"Apakah Ikan Masak Tiga?" pikir Bu Fang. Sebagai seorang koki, dia terbiasa dengan masak ikan dan dia mengetahui bahwa ikan itu adalah bahan makanan yang sangat baik.
Jenis ikan yang berbeda dapat digunakan untuk menghasilkan makanan bercita rasa tinggi yang berbeda.
"Ikan Masak Tiga adalah tiga jenis metode untuk memasak ikan: Ikan Masak Angkak, Ikan Rebus, dan Sup Kepala Ikan dengan Tahu. Sistem akan menyediakan bahan dan bumbu segar untuk tuan rumah. Berdasarkan tingkat energi murnimu, ikan air tawar dan ikan air laut tingkat tiga telah tersedia. Sejalan dengan meningkatnya tingkat energi murnimu, tingkat ikan yang disediakan akan naik juga, "suara serius sistem bergema di pikiran Bu Fang.
Dia terdiam untuk beberapa saat karena dia tidak berpikir bahwa Ikan Masak Tiga mengacu pada tiga jenis metode memasak ikan. Bu Fang tidak asing dengan cara memasak ini dan dia pernah makan Ikan Masak Angkak asli di Danau Poyang di Bumi.
Namun, kunci untuk memasak Ikan Masak Angkak adalah alkohol. Arak masak matang dan sangat kuat harus digunakan. Hanya dengan itu aroma arak dapat meresap ke dalam ikan selama proses perendaman dalam bumbu. Normalnya, sepiring Ikan Arak Angkak yang berkualitas diselimuti oleh bebijian angkak merah muda pucat dengan alkohol kaya aroma dan daging ikan akan berwarna merah menarik seperti merah permen.
"Alkohol adalah kunci untuk membuat masakan ini, tapi apakah sistem akan menyiapkannya?" pikir Bu Fang.
"Untuk metode memasak Ikan Masak Angkak, endapan arak masak terbaik akan disediakan setiap hari. Namun, tuan rumah harus secara manual memarinasi ikan," kata sistem.
Bu Fang mengangguk. Karena sistem akan menyediakan bebijian angkak arak masak, tidak akan ada masalah dalam memasak Ikan Masak Angkak.
Bu Fang sangat familiar dengan kedua masakan; Ikan Rebus dan Sup Kepala Ikan dengan Tahu. Ikan Rebus adalah masakan popular di Bumi yang dijual oleh penjaja makanan di pinggir jalan hingga malam datang.
Di lain pihak, Sup Kepala Ikan dengan Tahu adalah masakan rumah yang tidak biasa. Namun, memasak masakan tersebut masih belum merupakan suatu masalah bagi Bu Fang.
"Tuan rumah telah menyelesaikan misi jangka pendek. Penghasilan sekarang adalah seratus kristal yang dikonversi ke energi murni yang setara dengan sepuluh kristal, tingkat energi murni telah meningkat menjadi Ahli-Perang. Tuanku, selamat atas kenaikan tingkat energimu! Kamu telah mengambil langkah selanjutnya untuk menjadi Dewa Masak! Kerja keraslah, anak muda!" kata sistem serius.
Pengumuman sistem membuat Bu Fang senang lalu dia memanggil panel karakter.
Tuan rumah : Bu Fang
Tingkat Kultivasi Energi Murni: Tidak Ada (Sebagai Dewa Masak di dunia fantasi, kamu seharusnya menggunakan energi murni ketika memasak. Kerja keraslah, anak muda.)
Bakat Memasak: Belum Terbuka
Kemampuan: Belum Terbuka
Peralatan: Belum Terbuka
Dewa Masak ranking keseluruhan: Pemula (Tingkat Kultivasimu akhirnya berada di jalan yang benar. Kerja keraslah, anak muda.)
Tingkat Sistem: Dua Bintang (Rasio konversi di dua puluh persen, mendapat izin untuk mengeluarkan perabot rumah, pelanggan diperbolehkan untuk membawa bahan dan bumbu lebih rendah dari tingkat tiga.)
Bu Fang menghela napas berat. Dia mengangkat tangannya dan tubuhnya mulai bersinar, seakan energi tidak terlihat bersirkulasi di dalamnya.
Ahli-Perang tingkat dua tidak dapat mengeluarkan energi murni di luar tubuhnya tapi terlihat sewaktu bersirkulasi di dalam tubuh. Sewaktu sirkulasi energi murni di dalam tubuh berlangsung, Bu Fang merasa makin lama makin bersemangat dan kepenatannya sedikit demi sedikit menghilang; bahkan ada ketidakmurnian hitam yang dikeluarkan dari tubuhnya.
