3 Ketiga

Senja kini tengah sibuk pada Laptop nya, ia harus segera menyelesaikan semua Agenda yang telah tertinggal cukup lama. Dengan fokus ia mengetik kata demi kata yang muncul di dalam otak nya kini dengan sesekali menyeruput kopi yang hangat sebagai teman dikala ia sedang bergelut dengan Kata yang kini memenuhi isi kepala nya.

Kali ini ia menemukan gagasan yang elok dan menarik untuk di tulis dengan tarikan bibir yang membentuk senyuman manis itu ia semakin bersemangat untuk melanjutkan Agenda nya.

Jam kini menunjukan pukul 10:00 WIB Senja telah selesai mengerjakan tugas nya. Kini ia mengambil Handphone, mata nya di kejutkan oleh Notifikasi chat dari Aira seperti nya Aira menemukan sesuatu yang Wah di Caffe tempat kerja nya.

Senja pun membuka Chat dari Aira dan benar saja terpampang jelas Potret Seorang lelaki dan perempuan tengah Duduk mesra di Caffe tersebut.

Ada yang sesak di dada Senja kini, namun senyuman itu tak pernah hilang dari Bibir manis nya. Senja sudah mengetahui hal ini akan terjadi dan pasti akan terjadi. Tiba tiba Handphone nya berdering telfon dari Aira pun Masuk.

"Wagilasehhhhh itu cowok bajingan emang, perasaan gue kemarin baru mohon-mohon sama lu buat balikan, masa sekarang udah jalan sama cewek baru? di Caffe tempat gue kerja pula" omel Aira membuat Senja sedikit menjauhkan Handphone dari telinga nya.

"Haha, biarin sih ngapain lu urusin segala lu foto dia. Gue udah nyangka gue udah tau sifat dia kaya gimana, gak perlu di fikirin lah biarin dia malah bagus udah dapet cewek baru yang bisa di kibulin tiap hari" Ucap Senja santai.

"Yah gue kaget dong" Ucap Aira yang kini menyenderkan Tubuh nya di dinding Caffe. "Eh ada orang nanti sambung lagi ya" pamit nya.

Aira bekerja di Caffe tak jauh dari Tokoh Buku yang biasa Senja datangi oleh Aira. Meskipun bukan pekerjaan yang menarik dan menghasilkan banyak Uang namun Wanita tersebut amat menyukai dan selalu bersemangat dalam menjalankan pekerjaan nya tersebut.

Perlahan Senja bangkit dan melihat kearah Jendela kamar kost yang menampakan Bagaimana situasi macet nya jalan Kota Jakarta. Dengan tangan yang masih memegang kopi ia mengambil kursi dan Duduk disana. Terkadang Senja bingung dengan pekerjaan yang ia geluti kini. Jam segini hanya meminum kopi dan bersantai tanpa harus lelah dan bangun pagi untuk bekerja.

Yah pekerjaan nya memang unik menulis, mencurahkan isi kepala dan di bayar begitu saja seterus nya. Senja bekerja sama dengan Penerbit buku yang lumayan di kenal oleh Kalangan penulis tak sedikit judul Buku yang laris di Pasaran dan di terbitkan Oleh perusahaan tempat senja bekerja.

Tugas Senja cukup ringan, hanya membantu proses penerbitan dan Sedikit Membenarkan jika Penulis mendapati kesalahan atau Typo dalam Penulisan.

Ingin rasanya mencari pekerjaan tambahan, bukan merasa tak cukup namun Senja bukan lah tipe wanita yang suka bermalasan dan membuang waktu percuma saja. Jika waktu itu bisa menghasilkan Uang mengapa tidak ia lakukan.

Toh di kampung harus ada Ibu dan Ayah yang menunggu kesuksesan Anak nya ini. Senja kembali meraih Handphone nya dan mengabari teman terdekat jika ada pekerjaan yang bisa Senja kerjaan dan harap untuk menghubungi Senja.

***

"Sayangg ih kamu ayo kita jalan" rengek Wanita di telfon.

"Astaga Nadh, aku harus kerja kamu ngerti dong" ucap Aksara yang kini sedang memakai Sepatu dan bersiap berangkat menuju Caffe. Jam menunjukan pukul 12:00 WIB Caffe akan di buka Setengah Jam lagi Aksara Harus mempercepat langkah untuk sampai disana tepat Waktu.

