320 Senja Kian Memudar (Gita) 78 [Bahagia Denganmu]

Gita bersyukur sekali dikelilingi orang yang baik dan sayang sama dirinya. Dia tahu saat ini pasti Layinah ingin menanyakan kabar hati bukan kabar secara fisik.

"Alhamdulillah baik, Inn. Udah pokoknya lu tenang aja ya,"

Layinah mengekerutkan dahi. "Tenang soal apa? Emang lu tahu isi hati gue saat ini?"

"Tahu lah, kita sahabatan sudah lama ya, Beb,"

"Dih sotoy si Mamud kita satu ini." Gita mencolek dagu Layinah.

"Heh... jangan main colek, di kira gue ini sabun colek apa. Awas kalau ketahuan Kak Lutfi bisa di marahin lu," Layinah menepis tangan Gita.

Ya, betul sekali apa yang dikatakan oleh Layinah, Abang satu-satunya ini paling enggak rela jika istrinya di colek sama orang lain terutama sama Gita, Adiknya sendiri.

Di sini bisa terlihat bahwa Lutfi sangat posesif terhadap Layinah.

"Iya, deh, mikik Abang Lutfi," ejek Gita.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter