3 Tuhan yang gabut

Ubin - ubin terinjak, derit sepatu berdenyit dengan suara yang seoalah tertawa terbahak-bakah dan memaksa telinga untuk melebihkan pekanya. lorong lorong ramai penuh dengan siswa - siswa yang bergerombol. sudut-sudutnya pun penuh dengan semua kegiatan siswa ada yang berlari ada yang membaca, bergurau, bahkan ada pula yang merapal nadhom nadhom yang terdengar seperti mantra sihir yang membuat pendengarnya berselimutkan kenyamanan.

pemuda berbadan tinggi dan berkulit putih. itu tengah berjalan menuju segerombolan anak yang tengah berdebatan seru. salah seorang anak berkata dengan lantang "Manusia di ciptakan di muka bumi itu adalah untuk merusak bumi. sudah lupakah kalian ketika Allah hendak menciptakan adam malaikat bertanya "ya allah apakah engkau akan menciptakan kerusakan yang kedua kalinya di bumi" lalu Allah menjawab "aku lebih tau dari pada engkau" jadi kalau kita di dunia melakukan kerusakan itu memang sudah kodrat kita sebagai manusia" kata pemuda itu yang bersamaan dengan senyum yang menyungging di bibirnya tanda merasa puas karena pendapatnya tiada yang mampu menyangkalnya.

seorang pemuda tinggi dan putih baru memasuki ruangan.

semua mata tertuju padanya. " mohon maaf saya sedikit terlambat tadi harus ke ndalem dulu di timbali abah yai" ucap Yusuf yang tengah menjadi pusat perhatian.

"owh iya kang ayo silahkan duduk. sudah masuk sesi 2 kang" ucap Luqman anak yang di percaya menjadi ketua kelompok debat Gholibul Adat.

"iya kang terimakasih" jawab Yusuf sambil menuju tempat duduk yang kosong .

"oke mari kita lanjutkan, apakah ada yang bisa menjawab pernyataan dari saudara Irkham yang mengatakan manusia memang di ciptakan untuk merusak?"

semua orang yang di ruangan terdiam sambil berfikir tiba-tiba seorang berbadan kecil dan putih mengangkat tangan dan mengajukan diri ingin menjawab " ya silahkan saudara Fahmi" respond Luqman.

" kalau memang kita di ciptakan untuk merusak lalu apa maksud dari firman Allah yang bermakna kan "Sesungguhnya tidak ku ciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah kepadaku" kalau kita mengaca dari firman ini maka bisa di ambil kesimpulan bahwa kita memang di ciptakan hanya untuk beribadah bukan untuk merusak, jadi kalau kita merusak itu adalah godaan setan yang merasuki akal dan fikiran manusia bukan kodrat manusia" jawab Fahmi dengan lugas dan jelas.

"jawaban yang bagus, mungkin ada yang bisa menjawab penyataan dari saudara Fahmi" jawab Luqman yang bertugas sabagi moderator. semuanya terdiam.

"bagaimana untuk kubu kontra?" lanjut Luqman. semua wajah di kubu kontra berkeringat dingin. Mereka semua memeras otak dan memilih bahasa yang lugas dan tepat untuk mengakhiri sesi debad kali ini. tapi hampir semua anggota dari kubu kontra musam. Yusuf yang berada di kubu kontra pun ikut dag dig duh dug hatinya. akhirnya salah satu anggota dari kubu kontra mengangkat tangan dan menginterupsi kepada moderator yang bertugas. tak lain anak itu adalah anak yang datang terlambat tadi.

" ya silahkan kepada saudara Yusuf untuk memberikan jawabannya!" sahut moderator.

" Terimaksih atas waktu yang di berikan, berbicara mengenai tugas kita di ciptakan di dunia memang sangat beragam, tapi kita juga harus melihat dari segi penciptanya. seperti pensil ini" sambi mengangkat pensil Yusuf melanjutkan pernyataannya. " pensil ini yang tau kegunaannya adalah yang menciptakan, meski terkadang kita sering membuat pensil untuk di jual sehingga mendapatkan nafkah, untuk memberi hadiah dan lain sebagainya tapi hakikatnya pensil tetap alat untuk menulis atau menggambar" semua orang di ruangan itu terdiam dan berfikir sambil mengangguk ngagguk tanda setuju atas ungkapannya. "Allah dulu menciptakan manusia tidak ada yang memaksa bahkan malaikat yang patuhpun bertanya atas keraguannya dalam penciptaan manusia, tapi Allah tetap menciptakan manusia sebagai bukti bahwa Allah memang maha segalanya, lantas untuk siapa bukti itu di tunjukkan? pasti, itu yang ada di benak saudara sekalian. Allah tunjukkan kemahaan-NYA tak lain untuk dirinya sendiri. Allah memang maha segalanya dan tidak ada yang mampu mengintruksi Allah dalam segala aspek. jadi bisa di katakan manusia adalah hasil kegabutan Allah. Tetapi supaya kita menjadi manusia yang benar benar manusia yakni yang seharusnya derajat kita lebih tinggi dari apapun Bahakan malaikat sekalipun karena kita adalah sebaik-baik makhluk maka kita harus berhusnudhon kepada Allah. Dengan pemikiran ketika kita melakukan kebaikan anggap saja itu adalah kehendak Allah, bukan untuk apa-apa tapi agar kita di jauhkan dari rasa sombong, dan ketika kita melakukan sebuah kesalahan atau kerusakan itu adalah bukti kekalahan kita untuk kita bisa berintrospeksi saja, terimakasih atas waktunya sekali lagi saya akhiri wassalamu'alaikum wr.wb" lanjut Yusuf dengan penuh hati-hatu agar tidak ada yang tersinggung oleh ucapannya.

"Hampir seperti bercanda tapi sungguh itu adalah kesimpulan yang bisa mencakup pembahasan kali ini". ucap Luqman. "karena waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. saya rasa sudah cukup pelatihan debat kali ini. Saya Luqmanul Arkham selaku moderator mohon diri dulu. Kurang lebihnya mohon maaf. Akhirul Kalam billahitaufiq wa al-hidayah wa al-ridho wa inayyah tsumma salamu'alaikum warohmah."

sambung Luqman sekaligus menutup acara latihan debat kali ini. tak di sangka dalam perdebatan kali ini muncul kesimpulan yang sangat nyeleneh tapi masuk akal.

avataravatar