14 Niatan balas dendam

Ela mulai menyiram seluruh tubuhnya dengan gayung berisi air. Suara gemericik air membuatnya begitu menikmati siraman demi siraman yang memberikan sensasi segar di tubuhnya setelah beberapa hari tidak mandi. Dia tersenyum simpul, seperti ada ide cemerlang yang sedang menjalar di kepalanya. Dengan perlahan, ela menghela nafas panjang mengeluarkan beban ingatan kenangan masa lalu yang merasuki ingatannya. Suara gemericik air semakin membuatnya bersemangat, hatinya mulai tertata lebih baik daripada hari kemarin.

Setelah mandi, ela mengeringkan tubuhnya dengan handuk sambil membuka hapenya untuk melihat balasan pesan dari ali.

"Hahh. Tidak ada balasan. Apa dia sedang sibuk bercumbu bersama istrinya itu?" ucap ela kesal dengan melempar hapenya ke tempat tidur. Dia kembali mengeringkan tubuhnya dengan handuk, mengikat rambut ke belakang dan menikmati dinginnya toner yang saat ini sedang di aplikasikan ke wajahnya kemudian di lanjutkan dengan menggunakan krim, bedak dan lipstik. Wajahnya tampak segar setelah beberapa hari lusuh, larut dalam patah hati yang dalam.

Ela melihat cermin, memperhatikan dirinya dengan seksama.

"Aku cantik juga. Tapi kenapa dia menghianatiku dengan cara seperti ini" Celoteh ela kepada dirinya sendiri di depan cermin.

--------------------------------------------------------------------------

Sementara itu, ali yang sedang asik mengobrol bersama istrinya tentang rancangan masa depan keluarga barunya terlihat sedikit kaget mendengar dering hapenya.

"Siapa kak?" tanya istrinya sambil penasaran.

"Enggak tau sayang mungkin operator" Jawab ali sambil membuka hapenya. "Tuh kan operator, pemberitahuan paket datanya kakak habis" Lanjutnya dengan sedikit memperbaiki duduk agar terlihat rileks dan tidak berbohong kepada istrinya.

"Mmmmm yaudah. Terus gimana? apa mau tetep melanjutkan pekerjaan di RSAD atau membangun usaha baru di rumah?" Tanya yanti sambil memeluk suaminya.

"Sepertinya untuk sementara waktu sambil mengumpulkan modal, kakak tetep lanjut kerja aja dek ya" jawab ali lembut "adek enggak apa-apa kan kalau di tinggal sendiri kalok kakak kerja. Ya kalau kakak lenbur adek di rumah bareng ibu sama bapak. Istrinya kakak enggak apa-apa kan?" lanjut ali bertanya sambil membalas pelukan istrinya dan menaruh hape di atas meja.

"Iya enggak apa-apa. Adek enggak apa-apa kok di tinggal sendiri untuk sementara waktu, kan ini demi masa depan kita berdua, di rumah juga ada ibu sama bapak , jadi kakak tenang-tenang ya" balas yanti dengan lembut dan penuh perhatian.

Hati ali sedikit tersentuh dengan jawaban istrinya. Dia memeluk erat yanti dan mencium keningnya.

"Terimakasih yaa sayang" jawab ali.

--------------------------------------------------------------------------

Saat mereka larut dalam mahligai bahagia pengantin baru dan rancangan masa depan yang indah. Sementara itu, ela masih saja memperhatikan dirinya di depan cermin dan memberikan motivasi kepada diri sendiri agar lebih kuat dan membuat ali menyesal. Matanya terbelalak seperti ingin lepas dari persembunyiannya. senyumnya sumringah sedikit seram seperti nenek sihir yang sudah menemukan ide untuk melakukan balas dendam. Pikiran ela sedikit demi sedikit di penuhi dengan ide dan cara balas dendam yaitu dengan berselingkuh dengan ali kemudian memeras dan memutus hubungannya agar ali merasakan sakit yang pernah di deritanya.

Ela mengambil hapenya dan membuka pesan, kemudian mulai mengetik kalimat mesra untuk ali.

"Kak, jangan lupain adek ya. Disini, aku masih larut bersama kenangan kita dulu. Ya kalaupun sekarang kakak sudah punya istri, enggak apa-apa kok. Apa bisa kita tetap bertemu agar aku bisa melepas rindu ini?" bunyi pesan singkat ela yang langsung dikirim tanpa berpikir panjang.

Dia kembali tersenyum dan kembali menatap diri di cermin. Hati ela semakin di penuhi rasa ingin balas dendam. Dengan mata yang sedikit melotot dan rasa puas bahagia di dalam hati membuatnya sedikit bersemangat kemudian keluar untuk mencari makan.

avataravatar
Next chapter