9 8. KEDATANGAN DIANDRA

Setelah kejadian ditaman belakan rumah Selin, gadis itu mulai memantapkan hatinya untuk menerima Dion dan membalas cintanya.

Ia tidak ingin terlalu lama berpikir dan akhirnya ia terlambat mengambil keputusan dan akan kehilangan lelaki yang mencintainya, walaupun Dion telah berjanji padanya bahwa lelaki itu tidak akan pernah meninggalkannya dan akan menunggu sampai kapan pun untuk Selin bisa membalas cintanya.

Selin juga sudah mulai terbuka pada Dion, ia tak akan merasa malu lagi untuk menyampaikan setiap keluh kesahnya yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Bahkan sekali-kali mereka akan saling berbagi tentang kenangan masa lalu masing-masing, kenangan masa kecil mereka, kenanga di masa-masa sekolah mereka bahkan tentang kisah cinta mereka dulu. Dan kini Dion tahu bahwa Selin hanya pernah sekali menjalin hubungan dengan lelaki lain, tapi Selin tidak menjelaskan secara detail tentang hubungannya itu, apa penyebab mereka tak bersama lagi.

Sama halnya dengan Dion, kini Selin juga sudah mengetahui bahwa sang calon suaminya ini ternyata cukup populer disekolahnya dulu, bukan hanya di bangku SMA nya, tapi juga saat ia menempuh pendidikan Pilotnya.

Banyak gadis yang menyukainya karna keramahannya bahkan tak sedikit yang menaruh hati padanya, tetapi saat itu Dion telah memiliki kekasih hatinya yang bernama Diandra yang ia pacari sejak duduk di bangku SMA.

Kekasih Dion saat itu memiliki pekerjaan sebagai seorang Desainer sekaligus Model muda berbakat dan memutuskan menetap di Milan. Dion juga mengatakan bahwa alasan mereka memilih berpisah karena jarak yang lumayan jauh serta kesibukan masing-masing.

Mereka berpisah secara baik-baik, tidak seperti kisah Selin yang berpisah secara tragis yang enggan untuk gadis itu bagikan pada Dion.

"Lagi memikirkan apa?" tanya Dion setelah melihat Selin yang sedari tadi ia perhatikan sedang melamun.

Selin tak langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Dion, ia hanya menoleh sesaat dan kembali memusatkan pandangannya kearah depan.

Dion yang melihat Selin tak meresponnya tidak mempermasalahkan hal tersebut, ia kemudian ikut duduk disebelah Selin yang sedang duduk di bangku panjang yang terletak disana.

Saat ini mereka tengah berada di teras belakang Rumah keluarga Dion, teras yang menghubungkan area taman belakang rumah Dion yang berhadapan langsung dengan kolam renang yang berukuran cukup besar disebelah kiri taman serta gazebo yang berdampingan dengan kolam ikan milik papa Dion disebelah kanan.

Setelah hening beberapa saat, kini Selin mengalihkan pandangannya ke arah Dion yang duduk disebelahnya yang telah memeluk pinggang rampingnya dari samping dan menyandarkan kepalanya dibahu Selin.

"Kenapa?" bukannya menjawab pertanyaan Dion, Selin malah balik bertanya setelah melihat wajah kusut sang calon suami

"Ngga papa, aku cuman pengen meluk kamu kayak gini" balas Dion dengan suara yang sedikit manja. Ah... satu lagi sifat Dion yang Selin ketahui, Manja. Selin mengusap rambut Dion yang terlihat lebih panjang dari biasanya.

"Rambut kamu udah lumayan agak panjang" ucap Selin yang masih setia mengusap

"Kenapa? kamu ngga suka kalo rambut aku panjang?" tanya Dion masih mempertahankan posisi semula yang memeluk Selin dari samping

"ngga papa, kamu cocok dengan rambutmu yang sekarang" jawab Selin dengan menampilkan senyum manisnya. Dion yang mendengar ucapan Selin langsung dibuat senang bukan main, jarang-jarang loh Selin memuji penampilannya.

"Kalo gitu, aku bakalan pertahanin penampilanku yang sekarang" Ucap Dion senang.

Mereka melanjutkan obrolan mereka dengan hal-hal yang remeh-temeh yang mengundang gelak tawa masing-masing.

Saat mereka tengah asik mengobrol Suara bel rumah Dion menginstruksi percakapan mereka.

TING TONG....

