4 Kesucian yang Direbut Paksa

Pria itu menindih tubuh Leony dengan tiba-tiba, hingga dirinya tak kuasa lagi untuk bergerak. Kedua tangannya pun kini digenggam erat dan diluruskan ke atas. Orang itu mulai menggesek-gesekkan juniornya pada tubuh Leony.

"Jangannn!" jerit Leony histeris. Ia tak mau sama sekali kalau harus melayani pria ini.

"Jangan takut, Sayang. Percayalah padaku," ujarnya.

Tangan pria itu mulai menggerayang ke seluruh lekuk tubuh Leony. Dari atas sampai menyentuh ke paha mulusnya. Wanita itu berusaha menggerak-gerakkan badan.

"Kamu sungguh membuatku tergoda," ujarnya sambil menatap Leony dengan beringas.

Pria itu makin memajukan wajahnya menatap ke wajah Leony. Ia ingin mencium bibir itu dan merasainya. Leony menggeleng-gelengkan kepala, ke kiri dan ke kanan agar pria itu tak bisa memberikan ciuman.

Namun, pria itu mampu memberikan ciuman terganas pada Leony. Hingga ia tak bisa berkutik. Napasnya mulai tersengal-sengal, karena pria itu terus menciumnya tanpa henti.

Air mata pun turun deras membasahi wajah cantiknya. Leony tak bisa berbuat apa-apa, saat pria itu terus menindih tubuhnya dan menciumi bibirnya. Tangan pria itu masih menggerayang ke sana kemari.

Pengait tali dress yang ia pakai, perlahan luruh karena dilepas. Tangan pria itu mulai menurunkan dress miliknya. Terlihat belahan gunung kembar Leony yang masih tertutup oleh bra berenda. Orang itu mulai melucuti pakaiannya dari atas sampai ke bawah.

Leony terus berteriak dan menangis. Ia masih berusaha untuk berontak. Tubuh bagian atasnya sudah polos, tak tertutup apa-apa. Saat tangan pria itu mulai menyentuh ke bawah, tepatnya untuk melepaskan celana segitiganya, Leony berusaha untuk melawan.

Entah dapat kekuatan dari mana, Leony berhasil menendang bagian selangkangan milik pria itu. Membuatnya mengaduh sakit. Ia pun lekas turun dari ranjang dan langsung ke arah pintu.

Namun, nahas ... kuncinya berada pada orang itu. Pria dewasa itu pun tertawa terbahak-bahak melihat kemalangan Leony yang tak bisa ke mana-mana. Kemudian, ia pun mendekatinya.

"Kamu nakal juga ternyata, ya," ujarnya.

Bagian gunung kembar Leony yang terjuntai indah, membuat pria itu makin menjadi. Dengan langkah seribu dan ia pun berhasil menangkap tubuh sintal Leony untuk kembali naik ke ranjang. Pria itu menghempaskan tubuhnya dengan kasar di tempat tidur.

Leony masih memohon padanya untuk tak menodainya seperti ini. Namun, orang itu tak mendengarkan ucapannya sama sekali. Pria itu kembali lagi menindih tubuhnya.

Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar nan sintal itu. Membuat Leony tak kuasa menahan tangisan. Ia tak ingin diperlakukan seperti ini. Pria itu bahkan menghisap bagian paling sensitif miliknya berkali-kali.

"Jangan kecewakan aku! Aku sudah membayarmu dengan harga yang sangat tinggi!"

Mata Leony terbelalak ketika mendengar ucapan itu. Jadi, Mira menjual dirinya pada pria dewasa ini. Sungguh tak punya hati!

Sekujur badan Leony sudah diciumi bertubi-tubi olehnya. Pria itu pun, merasa miliknya sudah tegang berdiri. Tanpa berlama-lama, ia pun ingin segera membuat Leony dimabuk cinta bersamanya malam ini.

Pria itu mulai melepaskan celana dalam milik Leony, wanita itu masih saja berontak. Namun, ia berhasil melepaskan dan membuangnya ke sembarang arah. Terlihat lubang kenikmatan di sana yang membuatnya tak bisa menahan diri.

"Aku mohon jangan!" teriak Leony dengan kencang sambil berderai air mata.

