5 Tugas Kelompok 1

Happy Reading

.

.

.

***

Pagi tadi Nesya tak ikut upacara, ia berdiam di kelas sendirian. Sempat disuruh untuk pindah ke UKS, tapi Nesya tak mau. Dan akhirnya di biarkan di kelas.

"Kau sakit ?" tanya Fajar yang sebangku dengan Nesya. Tadinya Nesya mau sebangku dengan Seno, namun Seno mengancam Denis untuk tak pindah. Jadilah Nesya sebangku dengan Fajar.

"Agak meriang."

"Pulang saja. Dari pada Kau menularkan virus."

"Fajar ngeselin," ucap Nesya terdengar lemas.

Fajar memperhatikan Nesya, melihat jaket yang dipakainya itu.

"Baik sekali Kau Den, meminjamkan jaket kepada Nesya. Aku yang pinjam Kau marah."

"Dia keujanan waktu malem minggu. Gue kasih kedia. Tadi dia balikin, tapi kayaknya masih butuh. Gue kasian sama dia, dia cewek. Jaket Lo banyak Jar, ngapain minjem gue."

"Cuih, alasan saja Kau. Bilang saja cari perhatian Nesya."

"Sen, bagaimana ini. Si Denis mau tikung Kau," ucap Fajar.

Nesya sendiri masih dalam posisi tas yang jadi bantalan kepalanya. Ia tak ikut bicara, ia benar-benar merasa sangat lemas. Lagi pula Seno akan bersikap biasa saja.

***

Siang ini ada kerja kelompok, yaitu mengerjakan tugas Matematika. Nesya benar-benar dibuat tersiksa.

"Lo gak usah ikut, gue anter pulang gimana?" tanya Denis.

"Udah gak papa, ini udah jadi resiko gue juga sebagai siswi. Gue harus ikut kerja kelompok. Gak adil dong kalo gue gak ikut ngerjain."

"Terpukau juga aku. Mau ikut siapa? Aku, Denis, Adrian atau Seno? Ah, aku tahu kau pasti mau ikut Seno, iya kan?" Cerocos Fajar.

"Gue gak nerima tebengan."

Nesya tak melawan seperti biasanya, yang memaksa sampai Seno mau.

"Yaudah bareng gue aja."

Adrian bersuara. Nesya menganggukan kepalanya. Adrian, aktivis sekolah. Dia banyak di gandrungi wanita. Wajahnya tampan, dia baik kepada semua orang. Dan dia adalah calon ketua osis mendatang.

Nesya merupakan wanita yang beruntung bisa berdua di mobil milik Adrian. Karena selain para wanita menginginkan satu mobil dengan Seno, namun juga ingin satu mobil dengan Adrian. Nesya wanita beruntung karena tingkah konyolnya, polosnya juga supel dengan semua orang, membuatnya mudah berteman dengan siapapun.

Namun dia tak memiliki teman atau sahabat yang tetap, dia berteman dengan siapa saja. Nesya itu jika diibaratkan pertemanannya dengan yang lain hanya sebatas tahu nama, bertemu menyapa dan tak ada saling menguntungkan. Dengan Denis, Fajar saja karena dia terus-terusan mengintili Seno.

"Pake sabuk pengamannya."

"Siap Pak Adrian."

Nesya memakaikannya sendiri. Adrin terkekeh dengan kelakuan konyol teman kelasnya ini.

Di perjalanan Nesya tak henti-hentinya melamun membuat Adrian heran.

"Kenapa Lo?"

"Gue bingung."

"Bisa bingung juga Lo?"

"Ish, bisa lah. Lo suka gak sama gue?"

Adrian mengerem mobilnya mendadak mendengar ucapan Nesya.

"Lo suka sama gue? Udah gak suka lagi Seno?" terlihat panik sekali Adrian. Dia was-was jika Nesya menyukainya berarti dia akan merasakan apa yang Seno rasakan.

"Bukan gitu, maksud gue tuh pandangan Lo tentang gue. Apa gue jelek yah makanya Seno gak mau sama gue?"

Adrian bernapas lega, ia melajukan mobilnya kembali.

"Cowok tuh kadang gak suka terlalu di posesifin Nes."

"Ya kan gue lagi berjuang buat dapetin Seno. Ini cara gue, kalau gak gini gue gak bakalan deket sama Seno. Anak-anak di sekolah aja banyak yang suka Seno tapi mereka gak bisa deket sama Seno. Berarti cara gue ampuh dong."

"Iya juga sih ya. Lo cewek yang berani deket Seno. Gue mah dukung aja lah sebagai temen kelas. Semoga Lo dapetin Seno."

Nesya tersenyum manis.

"Terima kasih."

***

avataravatar
Next chapter