"Sebentar aku buka pintu dulu" ucap Selin seraya berdiri dari duduknya

"Biar aku aja, kamu duduk lagi aja" tahan Dion dan segera berdiri dari tempat duduknya, sebelum ia beranjak untuk membuka pintu ia masih sempat mengecup pucuk kepala Selin

TING TONG...

Suara bel kembali berbunyi menandakan sang tamu sudah tidak sabar ingin dibukakan pintu oleh sang pemilik rumah..

"Sebentar.." teriak Dion

Setelah sampai di depan pintu rumahnya, Dion kemudian membukakan pintu pada sang tamu yang ternyata seorang gadis yang sudah cukup lama tak ia dengar kabarnya.

Sedangkan Sang tamu yang melihat pintu telah dibuka dan menampilkan sosok yang selam ini ia rindukan langsung merasa senang dan tanpa aba-aba langsung menghambur memeluk Dion.

"Dion.... Aku kangen banget sama kamu" ucap sang gadis masih memeluk Dion erat seakan ingin menyampaikan kerinduannya yang sangat besar pada pria yang dipeluknya ini.

Dion hanya berdiri kaku mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Diandra, ya... tamu yang berkunjung saat ini adalah Diandra, sang mantan kekasih yang telah lama tidak ia temui yang telah memutuskan untuk menetap di Milan demi kariernya.

"Diandra" ucap Dion yang tidak tahu harus memberi respon apa, ia takut jika Selin melihatnya berpelukan dengan gadis lain, ahh bukan berpelukan karna Dion sama sekali tidak membalas pelukan Diandra.

"Sayang siapa yang da---tang?" Ucapan Selin tergagap saat melihat adegan yang ada didepanya saat ini, ada perasaan cemburu yang sangat kuat saat melihat Dion tengah dipeluk oleh gadis lain, ya... walaupun Selin belum sepenuhnya mencintai Dion, tapi tetap saja ia akan merasa cemburu mengingat Dion adalah Calon suaminya.

Mendengar suara Selin yang datang dari dibelakangnya, Dion segera mendorong tubuh Diandra untuk melepaskan pelukan gadis itu.

Saat ini ekspresi Dion seperti seseorang yang sedang kedapatan berselingkuh oleh Calon istrinya.

Setelah menormalkan degup jantungnya yang tak terkontrol sejak Diandra memeluknya, Dion kemudian berbalik menghadap kearah Selin dan berjalan menghampiri Sang calon Istri dengan menampilkan senyum terbaiknya guna menutupi rasa gugupnya.

Setelah Berada di hadapan Selin, Dion kemudian meraih tangannya untuk menuntun Selin untuk menghampiri Tamunya itu.

"Sayang, ini Diandra. Dan Diandra ini Selin CALON ISTRI aku" ucap Dion setelah berada kembali di hadapan Diandra dengan satu tangannya masih menggenggam sebelah tangan Selin. Dion sengaja menekankan kata CALON ISTRI agar Diandra tahu dimana tempatnya saat ini.

Kedua gadis itu saling bertatapan dengan perasaan berbeda, Selin tang tidak menyangka bahwa gadis yang berdiri di hadapannya ini adalah mantan kekasih Dion, tetapi Selin juga tidak dengan ucapan Dion langsung memperkenalkan dirinya sebagai Calon istrinya di hadapan Sang mantan. Lain Selin lain pula Diandra, gadis itu cukup shock saat mengetahui bahwa ada gadis lain yang berada bersama Dion dirumahnya dan lebih kaget lagi ternyata gadis itu adalah Calon Istri Dion.

"Halo, saya Selin" ucap Selin setelah terdiam cukup lama seraya mengulurkan tangannya kepada Diandra

"Diandra, MANTAN TERINDAH Dion" ucap Diandra membalas uluran tangan Selin sambil menekankan kata MANTAN TERINDAH berniat untuk melihat reaksi Selin setelah mengetahui siapa dia sebenarnya.

Dion membeku mendengar apa yang diucapkan oleh Diandra barusan, sedangkan Selin hanya menampilkan senyum manisnya.

"Silahkan masuk" ucap Selin mempersilahkan sang tamu untuk masuk tanpa menanggapi ucapan gadis itu yang ia nilai terlalu berani. Dion terus memperhatikan setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh Selin, ia cukup lega melihat Reaksi yang diberikan oleh Selin.

Ada untungnya juga ia menceritakan tentang kisah cintanya beberapa hari lalu.

Dion menemani Diandra duduk diruang tamu Sedangkan Selin beranjak ke dapur untuk menyiapkan minum untuk mereka.

avataravatar
Next chapter