2 Nesya

"Haii, Seno."

Seno melayangkan tatapan malasnya, tatapan tajam benar-benar tak berpengaruh pada Nesya.

Pernah waktu itu tepat saat masa orientasi siswa pertama kalinya Nesya menegur Seno karena Seno satu-satunya cowok yang terus menerus diam tak berekspresi.

"Kenalin Ritanesya Mega Kinara, boleh dipanggil apa aja."

Seno sama sekali tak menjawab, dan Nesya membiarkannya begitu saja karena ada kakak kelas.

Sampai pada waktu istirahat Nesya mengikuti Seno dan ternyata Seno menuju rooftop sekolah. Nesya benar-benar tak takut sama sekali dengan Seno.

"Haii..." sapa Nesya pada waktu itu.

Seno melayangkan tatapan tajamnya, Nesya malah tersenyum manis.

"Ganteng nya..." ucap Nesya sambil memegang wajah Seno. Sontak saja Seno menghempaskan tangan itu dan sedikit mendorong Nesya sampai Nesya hilang keseimbangan, namun Seno menolongnya dengan melingkarkan tangannya pada tubuh Nesya untuk menahannya.

Jantung Nesya berdetak cepat saat itu. Dan Nesya pun memutuskan untuk jatuh cinta pada Seno.

Maka dari itu tatapan tajam sangat tak berpengaruh pada Nesya.

"Hai Nesya, cantik kali kau hari ini," ucap cowok yang berada di samping Seno, dia Fajar cowok dengan logat unik daerahnya.

"Emang biasanya enggak cantik?" tanya Nesya kesal.

"Cantik, tapi hari ini sepertinya ada yang beda dengan kau," jawab Fajar.

"Kan mau ketemu Seno," ucap Nesya.

Seno pun berdiri, beranjak dari tempatnya meninggalkan teman-temannya juga Nesya.

"Eh...eh tungguin," teriak Nesya sambil berlari kecil mengikuti Seno.

"Apa Seno tak normal?" tanya Fajar pada Denis yang fokus pada ponselnya, tak memperdulikan kejadian yang baru saja terjadi.

"Maksud Lo?" tanya Denis.

"Cewek secantik Nesya, dia tak mau, " ucap Fajar.

Denis mematikan ponselnya, dan menanggapi Fajar. "Apa Seno suka sama..." Denis menggantungkan ucapannya.

"Sama siapa?" Fajar menanggapi serius ingin tahu.

"Sama Lo!"

Tok!!!

Fajar menggetok kepala Denis.

"Gila kau ini!"

"Main getok aja, heh Lo sadar gak kalo Seno selalu lihat tugas sama Lo, sering kerumah Lo, dia lebih sering bersama Lo di banding gue," ucap Denis.

"Aku kira kau yang suka aku, kau sepertinya cemburu."

Kini bagian Denis yang menggetok kepala Fajar.

"Apa kau ini menggetok ku!"

"Lagian ngomong sembarangan!"

"Kau juga ngomong sembarangan, bilang si Seno suka sama aku, heh kalau si Seno melihat tugas padamu yang ada dia akan seperti mu rangking kedua terakhir di kelas."

"Jangan kau bilang begitu," ucap Denis menirukan cara bicara Fajar.

***

"Seno kok ninggalin gitu aja sih!"

"Mau Lo apa sih?"

"Nanti pulangnya bareng yah," ucap Nesya.

"ENGGAK!!!" ucap Seno dengan tegas.

Wajah Nesya berubah jadi cemberut.

"Malam minggu nanti nonton yuk!" ajak Nesya tak mau menyerah.

Seno melipatkan kedua tangannya dan menatap Nesya yang kini sedang tersenyum.

"Oke, gue tunggu Lo langsung di lokasi jam tujuh," ucap Seno.

Nesya sumringah, "Oke, sampai jumpa di malam minggu," ucap Nesya begitu girang, ia pun pergi dari hadapan Seno.

Seno menghela napasnya dan menggelengkan kepalanya. Kalau tidak seperti itu Nesya tak akan mau menghilang dari hadapannya.

***

Vote Komen Batu Kuasa kalau suka dengan ceritanya 😘😘😘

avataravatar
Next chapter