Jika adegan ini dilihat oleh orang lain, mereka pastinya akan terkejut. Bu Fang mengalami sebuah metamorfosis: suatu proses yang hanya akan muncul pada seseorang yang akan menjadi tingkat empat Roh-Perang.
Ketika Bu Fang menyentuh dadanya dan merasakan otot yang mengembang, sebuah senyum kaku muncul di wajahnya. Sebagai seorang koki diperlukan fisik yang kuat. Walaupun sistem hanya menaikkan tingkat energi murni dan tidak menanamkan seni bela diri padanya, hal ini lebih dari cukup.
Karana sistem didesain untuk menciptakan seorang koki, bukan petarung. Dengan bantuan sistem, tujuannya adalah untuk menjadi Dewa Masak.
Bau tidak enak dari ketidakmurnian yang dikeluarkan tubuhnya membuat Bu Fang berkerut tidak nyaman dan dia pergi mandi.
Setelah menyegarkan diri, Bu Fang memakai baju baru dan masuk ke dapur. Dia tidak sabar untuk mencoba teknik yang baru dipelajari.
Sebuah tong arak masak secara misterius muncul di ujung dapur, menyebabkan Bu Fang menaikkan alisnya terkejut. Dia cepat-cepat menyadari bahwa tong tersebut mungkin disiapkan oleh sistem untuk masak Ikan Masak Angkak.
Untuk dapat memasak Ikan Masak Angkak, alkohol yang digunakan haruslah alkohol berkualitas tinggi. Sewaktu Bu Fang membuka tutup kain tong arak masak, keluarlah aroma pekat arak masak1. Bu Fang mengernyitkan hidungnya dan wajahnya bersemu merah. )
"Aroma arak yang sangat pekat!"
Bu Fang melihat ke dalam tong arak dan melihat bahwa permukaannya dilapisi oleh lapisan bebijian angkak yang terendam arak masak halus dan penuh aroma. Dengan menggunakan sendok bambu untuk menyendok bebijian angkak, Bu Fang membawanya ke dekat hidung dan mencium. Baunya sedikit asam dengan sedikit manis. Ketika dia menggesek bebijian angkak di antara jarinya, jarinya terasa lembut dan lengket. Tidak salah lagi, tong itu berisi bebijian angkak yang unggul. Baik bebijian angkak maupun arak masak yang dihasilkan merupakan produk berkualitas tinggi.
"Seperti dikatakan oleh sistem, kualitas produk ini adalah yang terbaik!"
Setelah Bu Fang menutup tong ar, pandangannya mendarat pada akuarium ikan yang terletak di di ujung dapur lain dengan dua ikan berenang dengan malas di dalamnya.
Bu Fang belum pernah melihat spesies ikan ini sebelumnya. Dia yakin bahwa mereka tidak hidup di Bumi. Seekor ikan mempunyai sinar biru yang berpendar lembut di sekitar badannya; matanya bergerak-gerak hidup dan badannya berbentuk sempurna. Ikan satu lagi jauh lebih terlihat galak; kepalanya menonjol keluar dan badannya berwarna hitam pekat dengan sisik yang berkilat.
Bu Fang tanpa ekspresi berdiri di depan aquarium dengan lengan tergulung dan memandang dua ikan tersebut. Mendadak, kedua tangannya bergerak dengan cepat masuk ke air. Sewaktu permukaan air beriak-riak, dia sudah menangkap ikan di tangannya. Reaksi ikan tersebut juga cepat dan mendadak mengeluarkan gelombang kejut.
Bagaimanapun juga, ikan itu bukan ikan biasa melainkan tingkat tiga hewan buas roh. Walaupun ikan itu lemah dalam bertarung, dia masih dapat melawan.
Bu Fang seperti seorang nelayan berpengalaman ketika jari-jarinya memegang ikan itu di sekeliling tubuhnya dengan ketat dan ikan itu lama-kelamaan berhenti melawan. Ikan itu pada akhirnya diambil dari air dan diletakkan di talenan.
Dapur direnovasi dan disiapkan oleh sistem, jadi semua jenis peralatan dapur tersedia di sini. Bu Fang mengambil sembarang pisau dapur; pisau itu berkilat dengan kejam namun tidak memengaruhi gerakannya.
