webnovel

menikah

hari dimana mereka mencatatkan pernikahan mereka telah tiba. bukankah hari ini adalah hari dimana semua gadis akan merasa sangat bahagia yang tak dapat terungkapkan karena akan melepas status gadisnya menjadi wanita yang telah menikah dan memiliki pendamping hidup. nyatanya dia akan menikahi seseorang yang ia cintai walaupun hanya beberapa persen tapi itu seharusnya sudah cukup untuk membuatnya merasa bahagia tapi ada rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata rasa hampa dan kekurangan. ia selalu membayangkan pernikahan seperti orang lain harapkan, terlihat cantik dan tersenyum bahagia di hari pernikahan tapi apa kenyataannya, ini hanya sebuah pernikahan yang tak pernah ia bayangkan seumur hidupnya, tidak ada perayaan, tidak ada gaun cantik, riasan, sanak saudara bahkan tidak ada keluarga. rasanya sangat sesak menerima kenyataan ini. tapi dia berusaha tegar dan meyakinkan dirinya sendiri. "kau bisa Zia..." kau kuat..." dalam hatinya untuk menghapus air mata yang hampir tumpah ia menembok hatinya dengan sangat kuat.

"ayo kita pergi" kata pria tampan yang mengulurkan tangannya dan mengajaknya menaiki sebuah mobil dan bersiap untuk pergi. tak menunggu beberapa lama sampailah mereka berdua di sebuah gedung. langkahnya mulai terasa berat tapi ini keputusan yang ia ambil ia harus melakukannya hingga akhir. Pagi itu mereka berdua pergi bersama untuk mencatatkan pernikahan mereka dengan berbekalkan sebuah kartu identitas.

Zia menyodorkan berkasnya dan menunggu untuk beberapa saat. sebuah buku kecil tertulis akta nikah telah berada di tangannya. disana tertulis Ziafiska Pratama dan Fian Aditiya.

apa yang terjadi sebenarnya nama siapa ini ataukah itu nama yang sebenarnya yang dimiliki oleh suami barunya itu.

Apa? ternyata selama ini dia membohongiku.

Kenapa baru sekarang aku mengetahuinya, ia mulai meragukan hubungan mereka. ternyata selama beberapa bulan bersama ia tidak tahu apa-apa tentang seseorang yang sekarang menjadi suaminya itu.

apakah aku salah mengambil keputusan, akankah semua menjadi lebih buruk lagi dari ini. apa yang harus aku lakukan sekarang dia mulai terasa asing bagiku semua yang kita lalui bersama tidak ada artinya, bahkan nama aslinya saja aku tidak tahu, alangkah bodohnya aku ini. tapi... aku tidak perduli lagi aku hanya perlu hidup, dengan atau tanpa seseorang di sisiku bahkan semua itu tidak penting lagi asalkan aku bisa hidup normal kembali.

"ini.." ia menyodorkan akta nikahnya kepada pria yang ada di hadapannya. dan pria yang menjadi suami barunya itu tersenyum dan berbalik keluar ruangan dengan ekpresi tenang seperti biasa.

ternyata nama aslinya Fian Aditiya. dia mendengus kesal seolah-olah selama ini telah di permainkan. sambil menatap dengan tajam pria yang ada di sampingnya itu. ia berkata "aku akan pergi kekampus dan menyelesaikan skripsiku dan aku akan bersiap untuk mencari sebuah pekerjaan". "baiklah, aku akan mengantarkanmu" pria itu menyetir dengan sangat kencang tapi terasa sangat lembut. semua yang dilakukan oleh pria yang ada di sampingnya terlihat sempurna itu yang membuatnya tertarik dengan pria itu bukan hanya wajah tampannya, semuanya terlihat sempurna.

Next chapter