14 Jadi Apa Sebenarnya Hubungan Mereka

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tidak peduli ocehan apa pun yang dikatakan oleh Ji Xiaonian, Bai Yan sama sekali tidak ingin mendengarnya dan pura-pura tuli. Dia juga tidak menjelaskan apapun padanya, perkara mengapa gadis itu bisa terbangun di atas ranjangnya.

Ji Xiaonian memelototi ekspresi Bai Yan yang seperti orang mati dan merasa sangat-sangat marah. Tidak, aku tidak boleh membiarkan hal ini begitu saja. Kalau tidak, pria inilah yang akan diuntungkan dan bakal menganggapku enteng, pikirnya.

Tiba-tiba saja Ji Xiaonian mendapatkan sebuah ide brilian yang muncul begitu saja secepat sambaran petir. Dia pun langsung melemparkan dirinya ke arah Bai Yan.

Bai Yan sedang terduduk di sana dan sibuk memancing, sama sekali tidak sadar kalau Ji Xiaonian tiba-tiba melemparkan dirinya ke arahnya. Dia sama sekali tidak memiliki persiapan untuk menghadapinya, maka dari itu, tubuhnya terjengkang ke belakang dan terjatuh, diikuti dengan pantatnya yang tergelincir dari kursi kecil yang didudukinya. Dan ketika tubuhnya terbaring di atas tanah berumput, di atas dadanya bersandar seorang gadis bodoh tidak takut mati yang menindihnya.

Wajah Bai Yan langsung berubah suram. Saat akan mengomeli Ji Xiaonian, tiba-tiba saja bibirnya dihentikan oleh sesuatu yang terasa lembut. Dia sedikit termenung dan terpaku, lalu menatap gadis yang ada di hadapannya dengan pupil mata yang melebar. Dia benar-benar tidak menduga kalau gadis kecil itu akan menimpanya tiba-tiba, lalu menciumnya dengan penuh tenaga.

Bai Yan adalah seorang pria yang luar biasa gagah dan besar dengan tinggi tujuh kaki, berusia 28 tahun. Namun secara mengejutkan, kekuatan seorang gadis berukuran kecil ini bisa membuatnya berada dalam kondisi tersebut.

Gadis ini... Obsesinya pada pria membuatnya seperti orang gila! Batin Bai Yan yang mengerutkan alisnya. Kini perasaannya pun langsung berubah menjadi sangat gusar. 

Tapi sebelum Bai Yan sempat mendorong Ji Xiaonian menjauh, dia merasakan ledakan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang bibirnya. Dan setelah itu, gadis itu menjauhkan bibirnya darinya dan duduk di perutnya, kemudian berkata dengan galak, "Kemarin malam kamu memanfaatkanku dan sekarang juga aku ingin menuntutnya. Dengan begini, kita jadi impas."

Bai Yan terbaring di situ untuk beberapa saat, lalu tiba-tiba saja dia lupa bagaimana caranya menghadapi seorang gadis yang tidak takut mati ini.

Ji Xiaonian masih duduk di atas perutnya, lalu memelototinya dengan ganas dan masih ingin menyerangnya dengan beberapa gigitan. Namun tidak jauh dari situ, tiba-tiba datanglah seorang gadis yang berteriak dengan rasa terkejut.

"Ji Xiaonian, apa yang sedang kamu lakukan?!!"

Mendengar suara itu, Ji Xiaonian memalingkan kepalanya. Saat mendapati gadis yang berlari menghampiri mereka tidak jauh dari sana, dia pun langsung termenung dan terpaku.

Tanpa menunggu reaksi Ji Xiaonian, Fang Miaoling pun menariknya menjauh, lalu bergegas membantu Bai Yan yang terbaring di atas tanah itu. Dia bertanya dengan cemas, "Profesor Bai, apakah anda tidak apa-apa?"

Bai Yan menghentikannya dan menarik diri dari sentuhan Fang Miaoling, lalu menjawab, "Aku tidak apa-apa." Setelah mengatakan itu, dia lalu bangkit berdiri, dan benar-benar tidak habis pikir dengan kejadian yang baru saja terjadi itu. Ditambah lagi, hal itu juga sedikit memalukan. Maka dari itu, dia sama sekali tidak melempar pandangan pada kedua gadis tersebut dan langsung melangkah pergi.

Melihat Bai Yan berjalan menjauh, Fang Miaoling baru mengalihkan pandangannya pada Ji Xiaonian. Dia lalu memelototi dan menyemprotnya dengan emosi yang membara, "Ji Xiaonian, kenapa kamu tiba-tiba menggoda Profesor Bai? Bagaimana bisa kamu seperti itu? Padahal aku selalu beranggapan kalau kamu itu polos."

Butuh waktu yang cukup lama sampai Ji Xiaonian akhirnya bisa merespon. Lalu, dia menatap Fang Miaoling di hadapannya dan menjawabnya dengan jawaban yang tidak nyambung, "Kamu... Bagaimana bisa kamu ada di sini?"

Sebelumnya, kakaknya bilang kalau Bai Yan pergi ke Universitas Ning Da untuk menjemput seseorang. Dia tidak pernah menyangka kalau orang itu adalah teman sekamarnya sendiri, yaitu Fang Miaoling. Tapi itu tidak masuk akal. Kenapa Bai Yan membawa Fang Miaoling main ke sini? Memangnya ada hubungan apa di antara mereka? Pikirnya.

"Aku masih ingin bertanya padamu, kenapa kamu bisa ada di sini? Mungkinkah saat mendapati Profesor Bai menjemputku, kamu lalu diam-diam mengikuti? Ji Xiaonian, aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu bisa serendah ini dan bisa tidak tahu malu seperti ini, tiba-tiba saja menggoda Profesor Bai di hari yang masih terang-benderang. Percaya atau tidak, aku akan menyebarkan soal kejadian ini ke sekolah dan membuatmu ditandai oleh banyak orang."

Seperti mendapati barang kesayangannya sendiri dirampok oleh orang lain, Fang Miaoling memelototi Ji Xiaonian dengan serangan amarahnya, seolah-olah dia ingin memakan gadis itu hidup-hidup. 

Mendengar perkataan Fang Miaoling, sekujur tubuh Ji Xiaonian langsung terpaku. Jadi, kira-kira kenapa Bai Yan menjemput Fang Miaoling? Gumamnya dalam hati.

Ji Xiaonian tidak mempedulikan amarah Fang Miaoling, lalu dengan penasaran dia memberondong gadis di hadapannya dengan pertanyaan, "Kenapa dia bisa menjemputmu? Apakah kalian berdua sangat akrab?"

Sejak kecil Ji Xiaonian sudah tumbuh besar di sisi Bai Yan sehingga dia benar-benar memahami pria itu dengan begitu jelas. Dia mengingat-ngingat kembali, tidak pernah ada skandal atau rumor apa pun di sekitar pria itu. Ditambah lagi, gadis ini adalah teman sekamarnya dan penampilannya biasa-biasa saja. Selain itu, dia tidak memiliki latar belakang keluarga. Dia bertanya-tanya, jadi kenapa Bai Yan menjemputnya?

"Kamu begitu memedulikan kenapa aku dijemput olehnya? Kami berdua akrab atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganmu. Tapi Ji Xiaonian, aku ingin memperingatkanmu, kalau misalnya kamu menggoda Profesor Bai dengan tidak tahu malu seperti itu lagi, aku pasti akan menyiarkan kejadian ini ke sekolah."

"Kamu... Berusahalah yang terbaik untuk berlaku dengan pantas!" 

Setelah selesai menyemprot dan memelototi Ji Xiaonian sambil menggertakkan giginya penuh emosi, Fang Miaoling pun lantas cepat-cepat berlari pergi ke arah Bai Yan menghilang tadi.

Kini tinggal Ji Xiaonian yang termenung dan duduk terpaku di sana. Dia benar-benar merasa kebingungan meskipun telah memikirkannya berulang kali. Bagaimana bisa Bai Yan memiliki hubungan dengan Fang Miaoling yang biasa-biasa saja itu? Bukankah ini sangat tidak terbayangkan? Gumamnya dalam hati.

Tidak jauh dari situ, munculah dua orang yang berjalan menghampiri Ji Xiaonian dengan santai.

Ji Chen lalu tertawa dan menggodanya dengan berkata, "Kenapa kamu cuma sendirian? Mana orang itu?"

Mendengar suara itu, Ji Xiaonian bergegas bangkit berdiri, lalu memegangi Ji Chen dan bertanya, "Kak, apa kamu tahu hubungan apa yang dimiliki Bai Yan dengan teman sekamarku Fang Miaoling? Kenapa pria itu bisa menjemputnya dan mengajaknya main keluar?"

