webnovel

Asisten Robot dari Toko Kecil Fang Fang

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Tepat sekali! Bu Fang adalah orang yang picik!

Pada dasarnya, dia bukanlah seorang pria yang bersopan santun. Walaupun dia berambisi untuk menjadi Dewa Masak, hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa dia adalah seorang manusia biasa yang berasal dari Bumi.

"Selamat menikmati," Bu Fang tanpa ekspresi berkata pada Sun Qixiang, yang bersemangat memelototi Nasi Goreng Telur.

"Minggir! Jangan ganggu saya waktu saya makan!" Sun Qixiang tidak sabar mengusir Bu Fang.

Bu Fang mengerutkan bibirnya dan berpikir, "Kita lihat apakah kamu masih bisa bersikap pongah setelah kamu mencoba sendok pertama."

Sun Qixiang tidak lagi memedulikan Bu Fang dan akan mulai makan. Mendadak, dia teringat sesuatu dan menoleh ke arah Xiao Yanyu. Saat itu, dia sudah mengenakan cadarnya kembali dan sekali lagi dia terlihat terhormat dan anggun. Dia berkata padanya, "Saya memesan banyak masakan, apakah kamu mau makan bersamaku?"

Xiao Yanyu berkerut dan tidak biasanya ragu ketika dia teringat akan kelezatan Nasi Goreng Telur. Dia ingin memesan satu porsi lagi namun dia tidak punya cukup uang dan peraturan restoran hanya memperbolehkan satu porsi per pelanggan.

Sepertinya boleh juga jika ada yang mau mentraktirnya.

Namun, sebelum Xiao Yanyu dapat menjawab, Bu Fang yang duduk di dekat situ membuka mulutnya dan berkata, " Hanya pelanggan yang memesan Nasi Goreng Telur yang boleh memakannya. Jika orang lain yang makan, hal itu akan dianggap sebagai pelanggaran dan pelanggan akan dimasukkan ke dalam daftar hitam."

"Apa?! Kamu pikir saya takut? Kalau saya mau makan, siapa yang peduli dengan peraturan! Saya akan menyuruh seseorang memukulimu hingga setengah mati, lalu membuat kamu memasak! Kamu pikir restoran sekecil ini bisa melakukan apa pada saya?"

Sun Qixiang melotot dengan marah ke arah Bu Fang. Dia akan berbagi makanan dengan Xiao Yanyu yang cantik jika bukan karena interupsinya!

"Oh, ada satu lagi yang saya lupa beri tahu. Bukan hanya kamu yang masuk daftar hitam, jika dia juga ikut makan, dia juga akan masuk ke dalam daftar hitam. Kamu mungkin tidak paham dengan keseriusan daftar hitam, tapi.. silakan dicoba, " kata Bu Fang santai.

Setelah Bu Fang selesai berbicara, Xiao Yanyu buru–buru mengusir pikiran keinginan makan Nasi Goreng Telurnya Sun Qixiang.

Sun Qixiang mendengus dingin. Dia tidak peduli sedikit pun dengan ancaman Bu Fang. Mengapa seorang playboy seperti dirinya takut terhadap koki restoran kecil seperti dia? Lalu kenapa kalau dia masuk ke daftar hitam? Semua ini hanyalah sebuah permainan baginya.

Sun Qixiang tidak mengatakan apa-apa lagi. Ketika dia melihat hidangan lezat di hadapannya, nafsu makannya mendadak bergelora. Nasi Goreng Telur di hadapannya bersinar terang keemasan membuat matanya silau.

Ketika dia menyendokkan Nasi Goreng Telur dengan sendok porselen biru putih, keharuman datang dari mengkuk itu, laksana bom aroma meledak dan memenuhi rongga–rongga penciumannya. Dia terpikat olehnya.

Dia tanpa sungkan menyendokkan sendok itu ke dalam mulutnya. Nasi laksana mutiara berputar di antara gigi dan lidahnya, di dalam mulutnya seperti ada pijat memijat.

"Sedap sekali!"

Mata Sun Qixiang bersinar ketika dia menyendokkan sendok demi sendok Nasi Goreng Telur ke dalam mulutnya.

Wajah Bu Fang yang tanpa ekspresi akhirnya tersenyum ketika dia melihat Sun Qixiang melahap habis makanannya.

Xiao Yanyu memandangi Nasi Goreng Telur yang dimakan Sun Qixiang ketika dia mendeteksi getaran kecil yang berasal dari tubuh Bu Fang. Ketika dia melihat ke arahnya dengan penasaran, dia melihat senyum kaku di wajahnya.

"Eh? Hmm? Dia.. Dia benar–benar tersenyum?"

Xiao Yanyu sedikit terkejut. Sejak dia memasuki restoran, kesan yang dipancarkan oleh Bu Fang adalah koki yang dingin dan congkak. Sulit sekali membayangkan dia tersenyum.

"Hah!!!"

Ketika Xiao Yanyu memfokuskan perhatiannya pada Bu Fang, Sun Qixiang yang sedang menikmati makanannya tiba–tiba berhenti makan dan matanya melebar.

Dalam beberapa detik, wajahnya berubah dari putih ke merah, lalu merah ke ungu!

Dengan teriakan, Sun Qixiang membuka mulutnya dan memuntahkan butiran–butiran nasi. Dia melompat–lompat di tempat dengan kedua tangan di sekeliling lehernya sambil menjulurkan lidah.

"Pedas… Pedas! Terlalu pedas!"

Air mata mengalir di muka Sun Qixiang. Dia merasa seluruh tubuhnya melengkung karena panas dan dunia ini tidak nyata.

Bagaimana mungkin ada tingkat kepedasan yang mengerikan ada di dunia ini?

