webnovel

chapter 2

"dasar orang aneh!" kata risa sambil berjalan tergesa - gesa, sesekali melihat kearah belakangnya mungkin saja pria tadi mengikutinya. namun saat risa menuruni tangga, risa terkejut karena kucing yang tiba - tiba melewatinya hingga terjatuh di tangga tersebut. risa berteriak kesakitan karena kakinya yang rupanya keseleo

"lain kali hati hati nona malaikat" kata seseorang lalu mengangkat tubuh risa seperti bridal style. risa menatap orang itu, namun karena jarak mereka yang begitu dekat, risa seketika menunduk

"kau mengikutiku?" kata risa

"tatap mata orang yang kau ajak bicara nona" kata alfin. ya orang yang kini menggendong nya adalah alfin. pria yang ditemuinya di roman bridge tadi

"turunkan aku!" teriak risa tepat di telinga alfin namun bagaikan angin lalu, alfin tak menggubrisnya sama sekali. alfin berjalan kearah pinggiran sungai lalu mendekatkan risa kearah sungai

"aku akan menurunkanmu" kata alfin di dengan dingin. seketika risa panik, dia bahkan tak bisa berenang! pria ini benar - benar aneh!

"jangan!" teriak risa sambil memeluk leher pria itu. risa tak peduli jika harga dirinya tercabik - cabik, yang penting dia tidak terjatuh di sungai itu

"baiklah" kata alfin lalu berjalan menjauh dari sungai itu. risa menghela nafas lega, lalu bertanya pada alfin

"kita mau kemana?" kata risa dengan sopan, dari kejadian tadi risa yakin jika alfin adalah orang yang mempunyai temperamen yang buruk

"menyelamatkan kakimu" kata alfin dengan dingin. apa dia masih marah? tadi saat mereka pertama bertemu, alfin tampak sangat ramah, berbeda dengan sekarang yang tampak dingin. tidak begitu lama mereka jalan hingga akhirnya sampailah mereka di suatu klinik

"ku tunggu diluar" kata alfin saat risa yang tengah berada didepan pintu masuk ruang x-ray. sambil mengelus kepala risa yang telah duduk dikursi roda dan di angguki oleh risa

sebenarnya risa merasa alfin terlalu bersikap ramah padanya malahan jatuhnya menjadi aneh. namun mengingat dia yang hampir menjatuhkan risa ke sungai, benar - benar sangat mengerikan. proses x-ray sudah selesai, risa telah disebuhkan oleh dokter dan kini risa telah di cafe rumah sakit bersama alfin

"kau tidak ingin mengucapkan terima kasih?" kata alfin yang membuka pembicaraan setelah 5 menit hening. risa memang berfikir untuk berterima kasih pada alfin hanya saja sekelebat bayangan alfin yang ingin menjatuhkannya ke sungai yang entah seberapa dalamnya itu seketika membayanginya

"tidak" kata risa singkat.

"baiklah" kata alfin lalu mereka terdiam kembali. risa benar - benar kesal pada alfin, bukankah seharusnya alfin lah yang meminta maaf padanya?

"kau tak ingin mengatakan sesuatu pada ku?" kata risa sambil melipat tangannya didepan dadanya sambil menatap pria didepannya ini tajam

"tidak" balas alfin singkat. risa menarik nafas panjang lalu menghembuskannya sangking kesalnya pada orang ini

"kau seharusnya meminta maaf padaku! gara - gara kau aku jadi terjatuh dari tangga!" kata risa yang tak kuasa menahan amarahnya pada alfin. jika dia bisa menggunakan kakinya dengan normal, pasti dia telah pergi dari sini. namun sayangnya kursi roda ini menghalanginya untuk cepat pergi dari sini

"kenapa aku?" balas alfin tak terima sambil menunjuk dirinya sendiri dan disambut anggukan oleh risa

"gara - gara kau yang kelihatan sangat mencurigakan, membuatku takut padamu dan akhirnya aku lari dan terjatuh" kata risa namun tampaknya alfin tak merasa bersalah hanya mengangguk anggukan kepalanya lalu terdiam

"kenapa kau diam?" kata risa

"jika itu alasannya, berarti kau lah penyebab semua ini terjadi" kata alfin dengan santai namun justru membuat emosi di diri risa kembali tersulut. benar - benar tidak merasa bersalah dia!

"kau merasa aku adalah orang yang mencurigakan, sementara itu hanya ada dipikiranmu, akhirnya kau terjebak dipikiranmu sendiri dan hasilnya? yap tepat kau tergelincir" kata alfin dengan percaya diri dan tentunya risa tak bisa berkata - kata karena yang dikatakan alfin benar adanya

risa mengangkat tangannya lalu mendekatkannya kearah pipi alfin lalu mengelus pipi alfin lembut lalu dijauhkannya tangannya seperti ingin menampar alfin, alfin langsung menahan tangan kecil risa dengan keras membuat risa meringis pelan sementara alfin menatap risa tajam, sepertinya alfin sangat gampang tersulut emosinya

"padahal aku hanya ingin mengambil debu yang ada di rambutmu, kau mencurigaiku sementara itu hanya ada dipikiranmu, akhirnya kau terjebak dipikiranmu sendiri dan hasilnya? yap tepat kau menyakitiku!" kata risa sambil mengikuti cara bicara alfin. alfin hanya menatap risa tajam lalu meminum cangkir kopinya ran menyeruputnya

"setelah ini kau ingin kemana?" kata alfin sambil meletakkan kembali cangkirnya

"tidak tau" kata risa sambil mengangkat kedua bahunya. lalu alfin berdiri dari kursinya lalu menatap risa dan berkata

"baiklah. aku pergi" kata alfin lalu berjalan pergi dari risa, namun baru saja 5 langkah alfin menjauh dari risa, risa memanggil alfin

"alfin!! " panggil risa. alfin berbalik lalu melihat kearah risa

"mau ikut dengan ku?" tawar alfin, risa berfikir sejenak lalu tersenyum sambil mengangguk, entah kenapa risa merasa ada yang kosong saat alfin meninggalkannya.