webnovel

Siapa yang Menculik Gadis Kecil Itu?

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Di dalam kediaman Xiao, Xiao Meng dengan pandangan kosong memandang surat rahasia di tangannya tanpa berkata satu patah kata pun.

Lama kemudian, Xiao Meng mengeluarkan desahan dalam. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Hal Utama istana kekaisaran. Matanya penuh dengan kesedihan dan kepedihan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata

"Ayah, apa yang terjadi?" tanya Xiao Yanyu khawatir dengan kerutan di dahinya ketika dia memandang ayahnya yang penuh kesedihan.

Xiao Xiaolong juga melihat ke arah ayahnya dengan bingung. Sejak pagi hari sekali, Xiao Meng melarang mereka meninggalkan rumah. Kedua bersaudara yang berencana pergi ke Restoran Kecil Fang Fang untuk menikmati makanan lezat sangat bingung.

Xiao Yanyu mempunyai pikiran yang tajam dan dia lebih cepat tanggap dibandingkan dengan Ouyang Xiaoyi. Dia dapat menebak alasan ayah mereka melarang meninggalkan kediaman Xiao, kemungkinan demi keselamatan mereka sendiri.

Jika mereka perlu perlindungan bahkan ketika mereka masih berada di dalam kota kekaisaran, hanya ada satu kemungkinan. Kota kekaisaran bukan lagi merupakan tempat yang aman, atau . . . bukan lagi merupakan tempat yang aman untuk orang-orang dengan jabatan penting seperti anak-anak pejabat negara.

"Apakah kota kekaisaran telah masuk ke dalam kekacauan?" suara Xiao Yanyu terdengar seperti kicauan burung ketika dia bertanya kepada Xiao Meng.

Xiao Meng menoleh ke arah Xiao Yanyu. Otot-otot di wajahnya sedikit bergetar sebelum dia perlahan membuka mulutnya.

"Yang Mulia . . . telah meninggal dunia."

Ketika Xiao Yanyu dan Xiao Xiaolong mendengar kata-kata itu, tubuh mereka menggigil dan mata mereka tiba-tiba melebar . . .

Keluarga Xiao bukan satu-satunya yang menerima berita ini. Semua keluarga kaya dan berpengaruh yang tinggal di dalam kota kekaisaran juga menerima informasi ini. Berita kematian sang kaisar seperti tsunami yang langsung menggulung kota kekaisaran.

Pemimpin dari satu generasi, Kaisar Changfeng . . . telah meninggal dunia.

Berita ini seperti gempa bumi yang menggemparkan seluruh Kekaisaran Angin Sejuk.

Situasi di dalam kota kekaisaran sudah tidak terlalu jelas. Dengan meninggalnya sang kaisar, kota kekaisaran tiba-tiba menjadi bergolak. Pertarungan memperebutkan takhta antara putra mahkota dan pangeran kedua telah menjadi perebutan terbuka.

Hal ini dapat terlihat dengan jelas dari larangan keluarga kaya dan berpengaruh terhadap anak-anak mereka agar tetap tinggal di dalam rumah masing-masing.

Dengan dimulainya perebutan takhta, para pangeran akan butuh dukungan. Mereka butuh dukungan dari para pejabat istana dan mereka harus memenangkan sendiri dukungan ini. Agar dapat mendapatkan kesetiaan para pejabat istana, mereka akan melakukan segala cara seperti pemerasan, penculikan . . . Mereka akan menggunakan metode apa pun untuk mencapai tujuan mereka.

Hari ini, berita kematian Kaisar Changfeng telah tersebar. Sang putra mahkota, Ji Chengan dan juga Raja Yu cepat-cepat memasuki istana kekaisaran lalu menuju Hal Utama.

Setelah kira-kira satu jam lebih, putra mahkota dan Raja Yu meninggalkan istana kekaisaran. Setelah mempersiapkan kuda-kuda dan kereta-kereta, mereka mulai berkeliling ke rumah-rumah para pejabat istana untuk mendapatkan dukungan.

Pertarungan antara putra mahkota dan Raja Yu akhirnya berubah menjadi konfrontasi.

