webnovel

Saya Adalah Seorang Pangeran

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Ketika tuan muda ketiga menyendok Nasi Goreng Telur ke dalam mulutnya, rasa yang kaya langsung menyelimuti indra perasanya. Seakan–akan nasi laksana mutiara berloncatan di dalam mulutnya. Bau harum nasi bercampur dengan telur seperti awan yang menutupi tubuhnya, memberinya perasaan tenggelam dalam lautan keharuman.

Tuan muda ketiga terpikat karena dia tidak pernah mencicipi Nasi Goreng Telur selezat itu. Pikirnya Xiao Xiaolong benar tentang fakta bahwa koki keluarganya tidak dapat membuat Nasi Goreng Telur seenak ini.

Setelah menelan sendok pertama Nasi Goreng Telur, sendok kedua langsung memasuki mulutnya. Di depan makanan lezat, satu–satunya pikiran yang tertinggal di pikirannya adalah menyantapnya. Kehormatan tertinggi yang dapat diberikan kepada seorang koki adalah sepenuhnya meresapi dirimu seluruhnya ke dalam masakan.

Sewaktu Xiao Xiaolong dengan iri menonton adegan tersebut, nafsu makannya juga terpicu. Aroma yang kaya dari Nasi Goreng Telur benar–benar tidak dapat dipercaya. Seakan semua keharuman berkumpul bersama, lalu dilepaskan bersamaan.

Bu Fang dengan tidak tertarik menonton tuan muda ketiga melahap masakan sambil ujung mulutnya melebar menjadi seulas senyum. Di depan masakan lezat, identitas seseorang tidak menjadi masalah. Bahkan seorang kaisar akan tertawan oleh masakan lezat. Dia tidak tahu identitas tuan muda ketiga dan dia juga tidak tertarik. Saat itu, dia hanya tahu bahwa tuan muda ketiga adalah pelanggannya dan hal itu cukup baginya.

Bu Fang segera kembali ke dapur. Dengan luwes diambilnya adonan dan diuleni, lalu dia menarik adonan itu menjadi mie dan merendamnya di dalam air panas. Mie yang sudah matang ditaruh ke dalam mangkuk yang berisi bumbu yang telah terlebih dahulu disiapkan. Dengan sumpit mie diaduk agar bumbu tercampur, semangkuk Mie Kering Campur panas telah siap.

Setelah Mie Kering Campur Kering selesai, Bu Fang tidak menghidangkan langsung. Dia malah mengambil seikat sayuran dari kulkas.

Sayuran itu berwarna hijau tosca dan daunnya subur serta berkilat. Bahkan ada titik-titik air menempel di sayuran itu yang belum dikeringkan. Titik air memantulkan cahaya dan meneruskan sinar hangat.

"Sayuran ini adalah Sayur Ling Ungu liar dipetik dari area gunung di ketinggian sedang dari Gunung Tiandang1. Sayuran ini menerima sinar matahari selama tiga jam dan satu jam kelembapan dari hujan gunung setiap harinya. Tanahnya perlu diairi dengan air dari danau kawah di Gunung Tiandang. Untuk menjaga kesegaran dan nutrisi, sayuran ini harus dipanen pagi-pagi ketika embun belum menguap.

Penjelasan sistem mengenai sayuran secara instan muncul di pikiran Bu Fang. Dia kaget mendengar betapa indah kedengarannya, tidak heran sepiring Oseng-oseng Sayur dapat berharga seratus koin emas.

Gunung Tiandang adalah gunung yang terkenal di Benua Naga Tersembunyi. Di puncak gunung, terdapat danau kawah. Air di danau kawah penuh dengan energi roh yang dikumpulkan dari dunia. Jika orang minum airnya, airnya akan menambah chi dalam tubuh dan tingkat kultivasinya akan bertambah.

Bu Fang bukan pertama kalinya menyiapkan masakan ini dan dia telah mencapai tingkat yang luar biasa ketika memasak masakan itu setelah berlatih berulang kali.

Ketika Bu Fang memindahkan sayuran dari penggorengan dan menaruhnya di piring, sayuran itu terlihat sama dengan saat dia mulai masak, seperti belum dioseng-oseng sama sekali.

Sebetulnya sayur tersebut dapat terjaga kelembapanya karena Bu Fang dengan detail mengontrol tingkat panas sewaktu masak.