Namun, pria dewasa yang sudah membayarnya itu sudah melakukan hubungan badan dengannya. Leony menahan rasa sakit yang luar biasa, saat tubuhnya mulai dimasuki oleh benda keras. Ia menangis sambil menahan perih di bawah sana.

Pria itu menggoyangkan badannya maju mundur dengan perlahan-lahan. Leony terisak-isak menahan rasa sakitnya sendiri. Ia tak bisa berbuat apa pun lagi.

Wajah Leony masam dan tak karuan, ia menangis sesenggukan. Pria itu terus saja bergoyang di atas badannya. Alhasil, dua penyatuan itu telah terjadi di malam ini. Penyatuan yang tak pernah Leony inginkan. Kini, mahkota berharganya sudah direbut dengan paksa.

***

Leony menutup wajahnya memakai bantal dan masih menangis deras. Pria itu sudah berhasil mengambil apa yang selama ini telah ia jaga. Ia merasa sangat kotor sekarang.

"Terima kasih, Sayang. Aku sangat puas dengan pelayananmu," ujar pria itu.

Leony pun langsung melempar bantal ke wajah pria itu. Ia sangat geram atas perbuatannya. Namun, orang itu hanya bersikap biasa saja dan tak terpancing emosi. Leony melihatnya tertawa terbahak-bahak.

"Dasar gak punya hati! Pria macam apa dirimu!"

Pria itu meraih pakaian-pakaiannya yang tercecer di lantai. Ia pun segera memakainya. Kemudian, berjalan ke arah Leony lagi.

"Ini bonusan untukmu!" Pria itu mengeluarkan uang dari dalam dompet. Terlihat meletakkan beberapa lembar uang berwarna merah di atas ranjang.

"Aku gak butuh ini semua!" teriak Leony dengan nyaring.

"Munafik! Kamu pasti butuh uang ini. Makanya, sekarang kamu berada di tempat terkutuk ini. Akui saja lah!"

Awalnya, Leony tak pernah tahu sama sekali, bahwa dirinya akan ditempatkan di sini. Ia menyangka bahwa Mira tak akan setega itu. Namun, sekarang wanita itu telah membawanya kemari dan menyuruh menjadi wanita panggilan.

Setelah memberikan bonus yang banyak untuk Leony, maka pria itu pun segera ke luar dari kamar. Namun, sebelum ke luar pria itu terlihat mengedipkan mata ke arahnya. Ia sangat jijik melihat orang itu.

"Argghhh!" Leony melemparkan bantal ke samping. Ia sangat geram karena ulah Mira. Wanita itu telah membawanya ke dalam tempat terkutuk ini.

Sekarang Leony sudah tak suci lagi. Ia kotor dan bukan gadis lagi. Walaupun, dirinya perlu uang untuk memenuhi semua kebutuhannya, tapi bukan begini juga caranya. Ia kira, Mira akan mengajak bekerja yang lain, tapi bukan seperti ini.

"Aku ikut Mira bekerja, ya memang. Tapi kukira bukan pekerjaan yang begini!"

Namun, penyesalan selalu saja datang terlambat. Nasi sudah menjadi bubur. Leony tak bisa apa-apa sekarang. Hanya bisa menangis deras dan pasrah. Itulah dirinya yang terlalu polos dengan orang lain. Bahkan, di awal pertemuan saat Mira menawarkan sebuah pekerjaan, ia langsung menerimanya.

Leony akan berpikir untuk segera ke luar dari tempat terkutuk ini. Ia tak mau berlama-lama berada di sini. Dengan tangis seperti ini, percuma saja. Ia harus bisa berusaha tegar.

Leony berjanji, suatu hari nanti akan membalas semua perbuatan yang telah Mira lakukan padanya. Namun, sekarang ia hanya bisa pasrah.

Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kamar dari luar. Leony dengan segera meraih selimut yang ada di bawah kakinya. Terlihat seorang wanita yang sangat ia benci tengah berdiri.

"Mami jahat! Bisa-bisanya membuatku seperti ini!"

Mira pun mendekati Leony ke ranjang dengan senyum menyeringai. "Ini uang untukmu. Nikmatilah!" Wanita itu menyerahkan segepok uang yang banyak ke hadapan Leony.

avataravatar
Next chapter