2 Sahabatku

Jang Na-Ri, sahabatku sejak 12 tahun yang lalu. Pertemuan kami diawali dari sekolah dasar. Saat itu aku merupakan seorang anak yang sangat pemalu. Aku bahkan seharian menangis dikelas karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan ku. Saat itu, aku melihat seorang anak dengan rambut dikepang, membawa sepotong Gimbab (makanan Korea) menghampiriku.

"Huuuuuuuu... hiks hiks huuuuu aku mau pulang" isak tangis ku.

"Hey, tenanglah. Kita itu sudah jadi anak sekolahan, kata ayahku kita tidak boleh lagi jadi nak cengeng." kata Na-Ri menenangkan ku

"Gamauuuu... aku mau pulang !! Ibuuuuu"

aku meronta-ronta.

"Sudahlah, kita pasti nanti akan pulang. Sekarang lebih baik coba Gimbab yang dibuat ibuku. Ibuku bilang kalau makan Gimbab buatannya pasti akan lupa semua masalah" tuturnya.

"Benarkah?" tanyaku

"Ya. Coba kau ambil ini" menyodorkan Gimbab yang dipegangnya padaku

"Woaaahhh... kok bisa Gimbab seenak ini?!" kataku yang kaget memakan Gimbab yang sangat enak untuk pertama kalinya. Isi Gimbab nya padahal seperti Gimbab pada umumnya.

"Karena ini semua dibuat dengan cinta dan senyum" katanya sambil tersenyum juga.

Dari sanalah awal pertemanan kami. Setiap pulang sekolah, aku pasti akan mampir ke rumah Na-Ri untuk makan siang karena rumahnya sangat dekat dari sekolah, sedangkan rumahku masih lebih jauh. Di rumah Na-Ri juga aku sambil menunggu ayahku untuk menjemput ku. Kami pun bersekolah di sekolah yang sama selama 12 tahun. Namun, untuk perguruan tinggi Na-Ri memilih universitas yang berbeda dariku, karena ia ingin mencari kekasih. Katanya, saat ia selalu bersamaku, cowok-cowok tidak mau mengincarnya karena semua melihat kearah ku. Dasar Na-Ri.

Setelah kemarin aku mengabarkannya tentang keberhasilanku mendapatkan tiket itu ia langsung memberi respon :

"Hoaaaaaaaammmmmm~ bisakah kau bangun dari mimpi? tidak mungkin dari berjuta Army di dunia kau terpilih" katanya yang tidak percaya

"Aku berani sumpah demi apapun. Kalau ga percaya aku kirimin nanti buktinya" kataku menantang.

Tak lama aku pun langsung mengirimkan 'Screenshoot' email yang dikirimkan BigHit Ent. Langsung saja Na-Ri mengirimkan aku pesan :

"Waaaahhh gila demi apa. Hey, Ha-Ni aku juga sudah berusaha mendapatkan ini tadi malam. Tapi bisa kah kita berbagi?" katanya yang merasa senang sekaligus kecewa.

"Na-Ri, aku kalau bisa membaginya pasti akan kulakukan. Tapi ini hanya berlaku untuk satu orang. Aku tahu mungkin aku egois, tapi percayalah suatu hari aku akan membelikan mu tiket konsernya bahkan yang VVIP"

"Hahahahaha.... tenanglah Ha-Ni aku percaya ini semua hasil kerja kerasmu. aku Bangga padamu. Kalau kau ke sana tolong buatkan Fancam Jimin untukku" kata Na-Ri

"Tentu sajaaa !!!"

Ku pikir Na-Ri akan iri atau kecewa padaku. Setelah mengatakan semuanya hatiku lega dan senang. Oh ya, aku juga harus minta cuti ke paman Jang. Aku tidak sabar untuk segera bertemu dengan pangeran-pangeranku BTS !!!!

Aku harus segera bersiap ~

- Bersambung -

avataravatar
Next chapter