…..

Kediaman Zhao, kediaman resmi Menteri Kiri, Zhao Musheng.

Sebagai Menteri Kiri dari Kekaisaran Angin Sejuk, posisi Zhao Musheng sangat hebat bahkan para pangeran harus memperlakukannya dengan hormat. Rankingnya hanya dapat dikalahkan oleh pelindung utama kekaisaran, Xiao Meng.

Zhao Musheng tidak tergolong tua. Dia terlihat sehat jika dilihat dari keseluruhan penampilannya. Namun, warna rambutnya yang merupakan campuran antara hitam dan putih memancarkan aura perubahan.

Dia sedang duduk di kursi kayu berlengan. Matanya sedikit disipitkan sambil menepuk-nepuk perutnya dengan satu tangan.

Tiba-tiba, suara langkah kaki datang dari balik pintu dan satu sosok masuk ke dalam ruangan . . .

"Ayah! Anakmu telah kembali," Zhao Ruge masuk ke dalam ruangan dalam jubah brokat dan menyapa Zhao Musheng dengan hormat, yang sedang duduk di kursi berlengan.

"Apakah masalah telah diselesaikan?" tanya Zhao Musheng dengan matanya yang disipitkan dengan mudah

"Masalah telah diselesaikan tanpa persoalan. Namun . . . Mengapa ayah mengirim orang untuk menculik Ouyang Xiaoyi? Tidakkah kamu takut akan kemarahan orang gila itu,Ouyang Qi?" tanya Zhao Ruge kepada Zhao Musheng bingung. Dia tidak mengerti mengapa mereka berpartisipasi dalam kekacauan dalam situasi seperti ini.

"Ji Changfeng telah mati. Sekarang setelah dia mati, mangkuk sup bernama kota kekaisaran akhirnya akan bergolak. Agar sup ini tambah gurih, kita perlu menambahkan beberapa bumbu . . ." Zhao Musheng membuka matanya. Matanya sangat harmonis dan sepertinya memiliki aura menenangkan.

Kehormatan Zhao Ruge terhadap ayahnya semakin kuat.

"Pergi, dan pastikan gadis itu diperlakukan dengan baik. Kita hanya membawanya kemari untuk mempercepat terjadinya krisis. Jika dia terluka, Ouyang Qi benar-benar akan mencoba membunuh kita. Orang tua itu sangat menyayangi cucu perempuannya itu," kata Zhao Musheng sambil tertawa tertahan.

"Kita akan mempergunakannya untuk membuat masalah dengan putra mahkota dan Raja Yu terlebih dahulu. Biarkan dia mengaduk-aduk mangkuk sup ini . . ."

Zhao Ruge sesaat terkejut dan sepertinya telah mengerti sesuatu. Sekilas senyum tersimpan di ujung mulutnya ketika dia mengangguk dan pergi.

Ketika Zhao Musheng memandang sosok Zhao Ruge yang menghilang, sekali lagi dia tertawa tertahan.

Setelah Zhao Ruge meninggalkan ruangan, dia berjalan menuju ke suatu ruangan yang dijaga oleh dua pendekar tingkat Raja-Perang di dalam kediaman Zhao.

"Awasi gadis itu dengan baik. Dia sangat cerdik. Jangan memberinya kesempatan untuk melarikan diri," kata Zhao Ruge serius.

Kedua pendekar Raja-Perang itu mengangguk serius.

Ketika Zhao Ruge memandang ke dalam ruangan yang sunyi, ujung mulutnya melebar menjadi senyum. "Saya sangat penasaran. Jika Pemilik Bu menyadari bahwa gadis ini diculik . . . Apa yang akan dia perbuat? Apakah dia akan langsung datang membawa bongkahan besi itu? Menarik sekali."

…..

Di dalam istana putra mahkota, sang putra mahkota memaksakan seulas senyum di wajahnya ketika dia memandang ke Ouyang tua yang galak. Sosok tetua ini bukan orang yang patut disulut kemarahannya.