Fang Miaoling adalah anak jurusan kimia dan Bai Yan mengajar di Universitas Ning Da. Kebetulan, pria itu juga mengajar pelajaran kimia, tapi meskipun begitu, Ji Xiaonian tetap benar-benar tidak mengerti kenapa kedua orang ini memiliki hubungan.

"Maksud dari ucapanmu itu, orang yang baru saja pergi? Apa itu orang yang dijemput oleh Bai Yan? Teman sekamar mu?"

Saat tadi Ji Chen masih berada di jarak yang cukup jauh, dia mendapati ada seorang gadis yang tengah berteriak-teriak dan membuat keributan dengan adiknya. Tadinya dia ingin datang menghampiri dan bertanya apa yang sedang terjadi, tapi siapa yang menduga kalau gadis itu sudah pergi terlebih dulu.

"Iya, yang dijemput Bai Yan adalah teman sekamarku. Menurutmu, mereka punya hubungan apa? Kenapa pria itu menjemput orang itu dan mengajaknya keluar? Dia tidak mungkin naksir dengan gadis itu, kan?"

Ji Xiaonian berpikir kalau mereka berdua tidak memiliki hubungan apa-apa. Kecuali kalau Bai Yan menyukainya, maka pria itu akan menjemput dan mengajaknya keluar. Rasa cemas dan khawatir dalam hatinya membuatnya ingin melompat saja.

Bagaimana ini? Bagaimana ini? Kalau misalnya Bai Yan benar-benar suka dengan teman sekamarku, aku harus bagaimana? Batin Ji Xiaonian.

Mendapati penampakan gadis di hadapannya yang terlihat gelisah dan tidak sabar, perasaan Ji Chen jadi sakit dan tidak nyaman. Dia lalu bergegas menepuk-nepuk pundak Ji Xiaonian dan menenangkannya, "Jangan berpikir aneh-aneh, gadis yang barusan tadi itu tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Xiaonian. Selera Bai Yan tidak mungkin serendah itu. Aku akan pergi untuk bertanya, kamu tunggu aku di sini."

Ji Xiaonian menganggukkan kepalanya dengan gelisah dan tidak sabar. "Mmhmm, cepatlah! Aku ingin tahu jawabannya," ujarnya.

"Hibur dia, aku mau pergi untuk mencari tahu," perintah Ji Chen sembari melempar tatapan ke arah Lu Yifei yang berada di sebelahnya.

Lu Yifei menganggukkan kepalanya dan pandangan matanya mengikuti kepergian Ji Chen. Dia lalu mengembalikan pandangan matanya pada Ji Xiaonian yang sudah hampir menangis. Dia pun mengulurkan tangannya, kemudian menyentuh dan membelai-belai dengan lembut wajah kecil gadis itu. Sebuah senyum lalu muncul di sudut mulutnya dan dia pun berkata, "Apa kamu merasakan sebuah krisis?"

Ji Xiaonian lantas membuka tangannya dan mendudukkan pantatnya di atas rerumputan. "Jangan menggangguku," ucapnya.

Kini Ji Xiaonian benar-benar sedang mengalami sebuah krisis. Dia takut kalau Bai Yan benar-benar memiliki sebuah hubungan dengan Fang Miaoling dan takut kalau pria itu benar-benar menyukai orang lain. Perasaannya sangat gelisah sampai rasanya dia ingin mati. Dia tidak bisa duduk dengan tenang, lalu bangkit berdiri lagi dan berjalan mondar-mandir.

Lu Yifei menatapnya dan merasa sangat khawatir. Dia lalu berdiri di sebelah Ji Xiaonian dan menenangkannya dengan suara lembut, "Percayalah denganku, selera Bai Yan tidak mungkin seburuk itu. Kamu harus tahu, kalaupun Bos Besar Shengtian yang begitu luar biasa itu memiliki pacar, harusnya pacarnya itu juga dari keluarga yang selevel dari segi status sosial. Gadis yang barusan itu, dia benar-benar terlalu biasa."

"Tapi bagaimana kalau kenyataannya dia memang menyukai Fang Miaoling yang seperti itu?" Ji Xiaonian pun menyanggah perkataan Lu Yifei.

avataravatar
Next chapter