webnovel

Hantu atau vampir

"Apa yang kamu lakukan di depan rumahku? "

Tiba tiba saja muncul sebuah suara yang mengagetkan Clenoa. Clenoa membuka mata dan memandang sekelilingnya, namun ia tak melihat siapa-siapa. Ia merasa bingung, bukan karena suara aneh yang tiba tiba muncul itu, melainkan karena suara itu mengatakan kalau dirinya berada di depan rumah. Clenoa menggosok matanya dan memandang danau itu baik-baik. Jelas jelas tidak ada rumah.

Jadi, Clenoa menyimpulkan dengan pasti kalau suara itu berasal dari makhluk halus, karena hanya roh halus yang tinggal di tempat tempat seperti itu. Karena itu, tidak ada yang perlu Clenoa khawatirkan, toh hantu tidak bisa membunuh, palingan cuma menakut-nakuti Clenoa agar Clenoa ketakutan dan lari terpingkal-pingkal dari rumah hantu itu. Clenoa tersenyum kecut, dalam hati ia menantang hantu itu untuk menakutinya.

"Dasar bodoh, pergi dari pohon beringin itu!" suara itu muncul lagi.

Clenoa tak peduli, ia tidak akan mempedulikan makhluk halus yang berbeda dimensi kehidupan dengannya. Mumpung hujan sudah reda, Clenoa malah menikmati snacknya dengan santai. Ternyata tempat ini menyenangkan juga, karena Clenoa bisa mengganggu ketenangan sang hantu. Bukannya sok berani, Clenoa hanya tau rahasia hantu, jadi dia tau cara yang tepat untuk mengatasinya. Clenoa tau rahasia hantu dari pengalaman pribadinya dimasa lalu, hal itu tentu saja karena dulu Clenoa sangat takut dan paranoid dengan hantu.

"Kenapa kamu mengabaikan peringatanku gadis jelek?" suara itu terdengar marah "Menyingkir dari pohon itu, aku mau lewat! "

"Lewat jalan lain saja" sahut Clenoa santai

"Hanya ada satu jalan, pergi dari sana atau aku menginjak mu" ancam hantu itu

Clenoa tertawa renyah, "Aku sudah biasa diinjak. Makhluk sepertimu tidak akan bisa menyentuhku, jadi injak saja sesuka hatimu"

"Baiklah kalau begitu" sahut hantu itu.

Clenoa hanya tersenyum geli ketika membayangkan saat ini ia sedang diinjak2 oleh hantu, sama sekali tidak ada rasanya.

Buk...

Sebuah telapak kaki tiba tiba menyentuh ujung kepala Clenoa. Clenoa terkejut, sepertinya hantu itu berasal dari atas pohon, pantesan saja dia mengusir Clenoa dari bawah pohon itu. Ya ampun, Clenoa baru ingat, pohon beringin kan emang rumah hantu. Cleona bermaksud melihat hantu yang menginjak-injak rambutnya itu. Malangnya, hal itu justru membuat telapak kaki itu mengenai wajahnya. Karena gerakan tiba tiba dari Clenoa itu, hantu yang menginjak kepala Clenoa hilang kendali dan jatuh menimpa Clenoa.

Tentu saja kejatuhan itu benar2 tanpa persiapan, sehingga seluruh badan si hantu remuk semua, sedangkan leher dan hidung Clenoa terasa patah begitu saja.

"Makhluk apa kamu, kenapa bisa menyentuhku!" Clenoa mendorong hantu itu menjauh darinya. Ada darah segar mengalir di sudut bibir hantu yang pucat pasi itu.

Hantu itu mengacuhkan Clenoa, dia sibuk memperhatikan sudut bibirnya yang berdarah. Clenoa merasa heran, hantu macam apa yang bisa menyentuh manusia. Dan lagi, ada darah dibibirnya?

"sepertinya kamu itu vampir" tuduh Clenoa

Hantu itu tampak terkejut lalu menatap Clenoa dengan sangat tajam.

"Ini adalah pertemuan ketiga kita" ucap hantu itu.

Clenoa mengangkat bahu tak peduli "Aku tidak ingat"

Hantu itu terus saja menatap Clenoa, mungkin ia mencoba mengendalikan pikiran Clenoa, tapi itu tak akan bisa, karena Clenoa sudah tahu.

