webnovel

Seolah Menyambut Orang Yang Paling Dekat Dengannya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Waktu itu, dengan kagum Gu Xi Jiu menatap Gu Tian Chao yang sedang membagikan hadiah pada semua orang. Dia pun merasa sakit hati ketika kakaknya tidak memberi apa pun padanya biarpun dia masih anak kecil.

Gu Tian Chao berpaling dan melihat gadis kecil malang ini di sudut ruangan. Mungkin dia merasa kasihan padanya, jadi ia dengan enteng mengeluarkan sepotong permen dan melemparkannya padanya, "Ini untukmu."

Meski cuma permen biasa, itulah hadiah pertama yang diterima Gu Xi Jiu sejak dia tumbuh besar. Dia pun segera tersenyum sambil menatap kakaknya dengan kagum dan berterima kasih.

Reaksi kegirangan Gi Xi Jiu itu mungkin membuat Gu Tian Chao turut senang, karena setiap saat ia kembali ke rumah, ia membawa sesuatu untuk Gu Xi Jiu.

Walau Gu Xi Jiu selalu menerima hadiah yang paling tidak berguna, hadiah itu selalu membuatnya gembira. Karena itulah setiap kali Gu Tian Chao kembali pulang, dia akan lari keluar dari rumahnya demi menyambutnya seakan-akan menyambut orang yang paling dekat dengannya.

Sejujurnya, hanya ada sedikit kenangan indah dalam hidupnya yang singkat, sehingga setiap kali seseorang memberinya sedikit pun kehangatan, Gu Xi Jiu akan mengingat dalam hatinya dan akan berusaha sebaik mungkin untuk membalas budi itu. Dia tidak pernah tahu kalau kakaknya hanya melihatnya sebagai anjing kampung yang mengemis kasih sayang dan perhatian.

Gu Xi Jiu asli mengakhiri hidupnya pada usia 13 tahun, sehingga dia mungkin tidak mengerti apa yang disebut "kasih sayang" dari kakaknya. Tetapi sudah jelas kelakuan asli kakanya bagi Gu Xi Jiu saat ini, jadi tidak mungkin dia akan pergi dan menyambut kakaknya seperti sebelumnya.

….

Gu Tian Chao disambut di rumah ibarat seorang selebriti yang terkenal. Ia dikelilingi oleh semua saudari-saudarinya, dan terdengar suara obrolan mereka yang keras. Ibunya, Leng Xiang Yu, berkali-kali memerintahkan para pelayan agar menyiapkan teh dan membetulkan kursi, seolah-olah semua itu tidak cukup panas dan tidak cukup nyaman .

Semua bibinya juga ada di sini. Meski mereka punya pemikiran yang berbeda dalam hati mereka, mereka menunjukkan senyum di wajah mereka dan menyambut Gu Tian Chao dengan hangat.

Adapun Gu Xie Tian yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, ia sengaja mengambil cuti untuk menyambut kepulangan putra satu-satunya itu. Ia duduk di ujung meja dan minum teh yang disajikan oleh putranya. Ia tampak puas memperhatikan anak-anaknya yang duduk di sekitarnya.

Seketika itu juga, ruang tamu menjadi sangat meriah. Seperti biasa, Gu Tian Chao membawa pulang hadiah dan membagikannya. Gu Xie Tian menerima pedang bermata dua yang telah disucikan dengan kekuatan roh.

Pedang itu bisa mengingatkan sang pemilik ketika dia menghadapi bahaya.

Leng Xiang Yu mendapat sepasang boneka laki-laki dan perempuan yang terbuat dari batu giok putih. Kedua boneka itu telah diukir begitu indah, bahkan sampai tampak seperti Leng Xiang Yu dan Gu Xie Tian. Ternyata, kedua boneka itu telah dibuat khusus untuk melambangkan pasangan penuh kasih yang tidak pernah terpisahkan.

Hadiah untuk Gu Tian Qing adalah jepit rambut dengan delapan tanda keberuntungan yang telah diukir dengan seni kerajinan yang halus. Jepit rambut itu dibuat dari bahan berharga yang langka dan dipasangi sebuah kristal suci. Efek jepit rambut ituadalah meningkatkan kebugaran tubuh pemilikinya, jadi Gu Tian Qing sangat menyukainya dan langsung memakai jepit itu di rambutnya.

Sementara itu, saudara-saudara perempuan lainnya diberi berbagai macam hadiah lainnya: mulai dari parfum sampai kantong dan kristal giok, dan sebagainya. Gu Tian Chao punya selera bagus, semua hadiah yang dibawanya bisa mencerahkan para perempuan, dan dia berhasil kembali memantik kebahagian semua penghuni kediaman itu.

Bahkan semua bibinya pun ikut menerima hadiah-hadiah yang unik dan indah, dan mereka pun turut bergembira. Gu Xie Tian dengan senang hati menggunakan pedangnya tetapi tiba-tiba teringat sesuatu. Dia melirik ruang tamu dan bertanya, "Mana Xi Jiu? Apakah dia tidak ada di sini?"

Next chapter