7 Terjatuh Ke Dalam Lubang Fujoshi

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah cukup lama berusaha menghiburnya, Ji Chen akhirnya berhasil membuat Ji Xiaonian tenang. Ketika adiknya itu tertidur, dia tidak henti-hentinya kembali ke dalam kamar dan mengeceknya selama semalam penuh. Dia takut adiknya itu akan melakukan hal yang bodoh. Lalu, saat mendapati gadis itu tidak berbuat apa-apa dan tenang-tenang saja, dia baru bisa kembali ke dalam kamarnya.

Kenyataannya, semalaman Ji Xiaonian tidak bisa tertidur. Dia berbaring di atas tempat tidur, namun isi kepalanya dipenuhi oleh Bai Yan. Dia masih saja merasa sedih di dalam hatinya, dia pun memilih untuk mengubur dirinya di dalam selimut seorang diri dan diam-diam meneteskan air mata. Dia mengira-ngira apakah ini yang namanya patah hati? Dia berpikir, seharusnya memang patah hati, karena suasana hatinya benar-benar rusak dan berantakan.

***

Hari berikutnya…

Ji Xiaonian turun ke lantai bawah dengan lemas dan tidak bersemangat. Dia mendapati Ji Chen yang duduk di ruang makan sedang menunggunya untuk sarapan, lalu dia datang menghampirinya dan berkata, "Pagi, Kak."

Ji Chen meletakkan koran yang ada di tangannya, lalu mengisyaratkan pada pelayan untuk membawakan sarapan. Dia lalu menatap wajah adiknya lagi dan mendapati lingkaran hitam yang lebar dan gelap seperti mata panda, perasaannya menjadi sangat sakit.

"Apa kemarin malam kamu tidak bisa tidur?" Ji Chen berpikir bahwa seharusnya lingkaran hitam itu terbentuk karena tidak bisa tidur semalaman, kalau tidak bagaimana bisa terjadi.

Ji Xiaonian hanya menundukkan kepalanya, lalu dengan suara serak berkata, "Aku tidak apa-apa, Kak. Hari ini adalah akhir minggu, tapi di rumah sangat membosankan. Setelah ini kamu kan berangkat ke kantor, sekalian antar aku ke sekolah, ya. Aku ingin kembali ke sekolah." Kalau tinggal di rumah, dia takut tidak bisa menahan dirinya untuk memikirkan kembali kejadian semalam. Dan memikirkan kejadian semalam itu membuat perasaannya sedih. Kalau merasa sedih, dia pasti ingin menangis.

Mungkin dengan kembali ke sekolah dan dengan adanya teman-teman yang bisa diajak berbincang-bincang dan tertawa, Ji Xiaonian bisa dengan cepat melupakan kejadian kemarin malam. Dan juga bisa dengan cepat melupakan Bai Yan karena kenyataannya di hati pria itu sama sekali tidak ada tempat untuknya, jadi setelah ini dia tidak akan berangan-angan lagi.

Ji Chen terdiam untuk sesaat dan tidak berusaha menghalangi Ji Xiaonian, lalu menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Oke, setelah sarapan aku akan mengantarmu ke sekolah. Tapi Xiaonian, apa kamu yakin kamu benar-benar tidak apa-apa?"

Saat ini, Ji Chen masih mengkhawatirkan Ji Xiaonian. Bagaimanapun juga, sejak kecil hingga dewasa, adiknya itu belum pernah tampak frustrasi seperti ini. Hatinya itu dilukai oleh Bai Yan sampai seperti ini, jadi dia benar-benar khawatir kalau perasaan adiknya tidak akan sembuh dengan cepat, dan butuh waktu untuk hidup normal seperti orang yang lain. 

Baru-baru ini bukannya ada banyak laporan berita, kalau seringkali mahasiswi bunuh diri karena terjerat masalah perasaan. Ji Xiaonian adalah seorang anak kesayangan, dan kalau terjadi sesuatu, bagaimana bisa aku menjelaskannya pada kedua orang tua mereka yang sudah meninggal? Batinnya.

"Aku nggak apa-apa!" Ji Xiaonian memaksakan dirinya untuk tersenyum. Dia lalu menundukkan kepalanya dan memakan sarapannya dalam diam. Dia adalah seorang gadis yang mampu berpikiran jernih. Supaya kakaknya tidak mengkhawatirkannya, dia tidak akan melakukan hal-hal bodoh yang membuatnya khawatir.

