taruhan lo apa?!," ucap chaca kepada erkan.

"kalau lu kalah, buka topeng lu! + mobil lo untuk gue! kalau gue kalah gue sebaliknya!," gimana deal?," ucap erkan kepada nara dkk.

'cih terlalu sombong anda tuan!,' batin nara, dan setelah itu ia mengangguk dan berjalan kearah mobilnya.

erkan juga jalan kearah mobilnya, nara hanya menatap remeh kearah erkan dan saat itu sudah ada seorang wanita seksi ditengah tengah mobil erkan dan nara, sambil membawa bendera dan pistol.

wanita itu mengarahkan pistolnya kearah lalu melepas benderannya, dan dengan begitu cepat erkan melajukan mobilnya namun nara masih diam digaris start untuk melihat gerak gerik dari erkan.

'eh, ko Queen gak jalan?,'

'habis bensin mungkin!,'

'aduh rugi dong, mending anggota QR gabung ke KR aja!,'

'iyaa, bener! mau dibayar pake apa coba!'

'tubuh mereka mungkin!," banyak sekali ocehan dari penonton, yang tadinya nara acuh namun ada beberapa kalimat yang membuatnya tersenyum miring.

tak lama setelah itu nara melajukan mobilnya, saat sudah mendekati mobil erkan nara langsung menyalip mobil erkan dengan licah dan saat sudah didepan garis start nara melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh sampai daun daun disekitar berterbangan.

nara keluar dari dalam mobil dengan wajah dingin menatap kearah penonton, dan matanya tertuju pada gadis yang menggunakan pakaian begitu seksi.

'cih! jalang rupannya!,' batin nara, dan nara berjalan kearah kerumunan penonton diikuti oleh sahabatnya.

"siapa yang berbicara 'mending anggota QR gabung sama anggota KR'?, jawab!," bentak nara kepada penonton.

"gue! kenapa? ada masalah sama lo!," ucap seorang gadis yang sedang duduk disamping varo, nara menatap jijik kearah wanita itu.

"jelas ada nona herlans! sama aja anda menghina saya dan anggota saya!," ucap nara dengan nada dingin.

"emang! kalau lo kaya gitu, mau lo bayar pake apa anggota lo!?, pake badan lo!,"bentak amalia kepada nara. nara yang mendengar ucapan amalia tersenyum sinis kearahnya.

"anda pikir saya murahan? anda pikir saya tak mampu membayar mereka!?,"ucap nara menatap tajam kearah amalia.

"iyaa, gue mikir itu!," seru amalia, nara tersenyum miring melihat itu.

'wahh, gila neih cewe! cari gara gara sama Queen!,' batin angga.

"gila gila! nih bocah cari mati!,' batin alex.

"sialahkan anda tanya berapa gaji mereka selama satu bulan!," ucap nara kepada amalia.

"emang berapa?," tanya amalia, dan dengan cepat alex menjawab.

"gaji kami selama satu bulan itu kurang lebih 5 milliar! belum lagi untuk keperluaan kami saat ada tandi seperti ini, benar bukan Queen?," ucapan alex membuat amalia dan anggota KR terkejut karna gaji itu begitu banyak. naraengangguk membenarkan ucapan alex.

karna begitu malas untuk berdebat nara dkk dan alex dkk langsung pergi begitu saja, sekarang tujuan nara dkk dan alex dkk adalah markas utama RGD. karna nara malas pulang.

nara melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata, diikutu oleh sahabat dan alex dkk yang menggunakan motor dibelakang. karna jarak sirkuit kemarkas lumayan jauh jadi memakan banyak waktu.

25 menit kemudian nara dkk dan alex dkk sudah sampai dimarkas yang begitu besar, dan identik dengan warna hitam, dan lambang bunga mawar dipagar.

nara disambut dengan sangat baik, banyak anggota yang menunduk hormat saat melihat nara, karna mereka sudah tahu bahwa leader mereka akan pulang dan kembali aktif didunia gelap.

nara berjalan kearah ruangannya berada diikuti oleh sahabatnya, sahabat nara tahu jika nara sangat malas pulang.

"kaliam kekamar kalian deh, gue mau istirahat! oh ya cha jan lupa kasih tahu bang vari!," ucap nara, dan dengan cepat chaca mengangguk.

setelah para sahabatnya pergi nara berjalan kearah kamar rahasia miliknya, dan ia langsung berjalan kearah kasur dan merebahkan dirinya. tak lama setelah itu nara sudah terlelap.

***

jam menunjukan pukul 08.45, namun nara belum bangun dari tidurnya. sebenarnya tadi nara audah bangun namun ia tertidur lagi. chaca memasuki kamar milik nara dan tersenyum melihat nara yang tertidur pulas.

"nar, wake up! ayo wake up!," ucao chaca menggoyangkan tubuh nara agar bangun.

"five minutes again," ucap nara dan menarik kembali selimutnya.

"gak ada lima menit, lima menitan! ayo wake up, atau senjata rakitan lo gue bakar!," ancam chaca kepada nara, dan benar saja nara langsung bengun dan menatap tajam kearah chaca.

"berani lo bakar senjata gue! lo bakal gue kasih kechiko!," ucap nara dengan nada dingin, dan chaca menahan tawa melihat wajah mengerikan nara. mungkin bagi orang lain itu sangat mengerikam namun bagi sahabatnya itu sudah biasa.

nara yang melihat chaca menahan tawa langsung beranjak dari tempat tidur dan berjalan kearah chaca, chaca yang melihat itu langsung mundur dan mentok dengan tembok. "lo kalau nahan tawa kaya gitu lucu, hahahaha!," ucap nara tertawa kencang, chaca tersenyum melihat tawa nara.

"udah udah, cepet mandi habis itu turun! makan malam,"ucap chaca kepada nara.

"what? makan malam? ini jam berape romlah!,"balas nara dengan nada malas.

"maaf mulut gue konslet!, gue tunggu dibawah! GPL," ucap chaca kepada nara, dan langsung pergi keluar dari kamar nara.

nara yang melihat sahabatnya seperti itu hanya tersenyum, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

10 menit kemudian nara sudah selesai dengan mandinya, dan ia tampak cantik dengan baju berwarna hitam dibalut dengan jaket kulit berwarna setara dan dipadukan dengan celana jeans yang sama.

setelah itu nara langsung turun kelantai bawah, saat berjalan banyak sekali anggota yang menunduk hormat kepada nara, namun nara hanya mengangguk, nara langsung bergabung bersama sahabatnya dan langsung memakan sarapannya.

avataravatar
Next chapter