Dia membawa Mie Kering Campur dan Oseng-oseng Sayur keluar dari dapur dan meletakkannya di depan Xiao Xiaolong.

"Mie Kering Campur dan Oseng-oseng Sayur untukmu, selamat menikmati," kata Bu Fang datar.

Mata Xiao Xiaolong langsung bersinar sewaktu dia mengambil mangkuk Mie Kering Campur dan mulai melahapnya. Dia sudah menahan lapar mulai dari waktu tuan muda ketiga mulai makan.

Waktu Xiao Xiaolong mulai makan, tuan muda ketiga telah selesai makan. Porsi Nasi Goreng telur terlalu kecil, jadi bisa cepat dihabiskan. Namun, walaupun porsinya tidak banyak, rasanya sangat lezat!

"Lezat sekali!" Tuan muda ketiga menahan diri untuk tidak menjilat mangkuk dan mengacungkan kedua jari jempolnya kepada Bu Fang.

"Pemilik toko, Nasi Goreng Telurmu sangat luar biasa. Saya yakin bahan dan bumbu yang digunakan bukanlah yang biasa karena saya dapat merasakan energi roh dalam Nasi Goreng Telur. Selagi saya makan, saya dapat merasakan tingkat energi murni saya meningkat. Walaupun peningkatannya tidak banyak, hal ini sangat sulit saya dapat."

Tuan muda ketiga terus-menerus memuji. Faktanya, tingkat lima kaisar-Perang seperti dia mampu mengalami sedikit peningkatan, telah membuktikan bahwa Nasi Goreng Telur merupakan masakan luar biasa.

"Kalau tidak salah, telur yang digunakan berasal dari tingkat lima hewan buas setan, Elang Kuda Laut Dalam !"

Bu Fang terkejut melihat tuan muda ketiga karena dia tidak menyangka dia dapat menebak asal telur yang digunakan.

"Nasi Goreng Telur Versi Lebih Baik: Telur yang digunakan adalah telur pertama yang dihasilkan oleh tingkat lima hewan buas kejam, Elang Kuda Laut Dalam. Karena nutrisi dan pengaruh dari energi laut dari laut dalam, telur ini kaya akan energi roh. Nasi yang digunakan adalah Beras Kekaisaran Wuchang dari Dataran Selatan. Butirannya gendut dan penuh nutrisi. Dipilih sebagai persembahan untuk kaisar."

"Betul juga tebakan saya." Pikir tuan muda ketiga ketika senyum lembut muncul di wajahnya. Dia betul, telur yang digunakan berasal dari tingkat lima hewan buas kejam, Elang Kuda Laut Dalam . Dia pernah mencicipi telur itu sebelumnya, namun tidak diolah menjadi Nasi Goreng Telur. Dia memakannya sebagai telur goreng, namun rasa kaya yang diproduksi masih tidak dapat dipercaya.

Di lain pihak, tuan muda ketiga tidak memerhatikan nasi karena dia familiar dengannya. Dia juga memerhatikan sepiring Oseng-oseng Sayur yang dipesan Xiao Xiaolong dan dengan jelas ingat harganya seratus keping koin emas.

Harganya tidak murah, jadi dia penasaran apa yang membuatnya spesial.

"Ada yang spesial dengan sayur ini?" tanya tuan muda ketiga penasaran.

"Sayuran ini adalah Sayur Ling Ungu liar yang dipetik di ketinggian menengah Gunung Tiandang. Dipetik di pagi hari supaya energi rohnya tetap terjaga," jawab Bu Fang.

Ketika tuan muda ketiga mendengar bahwa sayur tersebut adalah Sayur Ling Ungu, dia menyadari alasan di balik harga yang tinggi.

Sayur Ling Ungu adalah sejenis sayur mahal yang hanya dapat tumbuh di kondisi tertentu. Namun, sayur ini adalah bahan unggul yang sangat bagus karena bergizi dan akan mengubah chi tubuh.

Jika sayur ini adalah Sayur Ling Ungu, maka seratus koin emas termasuk murah.

"Sehebat itukah?" mulut Xiao Xiaolong belepotan minyak dari mie. Ketika dia mendengar percakapan antara Bu Fang dan tuan muda ketiga, matanya hidup sambil berkata kepada dirinya sendiri.

Sambil menelan mie dalam mulutnya, Xiao Xiaolong mengambil Sayur Ling Ungu yang subur dan terlihat mentah dengan sumpitnya.