Setelah selesai makan, Ji Chen lalu mengendarai sendiri mobilnya dan mengantarkan Ji Xiaonian ke Universitas Ning Da. Mungkin karena hari ini adalah akhir minggu, tidak begitu banyak orang yang ada di dalam area kampus tersebut. Dia baru melajukan mobilnya untuk kembali, saat sudah mendapati adiknya turun dari mobil dan masuk ke dalam kampus.

Di sisi lain, Ji Xiaonian pun langsung pergi ke asrama. Dia berpikir, mungkin karena sekarang adalah akhir minggu, teman-teman sekamarnya pergi ke luar untuk bersenang-senang. Tapi tanpa diduga-duga, ketika mendorong pintu dan berjalan memasuki asrama, dia melihat ketiga orang teman sekamarnya sedang berbaring-baring di atas kasur. Mereka semua sedang sibuk memegang ponsel, sementara dia tidak tahu apa yang sedang ditonton.

Ji Xiaonian berjalan ke arah kasurnya dan mendudukinya, lalu bertanya pada teman sekamarnya, "Kalian semua tidak pergi keluar? Akhir minggu adalah waktu yang berharga, apa menurut kalian tidak membuang-buang waktu kalau cuma tinggal di asrama?"

Setiap akhir minggu, Ji Xiaonian selalu pulang ke rumahnya. Jadi, dia benar-benar tidak menyangka kalau teman-teman sekamarnya yang tidak pulang itu, ternyata cuma berada di dalam asrama sepanjang hari.

"Ssstt jangan berisik, jangan berisik! Aku mau melihat Ye Xiao'er ku," ucap Tang Caiqi sambil mengangkat tangannya dan melambaikannya. Dia mengabaikan Ji Xiaonian, lalu melanjutkan kegiatannya menatap ponselnya dan berkonsentrasi pada benda itu.

"Ye Xiao'er?" Ji Xiaonian mengerutkan alisnya penuh rasa penasaran. Apa itu? Batinnya.

Ji Xiaonian lalu berjalan ke arah kasur di seberangnya, kemudian memasang wajah tersenyum dan mengajak bicara temannya yang lain, "Xiao Xiao, kalian semua sedang menonton apa? Kenapa semuanya kelihatan begitu serius dan antusias?" Sambil berbaring di atas kasur, mata besarnya itu mengintip satu-persatu isi handphone milik orang-orang.

Xiao Xiao menolehkan kepalanya ke arah Ji Xiaonian dan tersenyum, lalu langsung mengarahkan ponselnya ke depan mata temannya itu, "Kami sedang membaca novel di QQ. Novel buatan Yixiao Qingchen benar-benar bagus untuk dibaca. Kami semua sedang membaca novel terakhirnya, 'Saling Jatuh Cinta Setelah Pernikahan: Suami Bermuka Dua dan Istri yang Berhati Imut'. Kamu tahu tidak, kalau tokoh utama pria dalam novel ini benar-benar tampan, dan aku sangat suka dengannya."

"Tokoh utama wanitanya juga sangat imut," tambah Tang Caiqi juga.

"Di novel ini aku paling suka Ye Jinyang dan Jin Shangyu, mereka berdua adalah pasangan BL (Boy's Love). Aaaah, aku sangat menyukai mereka!" Fang Miaoling yang ada di sebelahnya juga sama-sama mengatakan hal semacam itu dengan sangat antusias. Dia menatap Ji Xiaonian dengan sepasang mata yang seolah-olah memancarkan emotikon berbentuk hati

"Xiaonian, cobalah ikut membacanya juga. Novel ini benar-benar bagus! Aku jamin setelah kamu membacanya, kamu bakal sangat takjub dan dimanjakan dengan isinya, bahkan sampai malas makan dan minum."

"..." Mendapati obrolan ketiga teman sekamarnya yang begitu antusias, bahkan sampai membuat mereka tidak keluar untuk bersenang-senang dan cuma membaca novel saja di dalam asrama, Ji Xiaonian jadi penasaran. Memangnya ini novel yang seperti apa, ya? Kenapa bisa membuat mereka sangat tertarik? Pikirnya. 

Ji Xiaonian pun mengeluarkan ponselnya, namun dia lupa dengan judul bukunya. Dia lalu bertanya, "Apa nama bukunya?"

