50 Terlalu Mahal!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Aku adalah Batu Cakrawala, bukan jin dalam gelang! Aku ada di sini secara khusus untuk mencarimu, jadi cepatlah tawar harga untukku. Semuanya akan kujelaskan nanti. Cepat! Cepat!" Suara itu mendesak lagi dan lagi.

Batu Cakrawala?

Nama itu sepertinya sangat mewah. Apakah ada jin yang tinggal di dalam Batu Cakrawala?

Bukannya tidak mungkin batu itu bisa berubah menjadi jin. Namun, suara itu terdengar aneh, seperti robot dan hampir tak bernyawa.

Dan mengapa batu itu secara khusus mencarinya?

Gu Xi Jiu ragu-ragu sejenak, dan ketika dia melihat ke arah panggung, harganya sudah naik menjadi 200.000 dolar.

"Terlalu mahal!" Gu Xi Jiu bersandar di pagar dan menyatakan pikirannya.

"Dasar gadis pelit! Aku adalah Batu Cakrawala yang bernilai lebih dari ratusan ribu dolar."

Sepertinya gelang giok ini sombong dan memiliki opini tinggi tentang dirinya sendiri.

Gu Xi Jiu berkata terus terang, "Kamu tidak bernilai."

"Kamu ... bagaimana bisa kamu menghinaku? Kamu …."

"Akan kuhitung sampai tiga dan beri aku alasan untuk membelimu, atau ... Haha!" Gu Xi Jiu tersenyum tanpa ampun, "Satu!"

Suara itu terdengar marah, "Kamu ....!"

"Dua!"

"Baiklah …." suara itu akhirnya menyerah. Suara itu diam sesaat dan berkata, "Aku dibentuk oleh alam semesta. Jadi, aku tahu semua yang perlu diketahui di dunia."

Kedengarannya batu ini punya fungsi serbatahu seperti yang dilakukan Google, dan sepertinya bermanfaat baginya. Namun, dia tidak tahu apakah itu hanya rekaan belaka.

Gu Xi Jiu mengetuk-ngetuk pagar dengan jari-jarinya dan mempertimbangkannya.

"Hei, gadis, bagaimana mungkin kamu meragukan aku?" Suara itu mencibir, lalu perlahan tetapi tiba-tiba melontarkan kata, "Kloning …."

Gu Xi Jiu terpana. Gelang ini benar-benar tahu rahasianya. Sepertinya batu ini memang punya beberapa keterampilan.

"Hei, gadis, aku bukan sembarang gelang. Aku adalah Batu Cakrawala. Aku adalah sesuatu yang layak diperebutkan sampai mati."

Gu Xi Jiu tidak yakin, "Kamu terlalu mencolok. Jika aku memilikimu, aku akan menjadi pusat perhatian. Kalau sudah seperti itu, bagaimana aku bisa keluar masuk ke tempat lain sesuka hatiku?"

"Hei gadis, jangan khawatir. Setelah kamu membeliku, aku akan punya cara untuk menyamarkan kilauku. Baiklah, cepat pikirkan cara untuk mendapat lebih banyak uang. Kamu tidak akan mampu bayar hanya dengan beberapa dolar di sakumu."

Suara itu tiba-tiba memikirkan sebuah ide, "Sepertinya kamu tidak akan punya cukup waktu mencari banyak uang untuk membeliku. Mengapa tidak gunakan Rumput Ilusi untuk ditukar denganku? Pangeran Keempat pasti akan menawar barang itu dan menukarnya denganku."

"Tidak, Rumput Ilusi jauh lebih berharga daripada kamu." Gu Xi Jiu menolak mentah-mentah.

"Hei gadis, apa maksudmu? Apakah rumput itu lebih berharga daripada aku? Tidak mungkin …." Suara itu terdengar marah dan berteriak dalam benak Gu Xi Jiu.

"Sst! Diam! Akan kupikirkan cara untuk menawarmu."

"Benarkah? Tetapi harga sudah naik menjadi 330.000 dolar. Dari mana kamu akan mendapat uang sebesar itu? Kamu berencana merampok orang? Kita tidak diizinkan merampok di sini, lagi pula sekarang sudah larut …."

"Diam, aku tidak akan menawarmu jika kamu terus mengganggu. Aku punya cara, oke?"

Ketika Gu Xi Jiu bicara dengan batu giok itu, dia menggunakan Kinesis, sehingga orang-orang lain tidak bisa lihat atau dengar apa pun.

Metode yang digunakan Gu Xi Jiu sangat mudah. Dia minta pena dan kertas dari pelayan, menulis beberapa kata sebelum melipat kertas menjadi bangau kertas lipat. Kemudian dia minta pelayan mengirim bangau kertas itu kepada sang Putra Mahkota. Dia secara tegas memerintahkan, "Surat ini hanya bisa dilihat oleh sang Putra Mahkota dan bukan orang lain. Ini sangat penting!"

Dia berpikir sejenak, lalu menambahkan, "Jika Pangeran Pertama menolak membukanya sendiri, kamu bisa mengucapkan dua kata: 'penyakit rahasia."

Pelayan itu tidak banyak bicara. Meskipun merasa bingung, dia tetap mengambil bangau kertas itu dan berjalan ke ruang makan Pangeran Pertama.

Putra Mahkota Rong Jia Luo sedang mencicipi teh di ruang makannya. Ketika dia melihat pelayan itu berjalan ke ruang makannya, dia terkejut.

Penjaga di sebelahnya khawatir kalau ada sesuatu yang aneh dengan bangau kertas itu dan ingin membukanya untuk Putra Mahkota. Namun, pelayan itu menghentikannya dan berkata, "Pangeran, pemuda itu berkata Tuan harus membukanya sendiri. Dia juga menyebutkan dua kata 'penyakit rahasia."

avataravatar
Next chapter