"Tetua, saya bersumpah atas nyawa saya bahwa saya tidak pernah menyentuh rambut Ouyang Xiaoyi sehelai pun." seru Ji Chengan dengan ekspresi serius sambil berpose sedang mengambil sumpah di hadapan Ouyang tua.

"Sialan! Siapa lagi yang melakukan ini kalau bukan kamu? Jika Xiaoyi saya yang berharga kehilangan sehelai rambut saja, saya akan menghancurkan istana putra mahkota kepunyaanmu ini!" Temperamen Ouyang tua tidak baik. Dia mengutuk dan mengumpat sambil menunjuk hidung putra mahkota. Dia memarahi putra mahkota sampai dia hampir kehilangan kesabarannya.

Namun, putra mahkota tidak punya pilihan lain. Dia hanya dapat mempertahankan senyuman paksa ketika dia memandang Ouyang tua pergi dengan gaya berjalan sombong.

Demikian pula, setelah Ouyang tua meninggalkan istana putra mahkota, dia langsung menuju kediaman Raja Yu. Dia juga memarahi Raja Yu, tapi dia tetap belum berhasil mendapatkan informasi apa pun tentang Ouyang Xiaoyi.

Namun, setelah dua pangeran ini dimarahi oleh Ouyang tua, mereka saling memeriksa tindakan satu sama lain dan konfrontasi mereka berdua menjadi kurang mencolok.

Setelah kembali ke kediaman Ouyang, Ouyang tua telah kehilangan aura dominasi yang dimilikinya ketika dia memarahi putra mahkota dan Raja Yu. Ekspresinya menjadi kurang menyenangkan.

Jika Raja Yu dan putra mahkota bukan orang yang bertanggung jawab dalam penculikan Xiaoyi, siapa pelakunya?

Di dalam kota kekaisaran, siapa yang berani menculik cucu perempuan Ouyang Qi?

Ouyang tua sesaat berpikir. Akhirnya, satu nama muncul di dalam pikirannya . . . Zhao Musheng?!

…..

Dalam tiga hari terakhir, jumlah pelanggan yang mengunjungi Restoran Kecil Fang Fang menjadi sedikit sekali. Saking sedikitnya, setiap hari Bu Fang menjadi bosan setengah mati. Dia tidak dapat merasakan pergolakan situasi di dalam kota kekaisaran. Satu-satunya hal yang dapat dia rasakan hanyalah berkurangnya jumlah pelanggan yang datang ke restoran.

Ouyang Xiaoyi juga tidak datang ke restoran selama tiga hari terakhir. Bu Fang mengetahui situasi yang sangat suram kota kekaisaran dari Jin Gemuk, yang datang setiap hari untuk makan. Setiap keluarga berpengaruh sangat berhati-hati dalam memilih pihak mana yang mereka dukung.

Dengan meninggalnya sang kaisar, putra mahkota dan Raja Yu mulai bertarung memperebutkan takhta.

Bu Fang merasa bingung setelah mendengarkan semua informasi ini. Dia sama sekali tidak peduli mengenai pertarungan memperebutkan takhta. Setelah mendengarkan sebentar, dia pergi meninggalkan mereka dengan bingung. Namun, berita kematian sang kaisar tetap membuatnya bersedih.

Namun, dia sangat prihatin mengenai berita penculikan Ouyang Xiaoyi. Bagaimanapun juga, gadis itu masih merupakan pelayan restoran ini, seseorang yang termasuk dalam Restoran Kecil Fang Fang. Karena dia adalah pegawai Bu Fang, dia tidak akan membiarkannya diganggu dengan mudah.

Bu Fang bergelung di kursinya, memandangi hujan salju yang terus turun. Salju putih bersih mulai meliputi seluruh kota kekaisaran dengan lapisan perak, penampilan kota menjadi elok.

"Pemilik Bu, sepertinya kamu sedang tidak sibuk. Sepertinya saya datang di waktu yang tepat." Terdengar suara yang akrab-ringan namun mengandung sedikit kesombongan.

Zhao Ruge berdiri di pintu masuk restoran, melihat ke arah Bu Fang sambil tersenyum.

Next chapter