"'Saling Jatuh Cinta Setelah Pernikahan: Suami Bermuka Dua dan Istri yang Berhati Imut', karangan Yixiao Qingchen, jangan sampai salah cari!" Teman-teman sekamarnya berebutan untuk menjawabnya.

Ji Xiaonian tersenyum, kemudian membuka ponsel dan mencari judul novel itu di bagian bacaan QQ, seperti yang diduga hasilnya pun muncul. Akhirnya, demi melupakan kejadian kemarin malam, sekaligus Bai Yan, dia pun berbaring di atas kasur dan memaksa dirinya untuk membaca novel itu. Dan ternyata bukanlah hal yang sulit, tidak butuh membacanya sampai beberapa bab, dia sudah tersedot dengan cerita novel tersebut.

Saking tertariknya dengan novel itu, sampai-sampai selama kira-kira seminggu, tidak peduli sedang mengikuti kelas, keluar dari kelas atau bahkan sedang makan maupun tidur, Ji Xiaonian terus-menerus menatap ponsel yang ada di genggaman tangannya. Dan kadang-kadang sewaktu tidur, dia bahkan bisa memimpikan jalan cerita di dalam novel itu.

Setelah membacanya selama kurang lebih seminggu ini, akhirnya Ji Xiaonian menemukan apa yang disebut-sebut oleh Fang Miaoling, yaitu Ye Jinyang dan Jin Shangyu, pasangan BL. Entah mungkin karena dia sudah begitu tersedot oleh novel itu, setiap kali mendapati adegan kedua pria tersebut sedang berjalan bersama-sama, dia selalu berpikir kalau mereka pastinya adalah pasangan yang tepat dan serasi.

Teman-teman sekamarnya menertawakannya karena akhirnya Ji Xiaonian terjatuh di dalam lubang jerat para fujoshi. Awalnya, dia tidak tahu apa itu fujoshi, namun setelah mengeceknya di internet, akhirnya dia baru paham. Fujoshi adalah wanita yang menyukai BL, yang suka berfantasi tentang percintaan antara pria dengan pria (biasa disebut sebagai homoseksual).

Ji Xiaonian berpikir, dia benar-benar telah berubah menjadi seorang fujoshi sejati karena begitu tersedot dengan bacaan novel itu, masalahnya dengan Bai Yan benar-benar menghilang tanpa bekas dari dalam pikirannya. Seluruh perasaannya juga berubah jadi sangat membaik.

Seminggu berikutnya, Ji Xiaonian pergi ke sebuah toko buku di dekat sekolahnya. Dia membeli banyak buku novel tentang BL untuk mempersiapkan dirinya sebelum pulang ke rumah, dan nantinya ingin menelan semua novel itu pelan-pelan.

Baru saja keluar dari toko buku, tiba-tiba saja ponsel Ji Xiaonian berdering. Dia lalu mengeluarkan dan menatapnya, ketika mendapati yang menghubungi adalah kakaknya, dia pun bergegas mengangkatnya.

"Halo, Kak... Hari ini kamu tidak datang menjemputku?"

Biasanya, selama Ji Chen tidak sedang dalam perjalanan bisnis, dia akan datang untuk menjemput Ji Xiaonian di hari Jumat dengan mengendarai mobil. Namun, hari ini dia sudah melihat ke seluruh tempat dan bagian di gerbang sekolahnya, tapi tidak menemukan mobil milik kakaknya.

"Xiaonian, hari ini sedang ada perayaan ulang tahun perusahaan, jadi aku tidak memiliki waktu untuk menjemputmu. Bagaimana kalau aku menyuruh orang menjemputmu dan mengantarmu ke kantor? Kebetulan di sini ada banyak sekali makanan enak."

Mendengar ada makanan enak, dengan rakusnya, mata Ji Xiaonian langsung dipenuhi oleh bayangan makanan-makanan lezat. Dia lalu cepat-cepat mengangguk, "Oke! Oke! Kalau begitu nanti aku akan menelponmu lagi setelah sampai di kantor."

"Oke."

Sesaat setelah memutus sambungan telepon, Ji Xiaonian mendapati sebuah mobil sport yang super-keren berhenti di hadapannya. Dan setelahnya, orang yang berada di dalam mobil itu pun mengeluarkan kepalanya, lalu bertanya sambil tersenyum, "Apa kamu Ji Xiaonian?"

avataravatar
Next chapter