"Kamu tuh kerja terus kapan ada waktu buat aku sih" rengek nya kembali. Aksara kini menghela nafas panjang, ia tak mau berucap kasar dan meluapkan emosi kepada Wanita kini yang berstatus Pacar dengan nya Tersebut.

"Nadh please, minggu lalu kita udah jalan, seharian aku gunain waktu aku buat Seneng-seneng sama kamu, kamu ngerti lah, aku udah di amanah in sama Pak Yislam untuk jadi Tangan kanan beliau, kamu dukung aku dong harus nya" Ucap Aksara dengan nada lembut dan memenangkan.

Bibir Nadhira kembali bungkam beberapa detik. ia membetulkan posisi duduk nya agar lebih nyaman kini. "Aksara emang gak peka gak pernah ngerti mau nya nanad" ucap nya.

Dada Aksara menjadi panas kini, ingin sekali berteriak dan memaki gadis tersebut. Namun Aksara masih berpegang teguh pada Mau Se salah apapun Wanita Aksara tak berhak membentak atau pun berucap kasar yang dapat melukai hati Wanita tersebut.

"Nadh, Aku mau berangkat kerja dulu yah. Kamu Baik-baik jangan lupa makan yah, sholat juga jangan lupa. See you Aksa sayang nanad" Lalu mematikan telfon tersebut. Dengan Cepat Aksara berlari menuju parkiran untuk mengambil motor dan pergi menuju Caffe.

"Ah di matiin pulak, dasar Aksara" Ucap Nadhira kini kesal. Ia pun bangkit untuk menunaikan Sholat Dhuhur.

Dengan cepat Aksara melajukan Motor dengan kecepatan 80 Km/Jam. Dengan selalu menjaga keseimbangan motor nya. Benar saja macet sudah terlihat di depan mata Aksara pun mendecih ia akan terlambat jika harus menunggu kemacetan kali ini. Ia pun berputar otak dan memilih jalan Pintas melewati Gang sempit di setiap daerah.

Perlahan tapi pasti Aksara berhasil melewati Kemacetan parah di jam Istirahat seperti ini. "Ada kecelakaan rupa nya, pantesan macet" batin nya. Dan kini ia melajukan motor nya tersebut.

***

Malam pun tiba, Senja telah bersiap diri untuk Acara kumpul bersama teman-teman Penerbit nya. Celana Kulot dan Setelan Baju berwarna Biru kini telah di pilih nya, tak lupa Jaket dan Tas kecil yang sudah ia siapkan dan biasa ia pakai jika bepergian. Memakai minyak wangi dan mengambil sepatu lalu mengunci kamar kost yang ia tempati.

Di jam sekian Kost nya memang ramai banyak sekali penghuni kost tengah duduk di depan kamar masing-masing. Ada yang sibuk mengobrol dan meminum kopi atau sedang telfon entah dengan keluarga atau sahabat. Hampir semua penghuni Kost akrab dengan Senja dan berteman baik.

Rata-rata dari mereka adalah pekerja biasa seperti nya. Namun meskipun dengan kesederhanaan tersebut tak membuat Mereka selalu bersyukur dengan apa yang mereka dapat setiap hari nya.

"Senja, sudah cantik mau kemana?" Tanya Ibu Kost yang sedang menjemur pakaian yang sudah ia cuci tadi.

"Eh Ibu, baru keliatan dari mana aja? Senja lagi mau kumpul sama temen bu" jawab nya.

"Oalah, ibu mah di rumah aja, kamu tuh di kamar terus gak pernah keluar" ucap Ibu Kost di selingi tawa.

"Hehe Senja lagi ada tugas gitu bu" ucap nya

"Oh iya senja sini ibu mau bicara sama kamu" Ucap Ibu Kost dengan tangan sedikit melambai pelan membuat Senja sedikit berlari kecil menghampiri Ibu Kost tersebut. Ibu Kost menjelaskan bahwa tarif kost akan naik 30% bulan depan di karenakan sudah banyak kamar kosong dan belum huni, sedang kan Ibu Kost pun sangat butuh uang untuk merenovasi kost an yang Senja tempati. Mendengar hal tersebut Senja memutar Otak, ia harus mencari pekerjaan tambahan sesegera mungkin.

avataravatar
Next chapter