"Apakah ini benar-benar telah matang?" tanya Xiao Xiaolong skeptis.

Dia hanya yakin bahwa sayur itu telah matang setelah dia mencium sedikit keharuman darinya.

Dia menaruh sayur ke dalam mulutnya dan suara gemeretak terdengar ketika dia mengunyah. Mata Xiao Xiaolong langsung melebar terkejut. Dia merasa seperti ada arus dingin yang muncul di dalam mulutnya. Arusnya terasa sedikit manis dan menyelimuti indra pengecapnya, menyegarkannya. Mengalir dari kerongkongan dan masuk ke perut, lalu mengalir ke anggota tubuhnya. Perasaan ini tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, seperti banyak wanita cantik memijat tubuhnya menggunakan tangan-tangan mereka yang lembut.

"Apakah ini benar-benar sayuran!?" Xiao Xiaolong terguncang. Ini adalah pertama kalinya dia makan Oseng-oseng Sayur seperti ini dan dia tidak dapat menjelaskan perasaannya pada saat ini.

"Masakan Oseng-oseng Sayur ini adalah sebuah ujian bagi keterampilan seorang koki. Semua kelembapan dan nutrisi harus dijaga, sang koki haruslah sangat terampil dalam mengatur panas dan memahami waktu yang tepat," komentar tuan muda ketiga, lalu menelan ludah.

Bu Fang mengangguk setuju. Tuan muda ketiga betul. Oseng-oseng Sayur adalah masakan yang paling sulit dimasak dalam hal keterampilan di antara masakan-masakan Bu Fang.

"Dapatkah saya mendapatkan kehormatan untuk mengetahui namamu?" tuan muda ketiga tiba-tiba berdiri dan tersenyum lembut kepada Bu Fang.

"Nama keluarga saya Bu, nama panggilan saya Fang," jawab Bu Fang kaget dan menjawab secara langsung.

"Baiklah, jadi kamu adalah Pemilik Bu. Saya sangat terpesona dengan keterampilan masakmu. Saya akan jujur padamu, saya adalah Ji Chengxue, pangeran ketiga dari Kekaisaran Angin Sejuk." Tuan muda ketiga tersenyum tipis ketika aura percaya diri seorang anggota kekaisaran bersinar dari tubuhnya.

Xiao Xiaolong kaget. "Mengapa tiba-tiba tuan muda memberi tahu identitasnya?"

"Oh." Tanpa ekspresi Bu Fang memandang ke Ji Chengxue, sambil berpikir,"Jadi orang ini adalah seorang pangeran. Seorang pangeran . . . lalu di mana hebatnya?"

Ketika Ji Chengxue melihat bahwa Bu Fang tidak terkejut akan identitasnya, dia sedikit bingung.

"Apakah Pemilik Bu tertarik menjadi koki pribadi saya? Yakinlah bahwa gajimu akan memuaskan, bagaimana dengan seratus kristal per bulan?" kata Ji Chengxue dengan tersenyum. Dia percaya bahwa Bu Fang tidak akan menolak tawaran seperti itu.

Adalah impian banyak koki di kekaisaran untuk menjadi koki pribadi sang pangeran karena hal ini berarti koki tersebut akan langsung terkenal dan diakui kemampuannya.

Selain itu, gaji seratus kristal per bulan bahkan lebih tinggi dari gaji yang diterima oleh koki kekaisaran.

Xiao Xiaolong terdiam sekali lagi oleh tindakan pangeran ketiga yang tidak etis. Apakah dia mencoba untuk merebut Pemilik Bu? Bagaimana dia dapat menemukan Nasi Goreng Telur yang lezat untuk menaikkan tingkat kultivasinya di masa depan?!"

"Pemilik Bu, kamu harus bertahan! Kamu tidak boleh menyerah pada godaan!" jerit Xiao Xiaolong dalam hati.

Bu Fang tanpa ekspresi memandang ke pangeran ketiga yang percaya diri, Ji Chengxue, sementara dia memandang penuh harap padanya.

"Oh . . . Kamu mau saya menjadi koki pribadimu?"

"Betul sekali!"

"Maaf, tapi kamu tidak memenuhi kualifikasi."

Dibawah pandangan penuh harap Ji Chengxue, Bu Fang dengan mudah menjawab.

Next chapter