4 Masalalu

Semakin lama aku semakin matang menghadapi semua masalah hidupku, tak jarang juga masalah berat datang silih berganti, aku memang sudah tak bersekolah, tapi aku terus belajar dari ketertinggalanku. aku yakin aku pasti bisa mendapatkan apa yang harus aku dapatkan, aku yakin tuhan tidak salah menempatkan garis takdirku.

Kini aku sudah beranjak dewasa, akupun juga sudah bisa sekolah dengan beasiswa, ada seseorang yang begitu baik membantuku mendapatkan beasiswa penuh bahkan hingga mendapatkan uang saku, aku mendapatkan beasiswa itu di sekolah swasta terbaik di kota ku, hingga aku tidak perlu mencari uang lagi, aku bisa mengumpulkan uang saku dari beasiswa untuk menyambung hidupku.

Kriiiinggg ....

Bel sekolah berbunyi, aku SMA kelas 2 di SMA pertiwi.

"Selamat pagi anak anak!! Hari ini kalian ada teman baru di kelas, semoga kalian bisa berteman dengan baik ya... Silahkan masuk nak!" Guru mempersilahkan ku masuk dan berkenalan.

"Perkenalkan nama ku Alesha Anugrah, biasa di panggil Alesha."

"Silahkan duduk di bangku yang kosong itu ya."

"Baik bu."

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah, aku duduk dibangku kosong disebelah perempuan cantik, kelihatannya dia sosok yang periang.

"Hai..boleh kenalan? Namaku Alesha" Kataku sambil tersenyum

"Hai... Namaku Elea, oiya kamu pasti penerima beasiswa itukan? Kamu hebat yah.." Elea begitu ramah, wajahnya yang kalem dan cantik ditambah keramahannya membuat Elea semakin mempesona, tiba tiba aku jadi teringat Langit, sekarang dimana ya Langit, sahabat terbaikku...

("Mulai saat ini kita adalah sahabat! Aku janji, aku akan slalu ada apapun masalahmu.")

"Alesha!! Heyy kok ngelamun"

"Eh.. Iya iya maaf maaf, tadi aku keinget sesuatu."

"Emang inget apaan? Kan masih pertama masuk, belum ada pr kan."

"Eh iya iya.. Maaf ,aku cuma inget dulu punya sahabat, baikkk banget, dia janji bakal slalu ada buat aku, tapi... sekarang aku gak tau dia kemana."

Tiba tiba guru memberikan pekerjaan yang harus ku kerjakan dengan sepenuh hati.

"Anak anak kerjakan halaman 28 sampai halaman 31 ya!"

"Siap bu."

.....

"Bulan, besok hari ulang tahunku! Apa mama masih ingat ya?" Curhatku kepada Bulan

"Selamat ulang tahun kami ucapkan, selamat ulang tahun Aleshaaa..." Ucap Langit sambil bernyanyi

"Aku punya sesuatu buat kamu, tapi  kamu harus tutup mata dulu!!"

"Apaan sih Langit."

"Udah, tutup mata duluuu."

Aku tak tau apa yang dilakukan Langit, ia begitu antusias sekali.

"Sekarang buka matanya." Suruh Langit

"Waaah boneka bulan, cantik bangeett.. Ada buku jugaaa, Makasihhh." Langit memberiku sebuah boneka berbentuk bulan berwarna kuning warna favoritku.

"Disitu ada surat kecil, dan kamu harus membukanya dirumah, tidak boleh disini."

"Kamu pasti malu ya.... Hahahhaa Langit, kamu bisakan janji?"

"Janji apa?" Langit bertanya seakan menelisik mataku.

"Janji selalu menjadi teman dan sahabatku." Aku berkata sambil berkaca kaca.

"JANJI !! aku janji, mulai saat ini kita adalah sahabat, aku janji aku akan selalu ada apapun masalahmu!" Janji Langit sambil menautkan jari kelingkingnya dengan kelingkingku.

Sesampainya dirumah, aku sudah sangat mengantuk dan aku tertidur pulas memeluk bulan, maksudku boneka bulan, padahal aku ingin membuka surat dari Langit, karena tertidur aku jadi lupa.

Aku menjalani aktivitasku seperti biasa, bangun pagi pagi sekali, lalu mencari sampah, dan pulang larut malam, tapi kali ini aku langsung menuju ke tepi danau, siapa tau ada Langit disana.

"Kok gak ada siapa siapa yaa....Langit kemana? Biasanya jam segini sudah disini??"

Aku celingak celinguk melihat sekitar, dimana langit?

"Sudah semakin malam, Langit juga belum kelihatan, menyebalkan !! Hari ini kan ulangtahunku, Mama gak ingat ulang tahunku."

Tiba tiba ada suara dari arah lain.

"Aleshaaa... Sini kamu, dicariin dari tadi."

Hah suara mama, pasti mama ingin mengucapkan ulang tahun..

"Ada apa ma? Mama ingin mengucapkan ulang tahun kan?"

"Ulang tahun? Gak ada ulangtahun, pulang sekarang!!!!"

Kan mama bukan ibu kandungku, pasti ulangtahunku juga bukan hal yang spesial buat mama (kataku didalam hati)

Sudah dua hari aku menunggu Langit disini, tapi dia sama sekali tidak datang, aku sudah mengunjungi rumahnya, tapi rumahnya sangat sepi, seperti tidak ada tanda tanda kehidupan.

"Oiya, kan Langit memberi aku surat, aku baca deh, siapa tau ada tanda tanda langit dimana."

Hai ALESHA... Selamat ulangtahun yang ke 8 tahun ya... Semoga bahagia, kamu harus selalu yakin, kalo kamu itu anugerah untuk orang orang disekitarmu, seperti nama kamu, ALESHA ANUGRAH hehe...

Boneka lucu kan, kaya kamu, cantik juga kaya kamu.. Aku juga bawain buku buku aku, semoga kamu tambah semangat belajar ya...

Aku mau memberi tahu, sebenarnya aku ingin memberi tahu langsung, tapi aku takut kamau marah, jangan marah ya....

Mulai besok aku sudah pindah rumah, aku harus pindah ke Amerika ikut Orang tuaku, tapi aku janji aku akan kembali untukmu, oiya kemarin aku mendengar kamu bernyanyi, suara kamu bagus hehe..  Kalo kamu rindu aku, peluk saja boneka itu

Sampai bertemu...

Salam manis

DIRGANTARA LANGIT

"Jadii...Langittt?? Kamu jahatttt kamu ninggalin aku, kamu udah janji tapi kamu ingkarin kamuuu...hikksss"

Aku menangis sejadi jadinya, aku menyesal, kenapa aku tidak membacanya dari kemarin, dan sekarang aku kehilangan sahabatku.

.....

"Alesha... Alesha... Kok kamu nangis?" Elea datang membuyarkan ingatanku tentang Langit, aku memang sendiri di kantin, tidak ada yang mau berteman dengan  si miskin ini, kecuali Elea.

"Eh enggak.. Gak papa kok." Jawabku sambil mengusapair mataku.

"Kamu pasti keinget Sahabat kamu kan? Sudah lah, dulu ya dulu, sekarang ya sekarang, gak usah diinget inget lagi, sahabat kamu itu pasti pengen yang terbaik buat kamu, sudah ya.., kamu gak jajan?"

"Udah tadi, kamu aja yang makan."

"Yaudah aku pesen dulu ya.."

"Iya..." Jawabku sambil tersenyum...

"Hahhhhh" Tiba tiba, ada guyuran es yang menimpaku

avataravatar
Next chapter