"Air! Saya butuh air!" Sun Qiaxiang berlari-lari mengitari restoran kecil untuk mencari air. Sensasi terbakar dalam mulutnya membuat seluruh mulutnya mulai mati rasa dan mukanya penuh air mata.

Bu Fang sedang duduk di kursi ketika dia dengan tidak tertarik menonton Sun Qixiang berlari berputar–putar.

Mendadak, Sun Qixiang berlari menuju dapur. Karena dia tidak dapat menemukan air dimanapun juga, dia ingin masuk ke dapur untuk mencari air.

Sesaat sebelum Sun Qixiang akan memasuki dapur, sebuah tangan mekanik muncul entah dari mana dan melemparnya keluar.

"Dapur adalah area terbatas, yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun juga yang tidak berkepentingan."

Asisten robot Bu Fang berdiri di pintu masuk dapur dan berbicara dengan suara mekanikal.

Xiao Yanyu dan Xiao Xiaolong tak dapat berkata apapun ketika mereka menonton adegan itu terjadi.

Xiao Yanyu tiba–tiba menoleh ke arah Bu Fang. Pikirnya, "Apakah dia yang melakukan ini? Inikah caranya membalas dendam? Menakutkan… Bagaimana mungkin dia dapat menambahkan saus cabai ke dalam masakan bercita rasa tinggi, hal itu sangat tidak manusiawi!"

"Tuan muda… Ini air!"

Anak buah Sun Qixiang cepat tanggap. Ketika dia melihat Sun Qixiang melompat mencari air, dia sudah berlari mencari air dan kembali membawa sekantung air.

Gluk gluk!

Sun Qixiang menghabiskan air sekantung dengan sekali tenggak sebelum rasa pedas di dalam mulutnya menghilang. Untunglah dia tidak makan terlalu banyak, jika tidak rasa pedas akan terasa lebih lama lagi.

"Kamu cari mati! Beraninya kamu mencampur makananku dengan bahan yang tidak seharusnya kamu masukkan!" kata Sun Qixiang murka sambil membuang kantung air ke lantai.

Bu Fang tanpa ekspresi duduk di kursi dan menunjuk masakannya, "Jika kamu tidak menghabiskan makanan yang dipesan, makanan itu akan dianggap makanan sisa dan kamu akan dimasukan dalam daftar hitam."

"Daftar hitam?! Jangan bicara tentang daftar hitam bodohmu dengan saya! Saya akan menutup restoranmu hari ini!" Sun Qixiang dengan murka menggemeretakkan giginya dan menunjuk Bu Fang dengan kipas kertasnya.

"Saya ingin restoran ini dihancurkan!"

Sun Qixiang memerintahkan anak buahnya yang berdiri di belakangnya.

Anak buahnya mendadak bersemangat, menghancurkan restoran adalah kegiatan favoritnya. Diambilnya kursi dengan gaya yang berpengalaman dan akan dilemparkan ke sebuah meja. Namun, sebelum dia dapat melempar kursi itu, tangan kirinya dipelintir.

Anak buah itu berteriak kesakitan. Sebuah robot muncul di belakangnya, robot itu menggerakkan tangannya dan dengan mudah memelintir tangan si anak buah.

"Tukang bikin masalah! Namamu dimasukan ke dalam daftar hitam dan karena itu kamu dilarang masuk ke Restoran Kecil Fang Fang." Sebuah suara mekanikal mengumumkan dengan serius.

Si anak buah diangkat oleh robot itu dan dengan lembut dilemparkan keluar restoran. Dia mendarat dengan muka terlebih dahulu ke kubangan lumpur, sambil mengerang kesakitan.

"Berani sekali kamu melawan?! Saya dapat dengan mudah menyuruh seratus orang dalam hitungan menit untuk menghancurkan restoran ini!"

Sun Qixiang bergetar penuh kemarahan, dia tidak percaya ada orang biasa yang berani melawannya di dalam kota kekaisaran.

"Whitey, buka pakaiannya dan lemparkan dia keluar. Dia harus dihukum karena membuang–buang makanan." Bu Fang berdiri, menguap dan berkata kepada robot itu, Whitey. Lalu, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Jam buka restoran sudah hampir berakhir, sudah waktunya tutup."

"Beraninya kamu tidak memedulikan saya? Saya adalah tingkat tiga Maniak-Perang, membunuhmu tidak berbeda dengan melumat semut!" Sun Qixiang berteriak marah. Jubah warna–warninya mulai melambai dan tubuhnya bersinar.

"Pletok!"

Robot itu, Whitey, memukul Sun Qixiang di kepala, membuatnya jatuh ke lantai dan terbengong–bengong. Energi murni yang dikumpulkan dari dalam tubuhnya langsung menghilang.

Setelah itu, bunyi baju dirobek terdengar di seluruh restoran kecil!

"Sial! Kamu serius menelanjangi saya?! Kamu tahu siapa saya?! Saya adalah…"

"Pletok!" Mata Whitey berkilat dan robot itu memukul kepala Sun Qixiang sekali lagi, membuat dia pusing tujuh keliling.

Sun Qixiang ditelanjangi kecuali cawat dan segala yang berharga yang ada padanya diambil. Dia dengan lembut dilemparkan dengan lengkungan yang indah dan mendarat di pintu masuk restoran.

Sun Qixiang masih pusing ketika dia duduk menggigil kedinginan karena udara dingin.

Lalu dia tiba–tiba mendengar langkah–langkah kaki dan sepasang sepatu kulit naga bersisik muncul di sudut matanya…

Zhao Ruge melihat Sun Qixiang yang hampir tidak mengenakan apapun dan hanya memakai satu potong kain dan membuat suara berdecak.

"Bagaimana Sun Qixiang yang hebat bisa berakhir di keadaan yang memalukan hanya karena makan masakan?"

Next chapter