1 Kini : Dua Malaikat

Binar bahagia terpancar dari mata cantiknya, melihat gelak tawa ceria kedua anaknya membuat hatinya menjadi semakin mengucap syukur atas segala kasih dan berkah yang diperolehnya. Sejenak pikirannya kembali ke masa-masa kecilnya yang penuh dengan kehangatan keluarga. Inikah rasanya menjadi seorang ibu yang sesungguhnya? Hatinya lirih bertanya, apakah ibunya dulu merasakan hal ini juga?? Dengan segala keterbatasannya mengurus empat orang anak dengan selisih usia yang terpaut relatif dekat. Setelah kedua kakaknya dikirim keluar kota untuk melanjutkan pendidikan oleh ayahnya. Sejak berusia 9 tahun, Haura harus menjadi anak tertua menggantikan kedua kakaknya yang melanjutkan sekolah di kota B untuk menjadi kakak bagi ketiga orang adiknya. Diusia itu pula dia harus memikul tanggung jawab dalam membantu ibunya mengurus ketiga orang adiknya. Namun hal ini membuatnya tidak menyesal justru sebaliknya merasa bersyukur dengan itu dia mempunyai banyak pengalaman. Menjadi kakak bagi ketiga orang adiknya juga menuntutnya untuk bisa memberikan contoh kepada adik-adiknya. Haura sangat giat belajar dan selalu membuat kedua orang tuanya bangga dengan torehan prestasi-prestasinya. Mulai dari lingkungan sekolah, antar sekolah maupun tingkat nasional. Hal ini membuatnya menjadi teladan bagi adik-adiknya. Dan membuat namanya terkenal di kotanya (known by name lebih tepatnya). Karena ketika ada publikasi, dia akan selalu bersembunyi di belakang orang-orang.

avataravatar
Next chapter