Namun satu hal yang pasti, Clenoa pun tak bisa mempengaruhi pikiran hantu itu, bukankah vampir lebih berpengalaman dalam hal kekuatan pikiran? Oleh sebab itu, Clenoa tak berniat mengendalikan pikiran vampir itu, karena hal itu akan ketahuan olehnya. Jadi biarkan saja semua terjadi apa adanya, yang penting pikiran Clenoa dijaga agar tidak dikendalikan.

Hantu itu merasa heran kepada Clenoa, pasalnya ia benar2 tidak mengingat dirinya dan juga tidak gentar sedikitpun dengan tatapannya yang tajam.

"Sebenarnya aku adalah seorang pembunuh, dan.. "

"Vampir memang pembunuh" potong Clenoa

"Dan kamu akan menjadi korban selanjutnya?" lanjut hantu itu dengan tegas tanpa menghentikan tatapan matanya yang kelam. Clenoa mengamati mata hantu itu yang tampak aneh: iris mata yang sangat hitam dan kelam sehitam dan sekelam danau disana, juga pupil mata yang nyaris tidak kelihatan. Hmm aneh, biasanya mata hantu itu memikiki pupil yang mencolok dan nyaris tidak memiliki iris mata. Tapi hantu kali ini justru punya iris mata yang bulat tanpa pupil.

Clenoa mengedikkan bahunya tak peduli seberapa kelam mata hantu itu, juga seberapa serius ancamannya. Tentu saja bagi Clenoa tak ada yang perlu ditakutkan dari seorang vampir, toh dia bukan manusia.

Hantu itu menggertakkan giginya dengan kuat namun hal itu malah membuat gusinya yang berdarah jadi sakit.

"Darah itu berasal dari gusimu, kamu pasti terluka karena jatuh tadi. Sepertinya aku salah menduga, kamu bukanlah vampir" Clenoa mengelap darah itu dengan sebuah tissu.

"Aku adalah malaikat pencabut nyawa! " hantu itu menyeringai jahat, begitu yakin dengan ucapannya sendiri.

Clenoa menatap hantu itu dari ujung kaki hingga ujung rambut "Jadi apa yang malaikat lakukan di atas pohon?"

"Seharusnya aku yang bertanya apa yang kamu lakukan di depan rumahku siang dan malam. Kamu bahkan tidur disini"

"Jadi kamu yang memindahkanku ke dalam rumahku, kamu adalah sumber mimpi buruk. Betapa beraninya kamu menggeledah badanku" ucap Clenoa dengan penuh tekanan.

"Ya, aku memang mimpi burukmu yang berasal dari masa lalu" orang itu berdiri dengan tegap dan angkuh "Ketahuilah peringatan ini. Karena aku tahu siapa dirimu, aku memilihmu sebagai tumbal terakhir. Jadi bersiap-siaplah, kamu akan mati dalam 3 bulan lagi"

Clenoa tampak khawatir akan suatu hal, "Kenapa memilihku?"

Bibir hantu itu sedikit terangkat keatas "Kamu seorang perawan"

Clenoa terbelalak dan berdiri tegap menghadap hantu itu "Apa maksudmu? "

"Kamu tahu maksudku" jawab hantu itu dengan santai. "Aku sudah mengecek setiap detailnya"

Clenoa tampak berpikir keras, jadi hantu ini sudah mengecek apakah dirinya perawan atau tidak. Terlepas dari caranya yang frontal, Clenoa pikir ia tak perlu malu atau khawatir. Toh ia berhadapan dengan hantu yang hanyalah roh halus. Tidak penting hantu itu tahu atau tidak.

"Ada banyak gadis perawan" jawab Clenoa dengan tenang.

"Tapi hanya kamu yang memikiki wajah yang sangat buruk rupa. Aku pikir lebih mudah mengurus seseorang yang jelek dan tidak ada teman"

Clenoa tersenyum kecut "Baguslah kalau begitu. Tunjukan saja caramu membunuhku, dan kita lihat, bagaimana cara hantu membunuh manusia? "

"Kamu terlalu sombong, Clenoa Li!! Kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi"

"Kamu benar, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi satu hal yang aku tahu, yakni batas-batas pengetahuanmu saat ini, Malaikat" sahut Clenoa dengan penuh tekanan ketika menyebut "Malaikat"

hantu itu tampak terkejut, benar benar diluar dugaan. Wanita itu ternyata sedang menyembunyikan sesuatu. Hal itu membuat ia jadi was was, ia sadar, dirinya belum mengetahui tentang Clenoa sepenuhnya.

"Sudahlah, tidak ada yang perlu dibahas lagi, selamat tinggal" Clenoa pergi meninggalkan hantu itu dirumahnya yang aneh.