"Tingkat tiga Ikan Laut Es adalah jenis ikan air laut yang ditangkap di perairan timur laut Kekaisaran Angin Sejuk. Badannya mengeluarkan pijar warna biru, dagingnya mengandung energi dingin dan juga berisi energi roh. Bahan masakan yang unggul."
Ranking yang diberikan sistem kepada ikan berpijar-biru tidak rendah, karena pada prinsipnya sistem tidak akan menyiapkan bahan masakan berkualitas rendah. Ini hal yang biasa, karena bahan masakan yang baik adalah kebutuhan untuk memasak masakan bercita rasa tinggi. Rasanya akan berbeda sangat jauh jika bahan masakan berkualitas buruk yang digunakan.
Dengan menyalurkan energi murni ke telapak tangannya, Bu Fang menggunakan sisi datar pisau untuk memukul kepala ikan. Ikan itu, yang tadinya masih melawan beberapa saat yang lalu, mendadak menjadi terdiam.
Bu Fang dengan ahli menguliti dan membersihkan isi perut ikan. Sebentar kemudian, seekor Ikan Laut Es dengan sukses telah dibersihkan. Dia berjalan ke tong arak dan membukanya. Setelah mengisi perut ikan dengan bebijian angkak, dia memasukkan seluruh tubuh ikan ke dalam tong arak masak untuk memarinasinya.
"Tong arak spesial dapat mempercepat proses marinasi. Perkiraan waktu hingga selesai adalah tiga jam," sistem mengumumkan.
Bu Fang terkejut, lalu menganggukkan kepalanya. Jika proses marinasi dapat dipercepat, maka dia dapat menjualnya waktu restoran buka.
Setelah meletakkan Ikan Laut Es ke dalam tong arak, Bu Fang mulai menyiapkan masakan kedua.
Jumlah ikan dalam aquarium bertambah menjadi dua lagi. Tanpa sepengetahuannya, sistem telah mengganti stok ikan untuk menjamin Bu Fang selalu memiliki akses ke bahan masakannya.
Kali ini Bu Fang menjaring ikan hitam gemuk. Setelah membersihkannya, dia memotong kepalanya dan mulai memasak Sup Kepala Ikan dengan Tahu.
Dari kulkas, Bu Fang mengambil tahu seputih mutiara dan mulai memasak.
"Tingkat tiga Gurame Perak Guntur adalah jenis ikan air tawar yang ditangkap di Danau Besar Daratan Selatan di Kekaisaran Angin Sejuk. Kepalanya besar dan dagingnya banyak; rasanya menyegarkan dengan sedikit sensasi tajam. Bahan masakan yang unggul."
"Tahu Es-Kristal Giok dibuat dengan menggunakan Kacang Kedele Energi Roh Sangat Elok dari bagian utara Kekaisaran Angin Sejuk. Kacang kedelenya digiling dengan tangan dan proses pembuatannya rumit. Kacang ini digunakan sebagai persembahan bagi sang kaisar.
Karena ikan dan tahu yang dipilih merupakan bahan yang luar biasa, Bu Fang dipenuhi pengharapan untuk sop kepala-ikan dengan tahu.
Ketika Bu Fang membuka tutup panci, keharuman pekat dengan sedikit wangi daging keluar dari panci ke dalam indra penciumannya. Dia tanpa sadar mengambil napas dalam-dalam yang menyebabkan bunyi keroncongan dari perutnya.
Bersamaan dengan saat itu, loli kecil yang merasa bosan yang tinggal di kamar tamu mendadak mengendus-endus beberapa kali. Matanya yang besar dan elok sedikit berputar dan dipenuhi kebahagiaan,
"Harum sekali! Apakah pemilik yang mati rasa itu memasak sesuatu yang lezat? Harum ini . . . Ini bukan Nasi Goreng Telur!" Gadis kecil ini mempunyai indra penciuman yang bagus. Dia cepat-cepat turun dari tempat tidur dan berlari dari kamar tamu.
Di dapur, Bu Fang baru saja menyendok sop kepala ikan dengan tahu dari panci.
Hanya dengan sup seputih susu, kepala ikan yang lembut dan gemuk, dan tahu laksana mutiara, masakan ini adalah kombinasi paling primitif dari ikan dan tahu.
Sup Kepala Ikan dengan Tahu yang menggiurkan dan menggugah selera lalu disajikan di atas meja.